Kemurahan Hati yang Menginspirasi
Kalangan Sendiri

Kemurahan Hati yang Menginspirasi

Lori Official Writer
      950

Selamat pagi saudara terkasih. Hari ini kita kembali belajar tentang bagaimana Tuhan memakai kita menjadi orang-orang percaya yang memiliki kemurahan hati.

 

Ayat Renungan: 2 Korintus 8: 1-3 “Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia. Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan. Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka.”

 

Pertanyaan: Apakah Anda pernah menolong orang lain sekalipun di tengah keterbatasan?

Saudara-saudara, masih kental di ingatan kita masa-masa pandemi yang membuat hidup semua orang sulit. Banyak orang yang kehilangan pekerjaan dan tak mampu menghidupi keluarganya. Ada banyak tetangga terdekat kita yang terjangkit virus ini dan di tengah keterbatasan setiap orang mencoba bertahan. 

Bersyukur, ada banyak orang yang bermurah hati dan mau menolong tetangganya yang sedang sakit. Mengantarkan makanan setiap hari dan memastikan jika kondisi tetangganya baik-baik saja. Tahukah Anda, betapa indahnya menyaksikan bagaimana kita bisa saling membantu di dalam kesusahan. 

Ayat renungan pagi ini dari 2 Korintus 8: 1-3 mengingatkan kita tentang bagaimana orang-orang Makedonia juga melakukan hal yang sama kepada orang-orang di sekitar mereka. Di dalam suratnya, Paulus menyampaikan bahwa orang-orang percaya di Makedonia begitu prihatin dengan orang percaya yang tinggal di Yerusalem. Saat itu adalah masa yang sangat sulit dan mereka mengalami kemiskinan dan kelaparan. Sehingga mereka memberi apa yang mereka punya dengan murah hati untuk menolong saudara-saudaranya.

Paulus sendiri tersentuh dengan kemurahan hati mereka, karena sekalipun hidup di dalam keterbatasan, mereka mau memberi. Yang cukup mengejutkan, mereka tidak dipaksa oleh siapapun. Tetapi mereka mengambil keputusan sendiri untuk bermurah hati terhadap orang lain dengan sukarela karena mereka memahami Firman Tuhan bahwa, “Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita” (2 Korintus 9: 7-8). Karena itu Paulus menyebut mereka sumber inspirasi bagi orang-orang percaya lainnya.

Jadi, pelajaran yang bisa kita petik dari renungan pagi ini adalah menjadi murah hati tidak ditentukan oleh berapa besar atau banyak yang kita punya, tetapi bagaimana hati kita digerakkan oleh kasih terhadap orang lain. 

Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda terinspirasi dari apa yang dilakukan oleh orang-orang percaya di Makedonia? Hari ini, minta Roh Kudus untuk menaruhkan kasih seperti kasih Tuhan di dalam hati Anda sehingga kita mau bermurah hati kepada siapapun di sekitar kita.

Selamat berpraktek. Tuhan Yesus memberkati

Ikuti Kami