Catat! 9 Kelompok Orang Ini Sebaiknya Gak Minum Kopi Lagi Kalau Mau Sehat
Sumber: canva.com

Health / 6 February 2024

Kalangan Sendiri

Catat! 9 Kelompok Orang Ini Sebaiknya Gak Minum Kopi Lagi Kalau Mau Sehat

Claudia Jessica Official Writer
933

Kopi menjadi salah satu bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia saat ini. Secangkir kopi di pagi hari rasanya sangat membantu untuk memberikan energi sepanjang hari.

Kendati dikenal baik dengan manfaatnya bagi kesehatan, namun ada beberapa kelompok orang yang sebaiknya tidak mengkonsumsi kopi lantaran memberikan efek samping, terutama ketika dikonsumsi dalam jumlah besar.

Catat! Inilah 9 kelompok orang yang sebaiknya gak minum kopi lagi kalau mau sehat:

1. Pengidap Sindrom Iritasi Usus Besar (IBS)

Menurut Angel Planells, seorang ahli gizi terkemuka dari Seattle, Washington, AS, orang yang mengidap Sindrom Iritasi Usus Besar (IBS) sebaiknya menghindari minum kopi. Alasannya adalah karena kafein dalam kopi bisa memperparah gejala IBS, seperti diare.

“Kafein dapat meningkatkan keteraturan buang air besar, termasuk meningkatkan kemungkinan diare, gejala utama sindrom iritasi usus besar (atau IBS),” katanya.

Karena itu, orang yang menderita sindrom iritasi usus besar disarankan untuk membatasi atau bahkan menghindari minuman yang mengandung kafein.

2. Pengidap Glaukoma

Bagi mereka yang mengidap glaukoma, sebuah kondisi medis yang dapat merusak penglihatan, minum kopi juga tidak disarankan. Planells menjelaskan bahwa kafein dalam kopi dapat meningkatkan tekanan di mata, yang bisa memperburuk kondisi glaukoma.

“Tekanan intraokular meningkat pada pengidap glaukoma saat mengonsumsi kopi, jadi disarankan untuk membatasi atau menghindari asupannya, namun diperlukan lebih banyak penelitian,” kata Planells.

Sebagai tambahan, hasil penelitian dari Mount Sinai menunjukkan bahwa mengkonsumsi kafein dalam jumlah besar dapat meningkatkan kemungkinan terkena glaukoma pada individu yang rentan terhadap peningkatan tekanan di mata.

3. Pengidap Kandung Kemih Terlalu Aktif (OAB)

Sue Heikkinen, seorang ahli diet, menyarankan agar penderita Kandung Kemih Terlalu Aktif (OAB) tidak mengonsumsi kopi secara berlebihan. Kafein dapat meningkatkan keinginan untuk buang air kecil secara tiba-tiba pada orang dengan OAB

“Jika Anda tidak rutin minum kopi, Anda mungkin lebih sensitif terhadap efek ini,” kata Heikkinen.

4. Pengidap GERD

Bagi penderita Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), kopi juga harus dibatasi. Kafein dalam kopi dapat melemahkan katup antara esofagus dan lambung, memungkinkan asam lambung naik ke esofagus dan menyebabkan gejala GERD.

“Jika Anda mengidap GERD, lihat apakah beralih ke kopi tanpa kafein bisa membantu,” ucap Heikkinen.

5. Anak-anak

Penting untuk diingat bahwa kafein dapat memiliki efek yang lebih serius pada anak-anak. Konsumsi kafein berlebih pada anak-anak bisa meningkatkan detak jantung, menyebabkan kecemasan, gangguan konsentrasi, dan masalah perut. Selain itu, kopi juga bisa menutupi rasa lapar pada balita dan merusak gigi mereka karena keasaman kopi.

6. Orang yang Mengidap Kecemasan Akut

Menurut penelitian dari General Hospital Psychiatry, jumlah kafein yang tinggi (sekitar 5 cangkir kopi per hari) bisa menyebabkan serangan panik pada orang yang sudah menderita gangguan kecemasan. Bahkan sekalipun tidak minum 5 cangkir, penting bagi seseorang untuk memperhatikan seberapa banyak kafein yang mereka konsumsi agar tidak memperburuk kecemasan yang sudah ada.

Menurut ahli diet Kelli McGrane, “Kafein adalah stimulan yang dapat memperburuk kecemasan pada beberapa individu. Jika sering mengalami kecemasan atau serangan panik, Anda mungkin ingin mempertimbangkan untuk menghindari atau mengurangi asupan kopi berkafein,” jelasnya.

 

BACA HALAMAN SELANJUTNYA →

7. Orang dengan Kondisi Jantung Tertentu

Kafein dalam kopi bisa meningkatkan tekanan darah dan detak jantung secara sementara. Penelitian yang dimuat dalam American Journal of Clinical Nutrition menyimpulkan bahwa kafein bisa menyebabkan lonjakan tekanan darah dalam jangka pendek. Namun, belum ada cukup bukti tentang dampak jangka panjang pada tekanan darah atau kesehatan jantung.

Oleh karena itu, penting bagi mereka yang memiliki masalah jantung untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan mereka mengenai jumlah kopi yang aman untuk dikonsumsi.

8. Orang yang Memiliki Gangguan Tidur

Efek samping kafein termasuk membuat seseorang tetap terjaga. Oleh karena itu, bagi mereka yang memiliki gangguan tidur atau insomnia, disarankan untuk tidak mengkonsumsi kafein berlebihan, terutama menjelang waktu tidur.

Menurut Sleep Foundation, sebaiknya hindari kafein setidaknya enam jam sebelum tidur. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Sleep Medicine menemukan bahwa kafein yang dikonsumsi bahkan enam jam sebelum tidur dapat mengganggu pola tidur seseorang.

9. Wanita Hamil dan Menyusui

American College of Obstetrics and Gynecology merekomendasikan agar wanita hamil membatasi konsumsi kafein hingga 200 miligram per hari (sekitar dua cangkir kopi) untuk mengurangi risiko keguguran, persalinan prematur, dan berat badan lahir rendah.

Namun, sebuah ulasan pada tahun 2020 yang diterbitkan di British Journal of Medicine menyatakan bahwa tidak ada tingkat konsumsi kafein yang aman selama kehamilan. Oleh karena itu, penting bagi wanita hamil untuk berdiskusi dengan dokter mereka mengenai asupan kafein.

Selain itu, wanita yang menyusui juga disarankan untuk mengurangi atau bahkan menghindari konsumsi kafein. Kafein adalah zat stimulan dan diuretik, yang bisa menyebabkan dehidrasi pada ibu menyusui.

 

Sumber : jawaban.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami