Minggu Palma, Mengapa Yesus Naik Keledai dan Disambut Dengan Daun Palem?

Fakta Alkitab / 4 March 2024

Kalangan Sendiri

Minggu Palma, Mengapa Yesus Naik Keledai dan Disambut Dengan Daun Palem?

Puji Astuti Official Writer
1018

Bagi orang Kristen, Minggu Palma menjadi bagian dari perayaan Prapaskah dan penting dalam mengenang penderitaan yang Yesus Kristus alami.  

Minggu Palma mengacu pada peristiwa saat Yesus memasuki kota Yerusalem menaiki seekor keledai. Itu bukanlah pertama kalinya Tuhan Yesus memasuki kota Yerusalem, jadi apa yang membuat perjalanan Yesus di hari itu menjadi peristiwa luar biasa? Mari kita ikuti Fakta Alkitab kali ini.  

Yesus Memasuki Yerusalem Dari Gerbang Timur 

Saat akan masuk ke Yerusalem, Yesus berangkat dari arah Bukit Zaitun. Dalam Matius 21:1 dituliskan bahwa “Ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem dan tiba di Betfage yang terletak di Bukit Zaitun,” Ia kemudian menyuruh dua orang murid-Nya untuk pergi mengambil seekor keledai.  

Dengan keterangan tersebut, maka jalur yang dilalui Yesus adalah dari arah Betania, berhenti di Betfage, lalu menuju Yerusalem dan masuk melalui Gerbang Timur atau Gerbang Emas.  

Menurut tradisi Yahudi Sang Mesias akan datang dari Gerbang Timur, hal tersebut mengacu kepada pernyataan yang ditulis dalam Yehezkiel 44:1-3.  Gerbang Timur ini sekarang dalam keadaan ditembok dan tidak bisa dilewati, gerbang ini ditutup oleh penguasa Islam pada tahun 810 M. Sempat dibuka oleh Tentara Salib di tahun 1102 namun kemudian ditutup kembali saat Yerusalem jatuh di tangan kesultanan Otoman.  

Disambut dengan Lambaian Daun Palem  

Yohanes 12:12 menuliskan bahwa: mereka mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong Dia sambil berseru-seru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!" 

Mengapa daud palem? Dalam budaya Timur Tengah dan wilayah Mediteran, daun palem melambangkan kemenangan, kedamaian dan hidup kekal. Bagi masyarakat Yahudi sendiri, daun palem atau daun kurma yang masih muda digunakan dalam perayaan sukot. Bagi Bangsa Romawi kuno, daun palem juga melambangkan kemenangan.  

Jadi bisa dikatakan saat penyambutan Yesus masuk ke Yerusalem, masyarakat yang saat itu menginginkan Yesus menjadi Raja Israel sedang melakukan deklarasi kemenangan. Hal ini pula yang membuat para pemimpin Yahudi dan juga pemerintah Romawi memiliki alasan kuat untuk menangkap Yesus.  

Menaiki Keledai, Arak-arakan Raja Keturunan Daud 

Di akhir pemerintahan Daud, terjadi perebutan kekuasaan diantara anak-anaknya. Saat itu Nabi Natan mengingatkan Daud untuk mengangkat Salomo menjadi raja. Maka Daud memerintahkan untuk mengarak Salomo memakai bagal betina miliknya dan mengurapi dia menjadi raja (1 Raja-raja 1:29-40).  

Salomo diarak dari lembah Kidron dan menuju Gihon setelah diurapi menjadi raja atas Israel. Yesus di arak memasuki Yerusalem menaiki seekor keledai, di minggu Paskah melambangkan keabsahannya sebagai “anak Daud”. Itu sebabnya saat itu orang-orang berseru, “Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan bapak kita Daud, hosana di tempat yang maha tinggi!" (Markus 11:9-10). 

Hal ini juga mengacu pada nubuatan dalam Zakharia 9:9, “Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai puteri Sion, bersorak-sorailah, hai puteri Yerusalem! Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda.”  

Sang Mesias, Raja Segala Raja 

Saat itu orang-orang Yerusalem yang telah melihat berbagai mujisat Yesus mengakui Dia sebagai Sang Mesias, dengan harapan Dia akan menjadi Raja Israel yang membebaskan mereka dari perbudakan Romawi.  

Namun Yesus datang bukan hanya untuk menjadi raja atas Israel saja, sebab Dia datang untuk menjadi Raja segala raja, agar semua suku bangsa yang percaya kepada-Nya memperoleh bagian dalam Kerajaan-Nya, yaitu Kerajaan Sorga.   

Yesus datang bukan untuk membebas bangsa Israel dari perbudakan Romawi, namun untuk membebaskan semua orang dari perbudakan dosa. Ia memenangkan perang dengan cara lemah lembut, seperti dikatakan Zakharia 9:9 tadi, yaitu dengan menjadi korban penebusan dosa.  

Minggu Palma menjadi sebuah perayaan awal kemenangan Tuhan Yesus Kristus atas dosa dan maut. Karena lima hari kemudian, Dia menjalani penderitaan, dan mati di kayu salib. Namun tiga hari kemudian, Tuhan Yesus Kristus bangkit dan menampakkan diri kepada murid-murid-Nya. Dia telah mengalahkan maut, dan telah memberikan kemenangan itu kepada kita yang percaya kepada-Nya. Di dalam Kristus, kita tidak lagi hidup dibawah kuasa maut, namun memperoleh hidup yang kekal.  

Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan, untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu. (1 Petrus 1:3-4) 

Apakah Anda ingin mengenal tentang Tuhan Yesus Kristus lebih lagi? Jika Anda memiliki pertanyaan tentang siapakah Yesus dan mengapa Dia mati bagi Anda, mari  hubungi tim Layanan Doa dan Konseling CBN dengan KLIK DISINI. Kami dengan senang hati menjelaskannya kepada Anda. Tuhan Yesus memberkati.  

Sumber : Puji Astuti | Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami