Beberapa waktu belakangan, ramai cerita mengenai seorang mahasiswa di Institut Teknologi Bandung (ITB) yang menghadapi kesulitan dalam membayar uang kuliah tunggal (UKT) sejak pertama kali masuk pada tahun 2020. Deovie Lentera Hikmatullah, mahasiswa tersebut, mengungkapkan bahwa ia dihadapkan pada beban UKT sebesar Rp 12.5 juta tiap semester.
Meski telah beberapa kali mengajukan permohonan keringanan UKT, Deovie tidak pernah mendapatkannya. Sebagai gantinya, pihak kampus hanya memberikan penangguhan pembayaran biaya kuliah dengan sejumlah batasan tertentu.
Pada semester genap tahun 2023/2024, Deovie dihadapkan dengan tantangan yang lebih besar. Pihak kampus meminta Deovie untuk menyelesaikan tunggakan sebesar Rp 18.750.000 agar bisa melanjutkan perkuliahan. Jika Deovie tidak dapat melunasi tunggakan tersebut, pihak kampus menyarankan agar ia mengambil cuti, namun dengan konsekuensi pembayaran 50% dari total UKT.
Meskipun pihak kampus telah menurunkan tunggakan menjadi Rp 12.500.000, kondisi ekonomi keluarga membuat Deovie kesulitan untuk memenuhi kewajibannya.
Pihak kampus justru menyarankan Deovie untuk menggunakan aplikasi pinjaman online biaya kuliah, Danacita. Meski menawarkan solusi finansial, Deovie merasa enggan untuk berhutang.
Sebagai orangtua, tentu kita ingin anak-anak kita mendapatkan pendidikan yang layak. Namun, sebagai orangtua yang bertanggungjawab, kita juga harus mendukung pendidikan anak secara finansial agar anak-anak tidak perlu berhutang.
Untuk itu, marilah persiapkan dana UKT anak biar ga kelilit hutang atau pinjol dari sekarang. Perhatiin 4 cara berikut ini:
1. Riset Biaya Kuliah
Sebelum anak memasuki bangku kuliah, orangtua harus melakukan riset menyeluruh mengenai biaya kuliah di perguruan tinggi yang diinginkan. Pahami rincian biaya, termasuk UKT, biaya administrasi, dan potensi kenaikan biaya di masa mendatang. Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai anggaran ini, orangtua dapat mempersiapkan diri secara finansial dan menghindari kejutan tidak menyenangkan.
2. Manfaatkan Beasiswa
Beasiswa merupakan sumber pendanaan yang sangat berharga untuk membantu meringankan beban biaya kuliah. Dorong anak Anda untuk meraih prestasi akademis, olahraga, atau kegiatan ekstrakurikuler dapat membuka peluang untuk mendapatkan beasiswa. Ajak juga anak untuk mencari informasi tentang berbagai program beasiswa yang tersedia dan bimbinglah mereka untuk mengajukan permohonan dengan benar.
3. Bikin Tabungan Khusus Pendidikan Anak
Membuat tabungan khusus untuk pendidikan anak adalah langkah cerdas dalam mempersiapkan kebutuhan biaya kuliah. Mulailah menyisihkan sejumlah uang setiap bulan ke dalam tabungan ini sejak dini. Tabungan tersebut dapat memberikan keamanan finansial ketika tiba saatnya anak memasuki perguruan tinggi.
4. Cari Penghasilan Tambahan
Selain mengandalkan tabungan, orangtua juga dapat mencari penghasilan tambahan untuk membantu membiayai pendidikan anak. Bekerja sampingan, menjalankan bisnis kecil, atau mengeksplorasi peluang-peluang lainnya dapat menjadi cara untuk meningkatkan pendapatan keluarga.
Dengan melakukan empat langkah ini, orangtua dapat lebih proaktif dalam mempersiapkan diri menghadapi biaya kuliah anak.
Sumber : jawaban.com