10 Karakter Ayah Takut Akan Tuhan Yang Dihormati dan Dicintai Anak
Sumber: canva.com

Kata Alkitab / 30 January 2024

Kalangan Sendiri

10 Karakter Ayah Takut Akan Tuhan Yang Dihormati dan Dicintai Anak

Puji Astuti Official Writer
790

Di dunia ini, tidak ada seorang pun ayah yang sempurna. Setiap ayah memiliki kelemahan, kekurangan. Namun Alkitab memberikan teladan tentang bagaimana menjadi seorang ayah yang baik, sebab kita memiliki teladan yang sempurna . 

Ketika Tuhan menyatakan diri-Nya sebagai Bapa, itu tidak hanya menjadi ungkapan kasih yang mendalam, tetapi juga untuk memberikan teladan bagi setiap ayah di dunia ini. Sebagai Bapa yang sempurna, Tuhan menunjukkan kepada kita karakteristik seorang ayah yang baik: kasih yang tulus, kebijaksanaan yang luhur, kesabaran yang tak terbatas, dan keadilan yang tak terbantahkan.  

Namun, sebagai manusia, kita mungkin merasa jauh dari kesempurnaan dan merasa tertekan karena ketidakmampuan kita dalam memenuhi standar-Nya. Namun, Alkitab juga memberikan penghiburan bahwa Tuhan adalah Bapa yang penuh kasih dan pengampunan. Dia memanggil kita untuk terus berusaha dan bertumbuh dalam peran kita sebagai ayah. 

Dengan cara demikian setiap ayah memiliki kesempatan untuk menjadi lebih baik setiap hari dengan bantuan dan kasih karunia Tuhan. Dengan mengandalkan-Nya, kita dapat mengatasi ketidaksempurnaan kita, belajar dari kesalahan kita, dan tumbuh dalam kasih dan kebijaksanaan. Lalu seperti apa sih karakteristik seorang ayah yang takut Tuhan dan memenuhi standar Alkitab? Mari kita bahas bersama.  

10 Karakteristik Bapak yang Takut akan Tuhan Menurut Alkitab 

1. Beriman yang Kuat. 

Seorang ayah yang takut akan Tuhan memiliki iman yang kokoh dan mengandalkan Allah dalam segala hal. Mereka percaya bahwa Tuhan adalah sumber kekuatan dan bimbingan dalam hidup mereka.  

Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah. (Yeremia 17:7-8) 

2. Menjadi Teladan Rohani.  

Bapak yang takut akan Tuhan berusaha untuk menjadi teladan rohani bagi keluarganya. Mereka menghidupi nilai-nilai kekudusan dan integritas yang tercermin dalam hidup mereka sehari-hari.  

Laki-laki yang tua hendaklah hidup sederhana, terhormat, bijaksana, sehat dalam iman, dalam kasih dan dalam ketekunan. (Toitus2:2) 

3. Mengasihi Istri dan Anak-anak. 

Mereka menunjukkan kasih sayang yang tulus kepada istri dan anak-anaknya, seperti Kristus mengasihi gereja. Mereka memimpin keluarga dengan penuh kasih dan pengorbanan.  

Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya (Efesus 5:25) 

4. Mengajarkan Firman Allah. 

Bapak yang takut akan Tuhan secara aktif terlibat dalam mengajarkan Firman Allah kepada keluarganya. Mereka memimpin keluarga dalam pemahaman dan pengamalan ajaran-ajaran Tuhan.  

Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. (Ulangan 6:6-7) 

BACA JUGA:

Kenapa Anak Tanpa Figur Ayah Lebih Rentan Menjadi Korban Kekerasan? Ini 4 Faktornya...

7 Hal Ini Bisa Selamatkan Anak Remajamu Dari Pergaulan Buruk

5. Menjadi Pemimpin yang Bijaksana. 

Mereka memimpin keluarga dengan bijaksana, mengambil keputusan berdasarkan prinsip-prinsip Alkitab dan berkomunikasi dengan keluarga secara penuh kasih dan pengertian.  

6. Mencari Kehendak Allah.  

Bapak yang takut akan Tuhan mencari kehendak Allah dalam segala hal, termasuk dalam pengambilan keputusan keluarga dan dalam hidup pribadi mereka. Mereka mengandalkan Roh Kudus untuk memberikan bimbingan.  

Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu. (Amsal 3:5-6) 

7. Mendisiplinkan dengan Kasih. 

Mereka mendisiplinkan anak-anak mereka dengan penuh kasih, mengajarkan mereka tentang pentingnya ketaatan dan tanggung jawab, namun tidak menyulut kemarahan yang tidak sehat. 

Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan, (Amsal 6:23) 

8. Berdoa dan Bersyukur. 

Bapak yang takut akan Tuhan menjadi teladan dalam kehidupan doa dan bersyukur. Mereka memimpin keluarga dalam doa dan mengajarkan anak-anak untuk bersyukur atas segala berkat Tuhan. 

Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. (1 Tesalonika 5:16-18) 

9. Melayani Sesama. 

Mereka terlibat aktif dalam pelayanan gereja atau melayani sesama dalam kegiatan sosial dan masyarakat. Hal tersebut menunjukkan komitmen mereka untuk melayani Tuhan dan sesama sehingga anak-anak mereka dapat mengerti pentingnya melayani sesama dalam kehidupan mereka.  

Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." (Markus 10:45) 

10. Mengakui dan Memperbaiki Kesalahan. 

Bapak yang takut akan Tuhan tidak sempurna, namun mereka rendah hati untuk mengakui kesalahan mereka dan memperbaiki kesalahan tersebut. Mereka menunjukkan keteguhan hati untuk bertobat dan terus tumbuh dalam iman.  

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya. (Yakobus 5:16) 

Menjadi seorang ayah adalah sebuah panggilan istimewa dari Tuhan. Karena ayah adalah seorang imam, pemimpin rohani dalam keluarga, yang juga berperan sebagai kepala rumah tangga yang mengarahkan dan menetapkan aturan dan disiplin dalam keluarga. Walau demikian, kasih seorang ayah tetap harus dapat dirasakan oleh seorang anak, melalui pelukan, pengertian, penerimaan tanpa syarat dan juga pengampunan. Semua itu Tuhan teladankan melalui kasih-Nya kepada kita, manusia yang berdosa.  

Dengan menjadikan Tuhan sebagai contoh dan sumber kekuatan, Anda dapat menjadi ayah yang lebih baik bagi anak-anak Anda, membimbing mereka dalam jalan yang benar, dan memberikan contoh kasih yang abadi sebagaimana Tuhan berikan kepada kita. Tuhan memberkati.  

Sumber : Puji Astuti | Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami