Netizen Indonesia kembali dibuat heboh oleh video viral yang memperlihatkan kejadian perundungan atau bullying oleh anak-anak remaja dari sebuah sekolah di wilayah BSD, Serpong yang terbilang cukup elit. Lebih lagi, diantara pelaku terlibat di duga ada anak seorang artis.
Laman Kompas.com merilis bahwa para pelaku bullying tergabung dalam sebuah geng sekolah. Tindakan kekerasan dilakukan oleh sekelompok siswa senior kepada siswa lain yang akan bergabung dalam geng tersebut.
Kasus perundungan atau bullying kali ini termasuk kasus yang mengarah kepada penganiayaan berat. Pernyataan keluarga yang dikutip oleh Viva.co.id menjelaskan bahwa korban sempat diikat di sebuah tiang dan dipukul dengan balok kayu. Di tubuh korban juga ditemukan luka bakar yang diduga karena sundutan rokok.
Warung yang berlokasi di belakang sekolah tersebut biasa menjadi tempat nonkrong bagi kelompok geng tersebut. Sepulang sekolah mereka biasa berkumpul di warung tersebut dan melakukan beberapa hal yang dilarang di lingkungan sekolah seperti merokok/vaping, melakukan rekrutmen anggota baru dan juga melakukan tindakan kekerasan.
Pihak sekolah mengaku bahwa terjadi kasus bullying yang mengakibatkan korban dilarikan ke rumah sakit. Dalam pernyataan yang dirilis oleh CNN Indonesia, Public Relation Binus School Haris Suhendra kasus ini sedang ditangani pihak internal sekolah, termasuk memanggil semua pihak yang terlibat. Pihak sekolah juga membenarkan keterlibatan anak seorang artis dalam kasus ini.
BACA JUGA:
Silvi Melepaskan Pengampunan Berkat Kisah Ini
Cegah Anak Anda Jadi Pelaku Bullying! Sudahkah Anda Menciptakan Lingkungan Ramah Anak?
Saat ini kasus perundungan ini ditangani oleh Polres Metro Tangerang. Proses visum juga telah dilakukan untuk mengetahui seluruh luka yang dialami korban. Pihak kepolisian juga mengkomfirmasi bahwa pelaku kekerasan dilakukan oleh lebih dari 1 orang.
Laman Binis.com mengutip pernyataan Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan AKP Alvino Cahyadi, "Sudah kita tindak lanjuti, penyidik mendatangi rumah sakit untuk minta keterangan klarifikasi kepada korban serta cek TKP. Proses hukum sedang berjalan."
Masa remaja, anak-anak memasuki masa yang rawan dimana mereka sedang mencari jati diri dan pengakuan. Tak jarang hal itu membuat mereka terlibat hal-hal yang negatif, ketika pengaruh pertemanan sangat kuat. Menurut laman Stopbullying.gov ada beberapa faktor yang mempengaruhi remaja lakukan perundungan:
Beberapa remaja melakukan perundungan mendapatkan atau mempertahankan pengaruh sosial atau meningkatkan status mereka di kelompok teman sebaya. Selain itu tindakan perundungan juga bisa jadi alat untuk menunjukkan kesetiaan mereka dan bisa diterima oleh kelompok teman sebaya mereka.
Hal lainnya yang menjadi alasan bullying atau perundungan adalah untuk mengeluarkan atau mengucilkan seseorang dari kelompok mereka, untuk menunjukkan siapa yang termasuk dan tidak termasuk dalam kelompok tersebut. Dengan pengaruh dan tindakan perundungan juga menjadi cara bagi anak remaja untuk mengontrol perilaku teman sebaya mereka.
Beberapa remaja yang melakukan perundungan lahir dan mengalami dalam keluarga yang melakukan tindakan perundungan, agresif dan kekerasan dalam rumah tangga.
Mereka mungkin juga tidak memiliki dukungan emosional atau komunikasi yang baik dengan keluarga atau pengasuhnya. Bisa juga karena mereka tumbuh dalam keluarga permisif yang orangtuanya terlalu lunak atau kurang disiplin dan kurang terlibat dalam pengasuhan anak tersebut.
Anak yang melakukan bullying bisa jadi pernah atau sedang menjadi korban perundungan juga.
Merasa tidak aman atau insecure yang membuat mereka merasa rendah diri sehingga mencari pengakuan dengan cara lain.
Tidak dapat mengungkapkan atau mengenali emosi yang mereka rasakan. Mereka tidak bisa mengendalikan emosinya sehingga melampiaskan perasaannya tersebut kepada orang lain.
Tidak memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan cara yang sehat dan positif.
Remaja yang melakukan bullying di sekolah bisa jadi karena pihak sekolah tidak tegas atau melakukan pembiaran terhadap mereka yang memiliki masalah prilaku atau melakukan perundungan. Atau pengaruh dari teman sekolah yang membuat mereka takut dikucilkan, tidak diterima dan diejek.
Dari penjelasan di atas, kita bisa melihat bahwa perilaku perundungan pada anak tidak hanya disebabkan oleh masalah perilaku semata. Ada banyak faktor yang berperan, namun salah satu yang paling penting adalah peran orangtua. Orangtua tidak bisa hanya menyerahkan pendidikan anak kepada sekolah semata.
Meskipun sekolah dan guru memiliki peran yang penting dalam pertumbuhan dan pendidikan anak, namun orangtua dan keluarga tetap menjadi yang utama. Jika kita tidak ingin anak-anak terlibat dalam tindakan kekerasan dan perundungan, maka kita harus menjauhkan prilaku kekerasan dari rumah tangga. Orangtua harus menjadi teladan utama dalam memberikan kasih sayang.
Selain itu, penting bagi orangtua untuk memastikan bahwa anak-anak merasa dicintai, diterima, dan dihargai. Ketika anak-anak merasakan hal ini di rumah, mereka tidak akan mencarinya di luar rumah. Pada akhirnya mereka dapat berkomunikasi secara terbuka dengan orangtua tentang permasalahan-permasalahan yang mereka hadapi. Dengan demikian, melalui peran orangtua yang penuh kasih dan pemahaman, kita dapat membentuk anak-anak yang penuh kasih dan empati pada sesamanya.
Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu. - Amsal 22:6
Sumber : Puji Astuti | Jawaban.com