Suasana penuh haru dan isak tangis mengiringi pemakaman FN (18), Ketua OSIS SMAN 1 Cawas, yang meninggal dunia akibat tersetrum listrik di kolam sekolah.
FN, yang juga merupakan anggota Paskibraka Kecamatan Cawas, dimakamkan di tengah-tengah tangisan keluarga dan pelayat.
Sekitar 1000 pelayat, yang terdiri dari orang tua, remaja, pelajar dari berbagai daerah, hingga anggota Paskibraka, terus berdatangan memenuhi halaman rumah dan jalan sekitar rumah duka.
Suasana semakin haru ketika jenazah diberangkatkan ke pemakaman dengan upacara penghormatan dari Paskibraka pada pukul 10.00 WIB.
BACA JUGA: Beri Anak Sarapan 3 Gelas SKM Ditambah Gula dan Makanan Tinggi Karbo Lain, Ibu Ini Viral
Jenazah FN kemudian diusung oleh anggota Paskibraka Kecamatan Cawas menuju mobil ambulans untuk dibawa ke tempat peristirahatan terakhirnya yang berjarak sekitar 500 meter dari rumah duka. Tangis keluarga dan pelayat semakin pecah saat jenazah dimasukkan ke dalam ambulans.
Dika, salah satu anggota Paskibraka yang menangis tersedu-sedu mengungkapkan bahwa FN adalah sosok yang baik dan humoris di antara teman-temannya. "Baik, bagus kalau sama teman-teman, sering guyonan. Ya memang (FN) anggota Paskibraka Kecamatan Cawas," ujar Dika dengan suara terisak.
Tetangga korban, Wardoyo, juga menyampaikan bahwa FN adalah anak yang saleh dan sering membantu orang tua serta aktif di masjid.
"FN itu anak baik, kalau subuh membuka pintu masjid dekat rumah. Suka membantu orang tuanya," kata Wardoyo dengan nada sedih.
Peristiwa tragis ini bermula dari kejadian yang seharusnya menjadi momen kebahagiaan ulang tahun FN yang ke-18.
Menurut Kapolsek Cawas, AKP Umar Mustofa, dari hasil pemeriksaan saksi, pada pukul 09.00 WIB, FN dan sekitar 30 siswa lainnya sedang berada di sekolah untuk rapat mencari sponsor kegiatan lomba peningkatan minat dan bakat.
BACA JUGA: Pegi Setiawan Bersama Kuasa Hukumnya Siap Menggugat Miliaran Rupiah pada Polda Jawa Barat
Teman-teman FN, yang mengetahui bahwa hari itu adalah ulang tahunnya, merencanakan untuk menceburkannya ke kolam yang ternyata beraliran listrik.
"Setelah selesai salat, makan, setelah itu korban dikasih tepung. kemudian dari teman-temannya kurang lebih tiga orang megang korban dan diceburkan ke kolam yang ada di sekolah," jelas AKP Umar Mustofa kepada wartawan pada Senin (8/7).
Dari tragedi yang menewaskan ketua OSIS SMAN 1 Cawas ini mengingatkan kita akan pentingnya berhati-hati dalam bercanda.
Bukan hanya remaja, orang dewasa pun masih sering bercanda. Namun, penting bagi kita untuk memastikan bahwa candaan tersebut aman dan tidak berisiko menyebabkan kecelakaan yang merugikan orang lain.
Selain itu, kita harus selektif dalam memilih jenis candaan yang tidak menyakiti perasaan orang lain dengan menghindari topik mengenai fisik atau hal-hal sensitif lainnya.
Mari kita belajar dari kejadian ini untuk lebih berhati-hati dan bijak dalam bercanda demi keselamatan dan kenyamanan bersama.
Filipi 4:8 "Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu."
Sumber : detik.com