-
Share:
VIDEO: KASUS PERCERAIAN DI INDONESIA 1400/HARI! INI RAHASIA PERNIKAHAN LANGGENG
Puji Astuti Official Writer
Setiap pernikahan pasti diawali dengan sumpah setia dan janji dihadapan Tuhan, keluarga dan jemaat. Bahkan orang rela menghabiskan biaya ratusan juta hingga milyaran untuk sebuah pesta pernikahan. Namun, seringkali pernikahan berakhir dengan air mata dan perceraian.
Menurut data BPS tahun 2022, terdapat 516.000 kasus perceraian di Indonesia. Data tersebut dua kali lipat dari 10 tahun sebelumnya. Ini merupakan tingkat perceraian tertinggi di Asia Pasifik, dengan 48% pasangan yang bercerai berusia 20-30 tahun.
Penting untuk menyadari bahwa perceraian bukanlah hal yang lazim. Fakta menunjukkan bahwa ego seringkali menjadi pemicu utama di balik berbagai alasan perceraian. Meskipun alasan seperti pertengkaran, masalah ekonomi, atau kekerasan dalam rumah tangga turut berkontribusi, sesungguhnya inti dari setiap perceraian adalah ego dari pasangan suami dan isteri tersebut.
Dampaknya terhadap anak-anak juga tidak dapat diabaikan. Mereka bukan hanya menjadi saksi mata konflik kedua orangtuanya, bahkan harus kehilangan salah satu dari mereka ketika papa dan mamanya bercerai.
Dampaknya pada anak-anak tersebut mereka mengalami masalah emosional, gangguan perilaku, gangguan mental, penurunan prestasi akademik, hingga masalah keuangan. Lalu bagaimana keluarga dan gereja mencegah hancurnya rumah tangga dan perceraian agar tidak terus terjadi? Hal inilah yang dijawab dalam Cahaya Bagi Negeri bersama Elianto Widjaja seorang praktisi pernikahan dan juga hamba Tuhan yang telah menjalani pernikahannya selama lebih dari 30 tahun.
Tonton selengkapnya dalam video berikut ini :
Sumber : Jawaban Channel
