Kaya Menurut Pandangan Tuhan
Kalangan Sendiri

Kaya Menurut Pandangan Tuhan

Lori Official Writer
      1007

Shalom saudara. Kiranya kasih Tuhan senantiasa menyertai hidup Anda dan melimpahkan Anda segala hal yang Anda butuhkan dalam hidup ini. 

 

Ayat Renungan: Lukas 12: 15“Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu.”

 

Pertanyaan: Bagaimana Anda memandang kekayaan yang Anda miliki? 

 

Tahukah Anda bahwa ada banyak sekali miliarder di dunia ini. Apakah penting bagi Anda untuk tahu siapa yang terkaya? Seringkali kita tergoda untuk menilai seseorang berdasarkan harta yang mereka punya. Tanpa sadar, kita mulai membagi dunia ini menjadi dua: kaya dan miskin. 

Di tengah masyarakat kita, kita juga sering mengukur nilai diri kita dari harta benda yang kita punya. Namun, ayat renungan pagi ini memberikan peringatan untuk, “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu.” (Lukas 12: 15) 

Melalui sebuah perumpamaan Yesus menceritakan tentang seorang petani kaya yang setiap tahun mendapatkan panen melimpah. Karena lumbungnya sudah penuh, ia memutuskan untuk membangun lumbung yang lebih besar lagi. Ketika melihat hasil yang ia kumpulkan, ia berkata, “Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!” (Lukas 12: 19)

Tapi tahukah Anda akhir dari cerita ini? Tuhan berfirman, “Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?” (Lukas 12: 20). Dari cerita ini, kita belajar bahwa harta duniawi bukan yang terpenting! Semua yang kita miliki akan habis bahkan tidak bisa menyelamatkan nyawa kita, seperti disampaikan dalam Matius 16: 26, “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi kehilangan nyawanya?” 

Petani yang diceritakan Yesus adalah contoh orang yang menaruh hidupnya atas kekayaan yang ia punya. Ia lebih suka mengumpulkan hartanya dan tidak suka berbagi. Hingga akhirnya, ia kehilangan nyawanya sendiri. 

Apa yang bisa kita pelajari dari renungan ini? Pertama, kita belajar bahwa kekayaan sejati di mata Tuhan adalah menaruh harapan hanya kepada Dia. Kedua, kita perlu punya hati yang penuh rasa syukur sehingga kita bisa menjadi lebih murah hati dan mau berbagi. Orang-orang yang mampu mempraktekkan ini adalah orang-orang yang memilih mengumpulkan harta kekal di surga dibandingkan bekerja keras mengumpulkan harta dunia yang sementara.

Bagaimana dengan Anda? Apakah setiap yang Anda miliki menjadi saluran untuk memberkati orang lain?

Ikuti Kami