Hadirkan Pendidikan Terbaik Bagi Anak-anak di Komunitas GMIT Ekklesia Airkom!

Ratusan anak di Kelurahan Naibonat, Kecamatan Kupang Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) punya mimpi yang sama seperti anak-anak lainnya, ingin mengecap pendidikan yang setara dan menjadi orang-orang sukses. Namun mereka terancam tak mampu menggapai setiap impian mereka karena kondisi ekonomi keluarga yang tak mendukung untuk mendapat pendidikan terbaik.

Astin, anak perempuan berusia 10 tahun yang tinggal di Kelurahan Naibonat bersama papa dan adiknya, terpaksa menggantikan peran mama di rumah. Mamanya pergi merantau ke ibu kota Jakarta karena kondisi ekonomi keluarga yang sulit, sedang papanya hanya seorang driver pick up milik orang. Anak sulung dua bersaudara ini sering mengorbankan waktu belajar demi menjaga adik di rumah ketika papanya bekerja.  

Sama seperti Asti, kesulitan ekonomi keluarga seringkali memaksa orangtua fokus mencari uang sementara pendidikan anak terabaikan. Tanpa pendampingan dan dukungan, anak-anak di Kelurahan Naibonat bertumbuh tak bisa baca, tulis dan berhitung.  

“Ada anak yang putus sekolah karena masalah keuangan dan kebutuhan ekonomi, sehingga orangtuanya menjadi TKW atau bekerja di luar kota  seperti mama Asti. Ada juga yang harus meninggalkan istri dan anak-anak bahkan suami istri pergi merantau demi memenuhi kebutuhan ekonomi,” demikian disampaikan Gembala GMIT Eklesia Airkom, NTT Pdt. Elisabeth Riwu. 

 

CBN Hadirkan Program Pemuridan 

Bersama GMIT Eklesia Airkom, CBN hadir untuk menjawab persoalan di komunitas ini melalui ekosistem pemuridan anak yang holistik. Kami hadirkan program pemuridan anak usia 3-14 yaitu PAUD Super5, sekolah minggu Superbook dan Sanggar Belajar School of Life, dan orangtua juga ikut dimuridkan melalui program The Parenting Project.

 

BACA HALAMAN SELANJUTNYA --->

Halaman :

12Tampilkan Semua

1. Cahaya Bagi Negeri
2. Daily Devotional
3. Nabi Palsu
4. Khotbah Tentang Bersyukur
5. Punya Tujuan Hidup Umur Lebih Panjang

Related Articles