Kurban Hewan Tertulis di Alkitab, Mengapa Orang Kristen Tidak Melakukannya?
Sumber: Jawaban.com

Kata Alkitab / 18 June 2024

Kalangan Sendiri

Kurban Hewan Tertulis di Alkitab, Mengapa Orang Kristen Tidak Melakukannya?

Puji Astuti Official Writer
5363

Memotong hewan kurban saat perayaan Idul Adha menjadi sebuah pemandangan umum di pelosok Indonesia bahkan dunia. Penyembelihan hewan kurban dilakukan pada tanggal 10 Dzulhijjah, yang merupakan hari pertama Idul Adha. Tindakan ini bukan hanya simbol ketaatan, tetapi juga wujud syukur dan solidaritas, di mana daging kurban dibagikan kepada mereka yang membutuhkan. 

Di Alkitab juga mencatat tentang perintah dan aturan tentang mempersembahan hewan kurban, namun tahukah Anda alasan orang Kristen tidak melakukan pengorbanan  hewan saat ini?  

Kurban Hewan di Perjanjian Lama 

Pengorbanan hewan sudah dilakukan sejak jaman Adam dan Hawa, mereka mengajarkan hal tersebut kepada anak-anak mereka. Bahkan karena masalah kurban ini, terjadilah peristiwa pembunuhan pertama dimana Kain membunuh Habel.  

Peristiwa pengorbanan lainnya yang sangat terkenal adalah ketika Abraham diperintahkan Tuhan untuk mengorbankan anak tunggalnya, Ishak (Kejadian 22:1-18). Meskipun perintah tersebut sangat berat, Abraham tetap melaksanakannya.  

Karena ketaatan Abraham tersebut, maka Tuhan memperbaharui janji-Nya dengan Abraham, dimana keturunan Abraham akan menjadi sangat banyak dan “Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku.” (Kejadian 22:16-18) 

Makna Pengorban Yang Dilakukan Abraham 

  • Pertama, kisah Abraham menunjukkan bahwa ketaatan total kepada Tuhan adalah bentuk tertinggi dari iman. Abraham tidak hanya percaya pada janji Tuhan, tetapi juga bersedia melaksanakan perintah Tuhan, meskipun itu sangat sulit dan menyakitkan.  
  • Kedua, kisah ini juga menjadi bayangan atau sebuah gambaran dari pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib. Sama seperti Abraham yang rela mengorbankan anaknya, Allah Bapa juga mengorbankan Yesus, Anak-Nya yang tunggal, untuk menyelamatkan umat manusia. 

Yesus, Imam Agung Perantara Pendamaian 

Dalam Perjanjian Lama, Musa mendapatkan perintah Tuhan agar umat Israel melakukan pengorbanan yang harus dilakukan setiap tahun untuk penebusan dosa. Hal ini mengacu pada Hari Pendamaian (Yom Kippur), yang merupakan hari di mana Imam Besar memasuki Tempat Maha Kudus untuk mempersembahkan korban bagi dosa-dosa umat Israel (Imamat 16:29-34).  

Pengorbanan hewan yang dilakukan oleh Abraham dan korban penebusan dosa yang dilakukan oleh Imam Besar mengarah pada satu hal, yaitu janji penebusan yang akan dilakukan oleh Sang Mesias atau Juru Selamat.  

Pengorbanan Abraham menubuatkan pengorbanan Anak Allah, di mana Yesus Kristus menjadi korban yang sempurna dan terakhir untuk menebus dosa umat manusia.  

Korban tahunan yang dilakukan umat Israel menyoroti kebutuhan akan penebusan dosa yang terus-menerus, yang akhirnya digenapi secara sempurna dalam pengorbanan Yesus. Karena “Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri.” (Ibrani 10:1)  

Karena itu, Taurat tidak pernah dapat menyempurnakan orang yang datang mempersembahkan korban setiap tahun. 

Yesus Korban Yang Sempurna 

Dalam upacara penebusan dosa, Imam Besar berperan sebagai perantara antara Allah dan umat Israel. Pengorbanan Yesus sebagai Imam Besar yang agung (Ibrani 4:14-16) menggenapi dan melampaui peran imam besar dalam Perjanjian Lama, dengan memberikan satu pengorbanan yang sempurna dan kekal untuk dosa-dosa seluruh umat manusia. 

Dalam Ibrani 9:12 tertulis, "Dan Ia masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus, bukan dengan membawa darah domba jantan dan anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri, dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal." 

Penulis kitab Ibrani kemudian menekankan, “Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi, demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia.” (Ibrani 9:27-28) 

Iman kepada penebusan Kristus yang sempurna inilah yang membuat umat Kristen tidak lagi melakukan kurban hewan seperti yang dituliskan dalam Perjanjian Lama. Karena Mesias yang dijanjikan itu teladah datang dan menebus umat manusia, dan saat ini kita sedang menantikan kedatangan Yesus yang kedua kali dimana Dia memerintah sebagai Raja.  

Bagi Anda yang ingin mengenal lebih dalam tentang pengorbanan Kristus yang sempurna dan makna iman Kristen, kami mengundang Anda untuk menghubungi Layanan Doa dan Konseling CBN dengan KLIK DISINI. Kami siap untuk berbagi lebih banyak tentang kasih Allah yang luar biasa, yang terwujud melalui pengorbanan-Nya yang menghapus dosa-dosa dan membawa keselamatan kekal bagi mereka yang percaya.  

Mari bersama-sama merenungkan betapa besar dan dalamnya kasih karunia-Nya, serta bagaimana kita dapat hidup dalam ketaatan dan harapan kepada Yesus Kristus, Sang Juru Selamat. 

BACA JUGA ARTIKEL LAINNYA: 

Makna Korban Bakaran, Untuk Menghapus Dosa?

2 Gereja Ini Bagikan Hewan Kurban untuk Hari Raya Idul Adha

Kurban Sapi Merah dan Kontroversi Pembanguan Bait Allah ke Tiga

Sumber : Jawaban.com | Puji Astuti
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami