Bagaimana Orang Kristen Menghadapi Depresi?
Sumber: canva.com

Kata Alkitab / 13 March 2024

Kalangan Sendiri

Bagaimana Orang Kristen Menghadapi Depresi?

Claudia Jessica Official Writer
672

Depresi bisa dialami oleh siapapun dalam kondisi apapun, termasuk orang Kristen. Jika saat ini Anda tengah menghadapi depresi dan merasakan kewalahan hingga putus asa. Sekalipun telah mencari bantuan profesional, sebagai orang beriman, kita membutuhkan Tuhan untuk memulihkan diri kita.

Alkitab menuliskan cara untuk menyikapi dan mengatasi depresi.

Pengertian Depresi

Depresi sendiri adalah perasaan sedih atau saat-saat mengalami putus asa yang bersifat sementara. Depresi merupakan kondisi mental yang terganggu. Depresi memenuhi pikiran, emosi, juga kesehatan fisik seseorang.

Gejala dan Penyebab Depresi

Gejala depresi mungkin termasuk mengalami kesedihan terus-menerus, kehilangan minat pada aktivitas yang sebelumnya dinikmati, perubahan nafsu makan dan pola tidur, sulit konsentrasi, merasa bersalah atau tidak berharga, hiingga kecenderungan untuk menyakiti diri sendiri.

Penyebabnya pun beragam, mulai dari faktor biologis, keadaan hidup, trauma, atau kombinasi dari faktor-faktor tersebut.

Sebagai orang Kristen, kita perlu memahami bahwa depresi bukanlah tanda lemah atau kurangnya iman seseorang. Depresi adalah kondisi komplek yang membutuhkan pengertian, kasih sayang, dan pengobatan yang tepat.

Apa yang Alkitab Katakan Soal Depresi?

Alkitab mengakui penderitaan manusia dan betapa dalamnya keputusasaan. Hal ini menunjukkan bagaimana Tuhan peduli terhadap orang-orang depresi dan memberi mereka harapan.

Dengan membaca firman Tuhab, Anda akan menemukan kebenaran bahwa Anda tidak sendirian dan ada harapan untuk mengalami kesembuhan melalui hubungan dengan Tuhan.

Banyak tokoh Alkitab yang juga mengalami kesedihan dan keputusasaan.

#1 Daud

Dalam Mazmur 42:11, Daud berseru Tuhan dan berkata, “Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!”

Ayat ini mengungkapkan bahwa Daud memahami pentingnya berpaling kepada Tuhan saat emosinya sedang kacau. Daud mengakui kesulitan yang ia alami dan memilih untuk menaruh harapannya pada kasih TUhan yang tiada pernah berakhir dan menemukan penghiburan ketika memuji Dia.

#2 Elia

1 Raja-raja 19 menggambarkan perjalanan Elia melewati depresi berat. Setelah kemenangan besar melawan nabi Baal, Elia mendapati dirinya harus melarikan diri dari Ratu Izebel. Selama masa pelariannya, ia diliputi rasa takut dan kelelahan.

Dalam kesedihannya, Elia berdoa untuk mati sambil berseru kepada Tuhan di ayat 4. Katanya, “Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku.”

Tuhan menemui Elia dalam keputusasaannya, memberikan kenyamanan, berkat, dan tujuan baru. Ini menunjukkan kepada kita bahwa Tuhan memahami penderitaan kita dan siap menemui kita di saat-saat tergelap kita.

#3 Ayub

Kitab Ayub menceritakan seorang Ayub yang mengalami serangkaian musibah, termasuk kehilangan keluarganya, kesehatannya, hingga kekayaannya. Tentu saja Ayub mengalami depresi. Dengan jujur, ia mengungkapkan rasa sakit dan kesedihannya, bukan menekan emosinya.

Dalam kitab Ayub 3, Ayub mengutuk kelahirannya, mencurahkan rasa sakitnya kepada Tuhan dan menyumpulkannya dalam ayat 26, “Aku tidak mendapat ketenangan dan ketenteraman; aku tidak mendapat istirahat, tetapi kegelisahanlah yang timbul.”

Setelah melepaskan emosinya dengan jujur, Ayub mendapati kehadiran Tuhan menyertainya. Ayub tidak membiarkan depresi membuatnya jauh dari Tuhan. Ayub terus percaya kepada Tuhan sekalipun mengalami pergumulan yang luar biasa.

Dalam Ayub 13:15, Ayub berkata, “Lihatlah, Ia hendak membunuh aku, tak ada harapan bagiku, namun aku hendak membela perilakuku di hadapan-Nya.”

