Pernikahan Sama Dengan Belajar Membunuh Ego Diri Sendiri, Gini Kata 5 Firman Tuhan
Sumber: Canva.com

Marriage / 9 February 2024

Kalangan Sendiri

Pernikahan Sama Dengan Belajar Membunuh Ego Diri Sendiri, Gini Kata 5 Firman Tuhan

Aprita L Ekanaru Official Writer
597

Pernikahan sering digambarkan sebagai momen indah penuh cinta dan kebahagiaan. Namun, di balik keindahannya, pernikahan juga menuntut pengorbanan, salah satunya adalah "kematian ego."

Ego, yang sering diartikan sebagai rasa mementingkan diri sendiri, dapat menjadi penghalang dalam membangun pernikahan yang harmonis. Ketika ego mendominasi, pasangan akan lebih fokus pada kebutuhan dan keinginan sendiri, mengabaikan kebutuhan pasangannya. Hal ini dapat memicu pertengkaran, kekecewaan, dan bahkan keretakan dalam hubungan.

Alkitab memberikan beberapa prinsip yang dapat membantu pasangan "membunuh ego" dan membangun pernikahan yang sehat berdasarkan kasih:

1. Mengasihi Pasangan Seperti Mengasihi Diri Sendiri (Efesus 5:28-33)

Alkitab memerintahkan suami untuk mengasihi istri mereka seperti mengasihi diri sendiri. Kasih ini bukan hanya perasaan, tetapi tindakan nyata yang mengutamakan kebutuhan dan kebahagiaan pasangan. Suami yang mengasihi istrinya akan rela berkorban, mengalah, dan mendahulukan kepentingan istrinya.

2. Menundukkan Diri Satu Sama Lain (Filipi 2:3-8)

Paulus mendorong jemaat di Filipi untuk tidak mementingkan diri sendiri, tetapi merendahkan diri dan saling menghargai. Prinsip ini juga berlaku dalam pernikahan. Pasangan perlu belajar untuk tunduk satu sama lain, bukan dalam arti superioritas dan inferioritas, tetapi dalam kerendahan hati dan saling menghormati.

3. Saling Melengkapi Kekurangan (1 Korintus 12:4-27)

Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan. Dalam pernikahan, pasangan saling melengkapi kekurangan satu sama lain. Suami dan istri dapat bekerja sama sebagai satu tim untuk mencapai tujuan bersama.

4. Mengampuni dan Memulihkan (Efesus 4:32)

Kesalahan dan perselisihan tidak dapat dihindari dalam pernikahan. Namun, pasangan yang mengasihi akan belajar untuk saling mengampuni dan memulihkan hubungan. Mengampuni bukan berarti melupakan, tetapi melepaskan rasa sakit dan dendam.

5. Berkomunikasi dengan Terbuka dan Jujur (Amsal 15:1)

Komunikasi yang terbuka dan jujur ​​merupakan landasan pernikahan yang sehat. Pasangan perlu belajar untuk mengungkapkan perasaan, kebutuhan, dan keinginan mereka dengan jelas dan sopan.

"Membunuh ego" dalam pernikahan bukanlah proses yang mudah. Diperlukan komitmen, usaha, dan doa dari kedua pasangan. Namun, dengan menerapkan prinsip-prinsip Alkitab, pasangan dapat membangun pernikahan yang penuh kasih, harmonis, dan bahagia.

Pernikahan bukan tentang "aku" atau "kamu," tetapi tentang "kami." Ketika ego dibunuh dan cinta sejati ditumbuhkan, pernikahan menjadi simbol persatuan yang indah dan mencerminkan kasih Allah yang sempurna.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami