Di Cap Cewek Tomboy, Hal Ini yang Melunakkan Sikap Derlin
Sumber: jawaban.com

Family / 27 February 2024

Kalangan Sendiri

Di Cap Cewek Tomboy, Hal Ini yang Melunakkan Sikap Derlin

Lidya Dwi Apriliani Official Writer
801

Namaku Derlin, usiaku saat ini 14 tahun. Teman-teman di sekitarku mengenali aku dengan label “cewek jantan”. Hal ini karena watakku yang cenderung keras dan bertingkah laku seperti anak laki-laki pada umumnya. Teman-teman di sekolah mengejekku dengan kata seperti itu, padahal mereka tidak mengerti apa yang aku lalui sehingga aku bisa menjadi seperti ini.  

Tumbuh di lingkungan yang terbiasa menggunakan kata makian membuatku ikut terbiasa mengucapkan hal tersebut. Saat di rumahpun, aku lebih sering mengerjakan tugas rumah yang biasanya dikerjakan oleh laki-laki dewasa. Contohnya seperti mengendarai becak milik ayahku untuk mencari makan ternak dan mengambil air bersih dalam jumlah banyak untuk kami gunakan.  

BACA JUGA : Dari Anak Berandalan Menjadi Pelayan Tuhan: Kisah Pertobatan Ricky

Terkadang aku tidak mau mengerjakannya, sehingga ayahku yang memiliki temperamen tinggi langsung memukul ku. Aku malu mengerjakan pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh laki-laki ini. Namun apa daya? Ayahku adalah kepala rumah tangga yang mengatur tugas anak-anaknya. Meskipun beberapa kali teman-temanku mengejekku karena mengerjakan pekerjaan ini, tapi aku tidak terus menerus melawan orang tuaku.  

Setiap kali teman-teman mengejekku, rasa kesal membuncah di dalam diriku. Sehingga terkadang aku lepas kendali dan beradu mulut dengan mereka. Sesekali aku juga bertengkar dengan mereka yang mengejekku. Rasanya kesal sekali. Ini semua karena ayahku yang menyuruhku mengerjakan tugas berat.  

Rasa kesal itu terus mengendap di dalam diriku, sampai pada akhirnya tutor di Sanggar belajar School of Life mengajariku suatu hal. 

BACA JUGA : Tiga Tokoh Alkitab Ini yang Merubah Aldo Menjadi Lebih Baik

Saat itu tutor School of Life ku mendengar seperti apa aku di sekolah. Kemudian dia mengajakku ngobrol dan memintaku bercerita mengapa aku suka berkata kasar dan bertengkar di sekolah. Aku menceritakan semuanya, kemudian tutor School of Life ku memberikan nasihat yang paling aku ingat hingga sekarang dan mengutip salah satu ayat alkitab yang berbunyi “Jangan biarkan amarahmu mengendap dalam hatimu sampai matahari terbenam...”  

Tutor School of Life mengatakan meskipun banyak orang yang mengejekku, tapi Tuhah Yesus selalu mengasihiku. Lalu aku menyakiti hati Tuhan Yesus jika masih suka menyimpan amarah dan dendam terhadap ayah dan teman-temanku. Aku terenyuh dan kembali merenungi sikapku selama ini.  

Puji Tuhan! Setelah beberapa saat aku merenungi sikapku, aku jadi memiliki keberanian untuk mengungkapkan isi pikiranku pada ayah. Aku menyampaikan bagaiman sikap ayah selama ini tidak adil dengan memberikan pekerjaan berat hanya kepadanya. Setelah itu ayah mulai mengerti perasaanku dan akupun lega karena tidak lagi menyimpan kekesalan ini. Terima kasih Tuhan, terima kasih School of Life! 

Saat ini CBN sudah melayani 3.720 anak lewat Sanggar Belajar Anak School of Life (SoL) di daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal yang memerlukan akses pendidikan bagi mereka. Ayo! Ambil berkat bagi mereka dengan klik tombol dibawah ini!

SAYA MAU JADI BERKAT!

Sumber : jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami