5 Cara Suami Menguatkan Istri yang Mengalami Keguguran
Sumber: Youtube Densu

Marriage / 20 March 2024

Kalangan Sendiri

5 Cara Suami Menguatkan Istri yang Mengalami Keguguran

Aprita L Ekanaru Official Writer
448

Pada podcast "Curhat Bang" milik Denny Sumargo, Olivia Allan, istrinya, berbicara tentang perjuangannya untuk memiliki anak pertama. Perjalanan mereka tidaklah mudah, dan Olivia telah mengalami tiga kali keguguran sebelum akhirnya berhasil hamil lagi. Berikut adalah beberapa potret dan cerita perjuangan Olivia Allan:

  • Keguguran Pertama: Pada kehamilan pertama, Olivia mengalami keguguran di usia kandungan 9 minggu. Jantung janinnya sudah tidak berdetak saat itu.
  • Keguguran Kedua: Beberapa bulan kemudian, ia hamil lagi, tetapi di kehamilan kedua, Olivia mengalami keguguran lagi di usia kandungan 10-11 minggu. Janinnya mengalami kebocoran jantung dan organ tubuhnya tidak berkembang dengan baik.
  • Inseminasi di Penang: Tidak menyerah, Olivia dan Denny melakukan inseminasi di Penang. Hasilnya, Olivia dinyatakan hamil, tetapi sayangnya, kantong kehamilannya kosong dan embrionya tidak berkembang.
  • Perjalanan Panjang: Setelah mengalami perjalanan yang panjang dan berat, akhirnya Olivia kini tengah hamil dan menantikan kelahiran anak pertamanya dengan Denny Sumargo

Keguguran merupakan pengalaman yang traumatis dan penuh dukacita bagi seorang wanita. Kehilangan calon buah hati yang dinanti-nantikan dapat menimbulkan perasaan sedih, kecewa, bersalah, dan bahkan marah. Dalam situasi ini, peran suami sebagai pendamping dan sumber kekuatan sangatlah penting.

1. Menyatakan Empati dan Dukungan Emosional

Kesedihan istri setelah keguguran adalah hal yang wajar. Suami perlu menunjukkan empati dan pengertian terhadap perasaan istri. Dengarkan keluh kesahnya dengan penuh perhatian dan tanpa menghakimi. Biarkan dia mengekspresikan emosinya dengan bebas, baik itu menangis, marah, atau frustrasi. Peluk dia erat dan berikan rasa aman bahwa dia tidak sendirian dalam menghadapi situasi ini.

2. Membantu Istri Mengatasi Rasa Bersalah

Banyak istri yang menyalahkan diri sendiri atas keguguran yang terjadi. Suami perlu membantu istri untuk melepaskan rasa bersalah ini. Yakinkan dia bahwa keguguran bukan kesalahannya dan bahwa dia telah melakukan yang terbaik untuk merawat janin. Ingatkan dia bahwa Tuhan memiliki rencana yang indah meskipun saat ini terasa sulit.

3. Mendampingi Istri Secara Fisik 

Keguguran dapat menyebabkan kelelahan fisik dan emosional bagi istri. Suami dapat membantu meringankan bebannya dengan mengambil alih tugas-tugas rumah tangga, mengantarnya ke dokter, dan menyediakan makanan bergizi. Bantulah dia untuk beristirahat dan pulih secara fisik.

4. Mengajak Istri Berdoa Bersama

Doa adalah sumber kekuatan dan penghiburan di saat-saat sulit. Ajaklah istri untuk berdoa bersama, memohon kekuatan dan kedamaian dari Tuhan. Bacalah ayat-ayat Alkitab yang memberikan penghiburan dan harapan, seperti Mazmur 34:18, Yesaya 41:10, dan Roma 8:28.

5. Mencari Bantuan Profesional

Jika istri mengalami kesulitan untuk mengatasi trauma keguguran, doronglah dia untuk mencari bantuan profesional dari psikolog atau konselor. Dukungan profesional dapat membantu istri untuk memproses emosinya dan belajar untuk move on.

Keguguran adalah pengalaman yang menyakitkan, tetapi dengan dukungan dan kasih suami, istri dapat melewati masa sulit ini. Ingatlah bahwa pernikahan adalah sebuah ikatan yang dipersatukan dalam suka dan duka. Keguguran adalah salah satu duka yang mungkin dihadapi pasangan. Dengan kasih dan iman, suami dan istri dapat saling menguatkan dan melewati badai ini bersama-sama.

Jika Anda dan pasangan Anda sedang menghadapi tantangan di atas, kami mengundang Anda untuk menghubungi Layanan Doa dan Konseling CBN dengan KLIK DI SINI. Kami siap dengan senang hati memberikan bantuan dan dukungan untuk Anda.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami