Ucapkan Kata-kata yang Membangun
Kalangan Sendiri

Ucapkan Kata-kata yang Membangun

Lori Official Writer
      1006

Shalom selamat pagi. Apa kabar hari ini saudara? Kiranya Anda senantiasa tinggal dalam kasih Tuhan yang besar.

 

Ayat Renungan: Efesus 4: 29“Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.”

 

Pertanyaan: Apa yang bisa Anda lakukan untuk mengendalikan diri Anda di dalam berkata-kata?

Kadang kata-kata kita bagaimana palu godam yang bisa menghancurkan hidup orang lain. Saat kita tidak berpikir panjang untuk melontarkan kata-kata dan menjatuhkan orang lain, maka taruhannya adalah hubungan yang rusak. 

Namun melalui renungan pagi ini, kita mau belajar melakukan kehendak Tuhan yaitu bagaimana kita menjadi orang-orang pembawa damai bagi orang lain. 

Di dalam Efesus 4: 29 disampaikan, “Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.” Salah satu alasan kita seringkali gagal mengekang lidah kita adalah karena kita tidak menyadari bahwa lidah kita memiliki kuasa. Karena itu saat kita berkata-kata sembarangan, orang yang mendengarnya bisa menunjukkan reaksi yang berbeda.

Anda mungkin punya pengalaman mengingat perkataan orang lain yang cukup menyakitkan. Bisa jadi orang tersebut menyampaikannya dengan sembarangan dan Anda menjadi tersinggung. Demikian rasanya ketika Anda mengucapkan kata-kata dengan ceroboh, bisa jadi orang lain akan merasakan sakit yang sama. 

Jadi, bagaimana kita harusnya mengendalikan diri di dalam berkata-kata? Sehingga kita bisa lebih memilih perkataan yang membangun daripada menjatuhkan.

Pertama, sadarilah bahwa apa yang Anda sampaikan memiliki kuasa untuk mempengaruhi orang-orang di sekitar Anda. Jadi, sebelum berbicara akan jauh lebih baik jika Anda memikirkannya lebih dulu.

Kedua, kurangi bicara. Kita sering mendapat masalah karena tidak tahu kapan harus berhenti bicara. Jadi siapapun teman Anda berkomunikasi, mintalah Roh Kudus untuk memimpin lidah Anda.

Ketiga, mendengar lebih baik dari berbicara. Jadi, posisikan diri Anda untuk lebih banyak mendengar daripada berbicara. 

Keempat, tanyakan Roh Kudus apa yang seharusnya perlu untuk Anda sampaikan dan yang sedang dibutuhkan orang lain dalam hidupnya. Biarkan Tuhan memimpin Anda lebih dulu sebelum mengucapkan kata-kata kepada orang lain.

Tuhan mau melatih kita menjadi orang-orang yang membawa damai. Jadi, mari belajar untuk mengekang lidah kita lebih dulu. Anda juga bisa mencobanya dengan memperkatakan ayat Alkitab dari Mazmur 19: 14, “Mudah-mudahan Engkau berkenan akan ucapan mulutku dan renungan hatiku, ya TUHAN, gunung batuku dan penebusku.”

Selamat berpraktek. Tuhan Yesus memberkati.

Ikuti Kami