Yosua Si Pembuat Onar Berubah Karena Kisah Alkitab Ini
Sumber: jawaban.com

Family / 13 March 2024

Kalangan Sendiri

Yosua Si Pembuat Onar Berubah Karena Kisah Alkitab Ini

Lidya Dwi Apriliani Official Writer
495

Namaku Yosua, usiaku saat ini masih 12 tahun. Orang-orang di sekitarku menganggapku sebagai pembuat onar. Mengganggu teman-teman seperti sebuah kesenangan tersendiri bagiku. Kalau aku merasa bosan saat belajar di sekolah minggu, biasanya  aku akan mengusili teman-teman di sekitarku. Namun ada satu hal membuatku ingin berubah. 

Aku adalah anak sekolah minggu di Gereja Bethel Indonesia Ngrejeng. Di sekolah minggu banyak kegiatan yang kami ikuti, bermain, bernyanyi dan mendengarkan firman Tuhan. Namun itu semua terasa membosankan bagiku, sehingga untuk menghilangkan rasa bosan itu, biasanya aku akan mengganggu teman-temanku.  

BACA JUGA : Ega Berani Minta Maaf Setelah Belajar Bersama Superbook

Biasanya yang aku lakukan adalah menyembunyikan alat tulis mereka, mencubit dan menggelitik mereka. Tentu saja ketika aku mengganggu mereka, guru sekolah minggu akan menegurku. Namun aku tidak mempedulikan apa yang mereka sampaikan. Guru sekolah minggu juga sudah berupaya untuk memberitahu kedua orang tuaku supaya aku bisa memperbaiki sikapku. Tapi teguran dari orang  tuaku tetap aku abaikan. Sampai pada satu kisah alkitab yang membuatku berubah.  

Saat itu guru sekolah minggu menayangkan animasi kisah alkitab yang berjudul “Yusuf Sang Penafsir Mimpi”. Bagaimana Yusuf mampu menjadi berkat bagi banyak orang dan mampu bangkit dari penderitaannya. Setelah video selesai ditayangkan, seperti biasanya guru sekolah minggu akan menjelaskan sesuatu. Namun saat itu guru sekolah minggu bertanya kepadaku, tentang apa yang bisa aku pelajari dari kisah alkitab tersebut.  

BACA JUGA : “Aku Mau Seperti Ratu Ester!”-Vanessa, 12 Tahun

Aku belajar untuk bisa menjadi berkat untuk orang lain lewat perilaku ku kepada mereka sama seperti Yusuf. Selain itu aku juga takut untuk mendapatkan dosa karena aku tidak bisa duduk tenang saat beribadah di sekolah minggu. Sejak hari itu akupun merasa malu jika berbuat ulah atau menggangu teman-temanku.  

Sekarang aku tidak lagi mengganggu teman-temanku, melainkan membantu dan mengajak mereka untuk bernyanyi pujian bersama. Sesekali aku membantu guru sekolah minggu untuk memimpin doa. Perubahan ini sangat diapresiasi oleh guru sekolah minggu dan kedua orangtuaku. Mereka semua yang mengenalku sangat senang dan bangga melihat perubahan yang terjadi pada diriku. Dari momen ini aku mau mengingatkan kepada siapapun yang  yang membaca kisahku, bahwa setiap orang bisa berubah dan menjadi lebih baik.  

Beri dukungan Anda pada pemuridan Superbook yang dilakukan oleh CBN dalam menyampaikan injil kepada anak-anak dengan cara yang lebih sesuai dengan kehidupan mereka. Klik tombol di bawah ini dan jadilah berkat bagi mereka! 

JADILAH BERKAT BAGI MEREKA!

Sumber : jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami