Jika Tidak Ingin Dibohongi Oleh Anak, Hindari dan Perhatikan 4 Hal Ini!
Sumber: canva.com

Parenting / 11 February 2024

Kalangan Sendiri

Jika Tidak Ingin Dibohongi Oleh Anak, Hindari dan Perhatikan 4 Hal Ini!

Claudia Jessica Official Writer
1080

Anak berbohong adalah salah satu masalah yang sering dihadapi oleh orang tua. Banyak orang tua yang merasa kecewa, marah, atau khawatir ketika mengetahui bahwa anak mereka berbohong. Namun, apakah Anda tahu bahwa kebiasaan berbohong anak bisa dimulai dari tekanan atau perlakuan yang tidak tepat dari orang tua?

Menurut psikolog anak, Dr. Laura Markham, anak berbohong karena mereka merasa takut, malu, atau ingin menyenangkan orang tua mereka. Anak juga berbohong karena mereka ingin menghindari hukuman, konflik, atau kritik yang berlebihan dari orang tua. Sebagai orang tua, Anda perlu mengetahui cara yang efektif untuk mencegah anak berbohong kepada Anda.

Berikut adalah beberapa hal yang harus Anda hindari jika tidak mau anak Anda berbohong kepada Anda:

1. Jangan Marah Berlebihan terhadap Kesalahan Mereka

Salah satu alasan utama anak berbohong adalah karena mereka takut akan kemarahan atau hukuman dari orang tua. Jika Anda selalu marah berlebihan terhadap kesalahan mereka, anak akan merasa tidak aman dan tidak percaya kepada Anda. Mereka akan berpikir bahwa berbohong adalah cara yang lebih mudah untuk mengatasi masalah daripada menghadapi kemarahan Anda.

Cobalah untuk bersikap tenang dan sabar ketika anak Anda melakukan kesalahan. Berikan mereka kesempatan untuk menjelaskan apa yang terjadi dan mengapa mereka melakukannya. Dengarkan mereka dengan penuh perhatian dan pengertian. Jangan langsung menuduh atau menghakimi mereka. Tunjukkan bahwa Anda peduli dan ingin membantu mereka memperbaiki kesalahan mereka.

2. Ketika Mereka Menceritakan Sesuatu, Jangan Berikan Penjelasan atau Bicara Terlalu Panjang

Anak berbohong juga bisa disebabkan oleh kebosanan atau ketidakpedulian dari orang tua. Jika Anda selalu memberikan penjelasan atau bicara terlalu panjang ketika anak Anda menceritakan sesuatu, mereka akan merasa tidak dihargai atau tidak didengarkan. Mereka akan berpikir bahwa Anda tidak tertarik dengan apa yang mereka katakan atau rasakan. Mereka akan cenderung untuk berbohong agar Anda tidak mengganggu atau mengkritik mereka.

Jika Anda tidak ingin dibohongi oleh anak atau tidak menginginkan anak Anda menjadi pembohong, mari mulali menjadi pendengar yang baik dan aktif ketika anak Anda menceritakan sesuatu. Berikan mereka perhatian dan apresiasi yang cukup. Tanyakan tentang perasaan atau pendapat mereka. Berikan komentar atau saran yang positif dan konstruktif. Tunjukkan bahwa Anda menghormati dan menghargai apa yang mereka sampaikan.

3. Jangan Berikan Pertanyaan yang Mengundang Mereka untuk Berbohong

Anak berbohong juga bisa dipicu oleh pertanyaan yang tidak tepat dari orang tua. Jika Anda selalu memberikan pertanyaan yang mengundang mereka untuk berbohong, seperti “Benar kamu sudah mencuci piring?” atau “Kamu tidak berbohong kan? Mama gak denger suara kamu mencuci piring”, mereka akan merasa terjebak atau terancam. Mereka akan berpikir bahwa Anda tidak percaya atau tidak mengenal mereka. Mereka akan cenderung untuk berbohong agar Anda tidak marah atau kecewa.

Oleh karena itu, cobalah untuk memberikan pertanyaan yang lebih jelas tanpa memberikan tekanan, seperti “Setelah makan, tolong cuci piringnya ya, kak” atau “Kakak sudah selesai makan? Sudah cuci piringnya? Cuci piring setelah makan ya.” Pertanyaan seperti ini cenderung terdengar lebih nyaman lantaran Anda tidak menaruh perasaan tekanan atau ancaman kepada anak. Pertanyaan ini justru memberikan perintah atau harapan yang jelas kepada anak sehingga mereka akan merasa lebih bertanggung jawab dan termotivasi untuk melakukan apa yang Anda minta.

4. Saat Mereka Mengungkapkan Kejujuran, Berikan Respon yang Positif dan Apresiasi

Anak berbohong juga bisa dicegah dengan memberikan respon yang positif dan apresiasi ketika mereka mengungkapkan kejujuran. Jika Anda selalu memberikan respon yang positif dan memberikan apreasi, seperti “Terimakasih untuk berkata jujur” atau “Terimakasih sudah menceritakan kebenarannya”, mereka akan merasa senang dan bangga. Mereka akan berpikir bahwa Anda menghargai dan mengapresiasi kejujuran mereka. Mereka akan cenderung untuk selalu berkata jujur kepada Anda.

Mulai saat ini, berikanlah respon yang positif dan apresiasi anak Anda ketika mereka mengungkapkan kejujuran. Pujilah keberanian anak Anda. Bahkan jika perlu, berikan hadiah atau penghargaan yang sesuai untuk anak Anda. Tunjukkan bahwa Anda bangga dan senang dengan kejujuran mereka.

Ingatlah untuk berhati-hati dalam memberikan respon terhadap anak Anda apapun kondisinya. Cara Anda merespon ucapan mereka akan menentukan sikap mereka terhadap Anda selanjutnya bergantung pada perasaan apa yang Anda berikan, apakah itu perasaan nyaman dan aman, atau justru ancaman yang membuat mereka gelisah dan terpojok sehingga terpaksa untuk berbohong.

Menjadi orang tua adalah perjalanan panjang yang tidak pernah berakhir.

Sumber : jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami