Bermurah Hati di Dalam Keterbatasan
Kalangan Sendiri

Bermurah Hati di Dalam Keterbatasan

Lori Official Writer
      997

Selamat pagi, saudara-saudari terkasih. Semoga hari ini membawa kedamaian dan berkat bagi kita semua. Mari kita merenungkan firman Tuhan dan melihat bagaimana kita dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

 

Ayat Renungan: Lukas 6: 38“Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.”

 

Pertanyaan: Apakah kita bersedia memberikan apa yang kita miliki kepada orang yang membutuhkan meskipun dalam keterbatasan?

Seorang pria tersesat di padang gurun yang sangat panas selama berhari-hari. Sementara persediaan airnya di dalam botolnya sudah semakin menipis. Akhirnya ia menemukan sebuah oasis dari kejauhan. Saat tiba di sana, ia hanya menemukan sebuah pompa air yang tidak dialiri air. Namun dia menemukan satu catatan di sana yang menuliskan bahwa pompa bisa menghasilkan air tak terbatas jika alat pemancingnya dibasahi lebih dulu dengan air.

Pria ini menghadapi dilema. Memilih percaya dengan catatan tersebut dan merelakan sisa airnya untuk mengoperasikan pompa atau memilih mencari sumber air lain dengan persediaan airnya yang minim? Bukankah cerita ini mirip seperti kita? Di tangan kita ada berkat yang diberikan Tuhan: uang, waktu, rumah, bakat, kapasitas, tenaga yang cukup. Lalu Tuhan memberikan perintah untuk kita memberi: “Berilah dengan murah hati. Bagikan apa yang menjadi milikmu dan percayalah kepada-Ku.”

Di dalam Lukas 6: 38, Yesus menyampaikan satu perintah yang sangat menantang, “Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.” Melalui ayat ini, Tuhan mau kita memahami bahwa saat Dia memerintahkan kita melakukan sesuatu, maka Dia juga yang akan menyertai kita. Mungkin Tuhan tidak selalu mengembalikan apa yang kita berikan secara materi, tetapi Dia bisa memakai hidup kita untuk memenuhi tujuan-Nya. Sehingga apapun yang kita butuhkan akan disediakan dengan cara-Nya. 

Hari ini Tuhan punya perintah untuk kita lakukan: “Jika engkau mau memberi melalui keterbatasan yang engkau punya dengan murah hati, Aku punya persediaan yang tak terbatas untuk memenuhi tujuan-Ku melalui hidupmu.” Mungkin kita terbatas secara waktu, kapasitas, uang dan tenaga, tetapi maukah kita memberi setiap keterbatasan ini dengan murah hati kepada orang yang membutuhkan di sekitar kita? 

Ikuti Kami