Ini Kebahagiaan Orang Yang Haus dan Lapar Akan Tuhan

Kata Alkitab / 18 August 2024

Kalangan Sendiri

Ini Kebahagiaan Orang Yang Haus dan Lapar Akan Tuhan

Puji Astuti Official Writer
1227

Orang yang lapar akan berusaha mendapatkan makanan, sementara orang yang haus akan mencari air untuk diminum. Orang yang sangat haus dan lapar akan melakukan segala sesuatu yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, karena kelaparan dan kehausan tidak hanya membuat tubuh tidak nyaman tetapi juga menjadi ancaman bagi kehidupan mereka jika terjadi dalam waktu panjang.  

Namun tahukah Anda, bahwa rasa haus dan lapar akan Tuhan sangat penting bagi kita? 

Setiap perjalanan iman kita adalah sebuah proses transformasi yang dimulai dari hati yang haus dan lapar akan Allah. Haus dan lapar ini adalah panggilan yang paling mendasar bagi setiap orang percaya, sebab hanya dengan mengalami kerinduan yang dalam terhadap hadirat-Nya, kita terdorong untuk lebih mengenal dan menjalin hubungan pribadi dengan Tuhan. 

Haus dan Lapar Akan Allah 

Yesus berkata dalam Injil Matius 5:6, "Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan." Kata-kata ini mengajarkan bahwa orang yang memiliki kerinduan yang kuat untuk mendekat kepada Allah akan dipenuhi oleh-Nya. Haus dan lapar ini bukanlah keinginan biasa, tetapi suatu kebutuhan rohani yang mendalam, yang hanya dapat dipuaskan oleh kehadiran Allah dalam hidup kita. 

Ketika seseorang haus dan lapar akan Tuhan, ia akan mencari-Nya dengan segenap hati. Ia tidak puas dengan sekadar pengetahuan teologis atau ritual keagamaan, tetapi mencari perjumpaan pribadi dengan Allah yang hidup. Ini adalah langkah awal menjadi seorang murid Kristus yang radikal. Tanpa rasa haus dan lapar ini, iman kita menjadi kering dan kosong, tetapi dengan keinginan yang mendalam ini, kita mulai memasuki relasi yang intim dengan Tuhan. 

Hubungan Pribadi dengan Allah 

Mengenal Allah secara pribadi bukanlah sesuatu yang otomatis terjadi. Itu adalah proses yang memerlukan waktu, komitmen, dan kerinduan yang terus-menerus untuk mendekat kepada-Nya. Dalam Yohanes 15:5, Yesus mengingatkan kita bahwa kita tidak dapat menghasilkan buah tanpa tinggal di dalam-Nya, "Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa." 

Seorang murid Kristus yang radikal tidak hanya sekadar percaya pada Yesus, tetapi ia hidup dalam hubungan yang berkesinambungan dengan-Nya. Setiap hari, ia mencari hadirat Tuhan melalui doa, pembacaan firman, dan perenungan. Dalam relasi ini, kita menemukan kekuatan, hikmat, dan keberanian untuk menjadi saksi-Nya di dunia. 

Kriteria Murid Kristus yang Radikal 

Menjadi murid Kristus yang radikal berarti menjalani hidup yang dipimpin oleh nilai-nilai kerajaan Allah. Beberapa kriteria yang menandai seorang murid Kristus yang radikal antara lain: 

Baca halaman selanjutnya -->

Sumber : Jawaban.com | Puji Astuti
Halaman :
12Tampilkan Semua

Ikuti Kami