Ayub memilih untuk mempercayai janji Tuhan meskipun ia tidak melihat bagaimana janji itu akan digenapi.

Dalam Ayub 19:25, Ayub menyatakan, “Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu.”

Ketika menghadapi depresi, iman Ayub persis seperti yang tertulis dalam kitab Ibrani 11:1 yang berbunyi, “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.”

Alkitab juga memuat banyak ayat lain yang membahas depresi:

Mazmur 34: 18-19“Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka TUHAN mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya. TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.”

Mazmur 139: 7-10 “Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situ pun Engkau. Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut, juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku.”

Matius 11: 28-30 “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan.”

Yesaya 61:3 Untuk mengaruniakan kepada mereka perhiasan kepala ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian puji-pujian ganti semangat yang pudar, supaya orang menyebutkan mereka “pohon tarbantin kebenaran”, “tanaman TUHAN” untuk memperlihatkan keagungan-Nya.

Yeremia 29:11 “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”

Bagaimana cara orang Kristen menghadapi depresi?

#1 Mencari bantuan dari profesional kesehatan mental yang berkualifikasi

Mencari bantuan dari tenaga profesional yang ahli dalam kesehatan mental adalah bukti keberanian, bukan kelemahan. Jangan ragu untuk menghubungi konselor atau dokter Anda untuk mendapatkan dukungan yang Anda perlukan. Mereka dapat memberikan perawatan yang menyeluruh untuk menyembuhkan aspek jiwa, pikiran, dan tubuh Anda, membantu Anda mengatasi depresi dengan efektif.

Selain itu, jika Anda merasa terbebani dengan pemikiran untuk bunuh diri atau menghadapi krisis kesehatan mental lainnya, Anda dapat menghubungi Layanan Doa dan Konseling CBN secara gratis. Silakan hubungi mereka di nomor 0822-1500-2424 atau klik tombol ini.

#2 Berdoa untuk depresi yang Anda alami

Berdoa adalah cara yang efektif untuk berhubungan dengan Tuhan dan menemukan harapan serta kekuatan. Sampaikanlah beban dan ketakutan Anda kepada-Nya. Curahkanlah isi hati Anda kepada-Nya, karena Dia selalu memperhatikan.

Filipi 4:6-7 mengingatkan kita, “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.”

#3 Merenungkan Firman Tuhan

Alkitab dipenuhi dengan nasihat ilahi. Penting bagi kita untuk meluangkan waktu setiap hari guna membaca serta merenungkan firman Tuhan. Biarkan kebenaran yang terkandung dalam Firman Tuhan menyegarkan pikiran kita dan mengubah perspektif hidup kita.

Seperti yang dinyatakan dalam Mazmur 119:105 “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.”

Dengan menyerap ajaran Tuhan, kita akan menemukan ketenangan dan jalan dalam menghadapi masa-masa kelam, termasuk depresi.

#4 Merawat diri

Mempertahankan kesehatan fisik, emosional, dan spiritual sangatlah penting dalam mengatasi depresi. Utamakan istirahat yang cukup, lakukan aktivitas fisik, dan perhatikan pola makan yang seimbang.

Beri diri Anda waktu untuk bersantai dari pekerjaan ketika diperlukan. Sisihkan waktu secara teratur untuk aktivitas yang menginspirasi, seperti mengagumi keindahan alam atau berdoa dan merenun.

Ingatlah bahwa menjaga diri sendiri bukanlah tindakan egois, melainkan suatu keharusan untuk kesejahteraan menyeluruh Anda.

#5 Terhubung dengan komunitas yang mendukung

Mengurung diri sendiri dapat memperburuk kondisi depresi. Lebih baik bersama dengan rekan-rekan seiman yang bisa memberikan dukungan positif dan doa. Berbagi perjuangan dengan teman-teman yang dapat dipercaya atau bergabung dengan kelompok dukungan di lingkungan gereja Anda.

Menghadapi depresi adalah sebuah perjalanan yang penuh tantangan, namun dalam hubungan dengan Tuhan, Anda dapat menemukan harapan dan kekuatan. Alkitab menegaskan bahwa Anda tidak berjuang sendirian.

Dalam kesedihan dan keputusasaan, Tuhan adalah sumber utama harapan. Ingatlah bahwa Anda dikasihi oleh Tuhan, dan Dia akan menemani Anda dalam setiap langkah menuju penyembuhan dari depresi.

Sumber : crosswalk.com
Halaman :
1

Ikuti Kami