Di tengah ketegangan antara Israel dan Iran yang terus memanas, terutama setelah serangan Israel pada 25 Oktober lalu, Iran mengancam akan melakukan serangan balasan. Dunia terus memantau konflik Israel dan Iran ini dengan waspada.
Namun, Alkitab justru memberikan pandangan unik tentang hubungan awal bangsa Persia (kini dikenal sebagai Iran) dengan Israel.
Tidak seperti konflik yang kita saksikan saat ini, hubungan pertama antara Israel dan Persia dalam sejarah ternyata bukanlah peperangan, melainkan perdamaian, di mana Persia justru berperan sebagai pembebas bagi bangsa Israel.
BACA JUGA: Israel Lebanon Kembali Memanas, Siapa Saja Musuh Besar Bangsa Israel yang Dicatat Alkitab?
Sejarah Hubungan Awal Persia dan Israel
Dalam Alkitab, bangsa Persia muncul sebagai penyelamat bangsa Israel saat masa pembuangan di Babel. Peristiwa ini dimulai sekitar tahun 586 SM, ketika bangsa Babel, di bawah pimpinan Raja Nebukadnezar, menaklukkan Yerusalem, menghancurkan Bait Suci, dan membawa banyak orang Israel ke pembuangan di Babel.
Masa pembuangan ini berlangsung hampir 70 tahun, menjadi masa yang sangat kelam dalam sejarah Israel, di mana mereka harus hidup di tanah musuh, jauh dari kebebasan beribadah di Bait Suci mereka yang telah hancur.
Namun, Tuhan tidak melupakan umat-Nya. Dalam kitab Yeremia 29:10, Tuhan berjanji bahwa setelah 70 tahun, Dia akan mengembalikan mereka ke tanah Israel. Melalui masa yang sulit ini, Tuhan tetap setia pada janji-Nya kepada umat Israel.
Raja Kores dari Persia: Pembebas Umat Israel
Janji Tuhan untuk membebaskan Israel dari pembuangan digenapi melalui peran bangsa Persia. Pada tahun 539 SM, Raja Kores (Cyrus the Great) dari Persia berhasil menaklukkan Babel.
Namun, berbeda dari para penakluk lainnya, Raja Kores justru dikenal sebagai raja yang murah hati. Ia mengeluarkan dekrit yang memperbolehkan orang Israel untuk kembali ke tanah mereka dan membangun kembali Bait Suci di Yerusalem.
BACA JUGA: Perang Salib Islam vs Kristen yang Memperebutkan Kota Yerusalem
Hal ini tercatat dalam kitab Ezra 1:1-3, di mana Kores memerintahkan pembangunan kembali rumah Tuhan sebagai bentuk penghormatan kepada Tuhan Allah semesta langit. Tindakan Kores ini sebenarnya sudah dinubuatkan oleh Nabi Yesaya 150 tahun sebelumnya.
Dalam Yesaya 44:28, Kores disebut sebagai “gembala” yang akan melaksanakan kehendak Tuhan dengan membangun kembali Yerusalem dan Bait Suci. Hal ini menunjukkan bahwa Tuhan dapat menggunakan siapa saja, bahkan bangsa Persia, untuk menggenapi rencana-Nya.
Pelajaran dari Sejarah: Tuhan Berdaulat atas Segala Bangsa
Konflik Israel dan Iran saat ini mungkin tampak tidak ada hubungannya dengan Alkitab. Namun, peran Persia di masa lalu mengingatkan kita bahwa Tuhan adalah penguasa atas segala bangsa, bukan hanya Israel.
Tuhan berfirman dalam Yesaya 45:5, "Akulah Tuhan, dan tidak ada yang lain; selain Aku tidak ada Allah." Bahkan melalui bangsa yang tidak mengenal Tuhan secara langsung, Tuhan tetap menunjukkan kuasa-Nya untuk membebaskan umat-Nya.
Sejarah hubungan Israel dan Persia memberikan pelajaran berharga bagi kita bahwa Tuhan selalu setia pada janji-Nya. Melalui bangsa Persia, yang dianggap sebagai bangsa kafir, Tuhan membebaskan umat Israel dari pembuangan dan mendukung pembangunan kembali Bait Suci.
Hari ini, situasi mungkin berbeda, namun pelajaran dari kisah ini tetap relevan: Tuhan selalu setia dan berdaulat atas segala sesuatu.
Apapun situasinya, seperti dalam konflik Israel dan Iran saat ini, kita dapat terus berharap kepada Tuhan yang berdaulat dan tidak pernah meninggalkan umat-Nya.
Sumber : Jawaban Channel