Tanah Hati yang Subur
Kalangan Sendiri

Tanah Hati yang Subur

Lori Official Writer
      982

Shalom saudara yang dikasihi Tuhan. Kalau sebelumnya kita belajar tentang kapan waktu untuk menuai, maka hari ini kita akan belajar lebih jauh tentang tanah yang subur untuk menabur.

 

Ayat Renungan: Amsal 4: 23 - “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.”

 

Bicara tentang menabur, penting untuk kita bisa memilih dimana kita menabur atau jenis tanah yang seperti apa yang kita jadikan sebagai tempat untuk menabur.

Kita bisa lihat di Amsal 4: 23, disampaikan di sana: “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.” Jadi hati umpama tanah. Jika hati kita keras maka apapun yang kita tabur dari kondisi hati yang seperti ini tidak akan berbuah. Seperti saat kita hanya mengikuti keinginan kita sendiri dan tidak mengandalkan Tuhan di dalam keputusan yang kita ambil, maka kemungkinan besar hati kita keras dan tidak subur. 

Tanah hati yang subur artinya, mudah dibentuk oleh Tuhan. Kita mau berserah kepada Tuhan. Artinya kita izinkan Tuhan untuk memimpin, memberikan nasehat dan tuntunan. Saat kita bersedia dikoreksi oleh Tuhan, itu artinya tanah hati kita lembut. 

Jadi bicara tentang menabur, saat kita sudah mengenali tanah hati yang lembut ini, maka taburan kita pasti akan bertumbuh. Jika kita ingin menabur di gereja atau komunitas, misalnya, mari lihat apakah lembaga itu mau dibentuk dan memiliki tanah hati yang lembut. Lihat juga apakah lembaga itu mendahulukan pelayanan Tuhan dan komunitas? Bagaimana mereka tersedia untuk dipakai Tuhan melakukan kehendak-Nya? Jika hati mereka lembut dan memiliki kemampuan untuk menjaga keadaan hati saat ada kondisi yang kurang baik, maka saat kita menabur di dalamnya maka percayalah Tuhan pasti akan memberikan keberhasilan. 

Kadang saat Tuhan tidak mengizinkan suatu program dijalankan, maka kita harus rendah hati untuk melakukan apa yang baik menurut Tuhan. Inilah gambaran dari sebuah tempat yang memiliki tanah yang subur.

Dengan beberapa kriteria ini, kita bisa punya gambaran di tempat mana kita harus menabur. Dari buahnya kita bisa tahu pohonnya

 

Action: Hari ini saya menantang saudara untuk benar-benar duduk diam. Di dalam kita memasuki tahun 2025, kita harus punya keputusan-keputusan penting termasuk keputusan untuk kita menabur dengan tuntunan Tuhan. Mari ambil waktu untuk menetapkan langkah saudara di pagi ini.

 

© Maria Kaesmetan, Spiritual Life CBN Indonesia

Ikuti Kami