Air fryer, alat revolusioner di dunia kuliner, menjanjikan penggorengan tanpa atau sedikit minyak, membuka peluang mengurangi asupan lemak. Namun, siapa sangka di balik kemudahan yang ditawarkannya, tersimpan risiko kesehatan yang tak bisa dianggap remeh? Alat ini bekerja dengan mengalirkan udara panas pada suhu 150 – 200 °Celsius, memungkinkan Anda menikmati hidangan gorengan yang lebih sehat. Akan tetapi, sejumlah penelitian menunjukkan adanya bahaya terkait penggunaan teknologi ini.
1. Risiko Penyakit Jantung
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Food Science (2017), air fryer dapat memproduksi produk oksidasi kolesterol ketika memasak sarden pada suhu 180 °Celsius selama 10 menit.
Produk oksidasi kolesterol ini dapat meningkatkan risiko aterosklerosis, yang memicu berbagai penyakit jantung termasuk serangan jantung dan stroke.
2. Kerusakan Zat Gizi dalam Makanan
Studi yang sama menunjukkan bahwa panas tinggi dari air fryer dapat menurunkan kadar asam lemak omega-3 yang penting untuk kesehatan tubuh hingga 85 persen.
Omega-3 adalah asam lemak yang mudah teroksidasi dan sangat berkurang efektivitasnya akibat suhu tinggi yang dihasilkan oleh air fryer.
3. Risiko Keracunan Makanan
Penelitian dalam Journal of Food Protection (2020) menemukan bahwa air fryer tidak efektif dalam menghilangkan Salmonella pada potongan ayam beku.
Metode memasak dengan air fryer dianggap kurang efektif dalam membunuh patogen dibandingkan dengan menggoreng dalam minyak panas.
4. Produksi Senyawa Berbahaya
Air fryer dapat menyebabkan terjadinya reaksi Maillard, yang menghasilkan senyawa akrilamida dan polycyclic aromatic hydrocarbon, keduanya dikenal sebagai karsinogen.
Meskipun penelitian menyatakan bahwa penggunaan air fryer menurunkan kadar akrilamida pada kentang hingga 90 persen, risiko dari senyawa lain tetap perlu diwaspadai.
5. Konsumsi Gorengan Berlebih
Faktor kemudahan dan persepsi makanan yang lebih sehat dari air fryer bisa mendorong konsumsi gorengan secara berlebihan.
Ini justru dapat mengganggu keseimbangan nutrisi dan meningkatkan risiko kesehatan yang terkait dengan penggunaan alat ini.
BACA JUGA:
Benarkah BPA dalam Wadah Plastik Bisa Sebabkan Kanker? Ini Faktanya...
Suka Beli Kopi Panas? Waspadai Penggunaan Wadah Plastik
Sumber : hellosehat.com