Era digital telah membawa perubahan besar dalam cara kita menjalankan bisnis. Kemunculan teknologi seperti internet, ponsel, dan laptop telah mengubah sistem yang ada menjadi sistem digital.
Perubahan ini membawa berbagai peluang baru, tetapi juga tantangan yang harus dihadapi oleh para pelaku bisnis.
Berikut adalah bagaimana menjalankan bisnis di era digital: tantangan dan peluang.
Peluang Bisnis di Era Digital
1. Munculnya Peluang Bisnis Baru
Internet kini menjadi kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat. Sejak pandemi Covid-19, banyak orang beralih ke belanja online untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mulai dari sandang hingga pangan.
Cara ini lebih mudah, praktis, dan efisien karena kita tidak perlu berinteraksi langsung dengan orang banyak. Dengan hanya beberapa sentuhan pada layar ponsel, berbagai kebutuhan dapat dikirim ke rumah.
Ini membuktikan bahwa era digital membuka beragam usaha baru yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya, seperti belanja sayuran secara online.
2. Memperluas Target Pasar
Memasarkan produk secara offline mungkin masih relevan, tetapi pemasaran online kini menawarkan peluang yang lebih besar. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, penggunaan platform e-commerce meningkat dari 11% menjadi 25.5% pada 2021.
Dengan memasarkan produk secara online, bisnis dapat menjangkau konsumen baru yang tidak terbatas pada lokasi geografis tempat usaha berada, bahkan bisa mencapai konsumen di luar kota, pulau, atau negara.
Tantangan Bisnis di Era Digital
1. Transformasi Digital
Dunia digital terus berkembang, memberikan manfaat besar termasuk dalam dunia bisnis. Teknologi membantu menghemat waktu, tenaga, dan biaya dengan hasil yang maksimal. Namun, transformasi digital bisa menjadi tantangan jika bisnis tidak dapat mengikutinya.
Ketakutan untuk mengubah cara-cara lama dapat menghambat kemajuan. Oleh karena itu, menjalankan bisnis harus optimis dan pantang menyerah serta terus menyesuaikan diri dengan teknologi yang berkembang, meningkatkan keterampilan bisnis, dan berinovasi.
2. Perubahan yang Cepat
Perubahan teknologi dan selera konsumen berjalan cepat. Konsumen mudah bosan dan memiliki keinginan yang kompleks. Bisnis yang tidak mampu memenuhi keinginan ini akan ditinggalkan oleh konsumen.
Kolaborasi dengan teknologi menjadi solusi untuk memenuhi perubahan ini. Bisnis yang berpikir out of the box dalam inovasi produk dan layanan dapat lebih pesat mengikuti perkembangan pasar.
3. Sumber Daya Manusia
Meski memiliki teknologi canggih, tanpa sumber daya manusia yang kompeten, bisnis tidak akan berjalan optimal. Bisnis perlu merekrut sumber daya manusia yang memiliki keterampilan yang dibutuhkan dan memberikan pelatihan tambahan serta upgrade skill secara berkala agar selalu up-to-date dengan perkembangan teknologi.
4. Persaingan Semakin Tinggi
Teknologi digital mengintegrasikan saluran bisnis tanpa batasan ruang dan waktu, memungkinkan kolaborasi global. Namun, ini juga berarti bisnis harus siap bersaing dengan perusahaan di seluruh dunia. Inovasi terus-menerus dan strategi pemasaran yang efektif diperlukan untuk memenangkan persaingan ini.
5. Zero-Surveillance
Zero-Surveillance adalah kondisi di mana pemilik atau manajer bisnis tidak memiliki pengawasan langsung terhadap karyawan mereka. Bisnis yang dikendalikan dari jarak jauh melalui teknologi bisa kehilangan sosok pemimpin yang akrab dengan karyawannya.
Padahal, keakraban dengan pemimpin seringkali menambah semangat kerja karyawan. Oleh karena itu, penting untuk tetap menjaga komunikasi yang baik meskipun bisnis dijalankan secara digital.
Menjalankan bisnis di era digital memang penuh dengan tantangan, namun juga menawarkan peluang besar bagi mereka yang siap beradaptasi dan berinovasi.
Dengan strategi yang tepat, bisnis dapat mengatasi tantangan yang ada dan memanfaatkan peluang untuk mencapai kesuksesan di pasar yang semakin kompetitif ini.