Tzedakah, Prinsip Memberi Yang Ditaati Orang Yahudi
Sumber: Canva

Finance / 10 January 2024

Kalangan Sendiri

Tzedakah, Prinsip Memberi Yang Ditaati Orang Yahudi

Puji Astuti Official Writer
698

Ada pandangan terhadap orang Yahudi bahwa mereka adalah orang pelit, tapi benarkah demikian? Faktanya orang Yahudi kebanyakan adalah orang yang taat dengan agama mereka dan mengamalkan firman Tuhan, yaitu bagian Perjanjian Lama dalam Alkitab orang Kristen. Salah satu prinsip yang diajarkan orang Yahudi sejak kecil adalah tentang memberi, sebuah kebenaran kebenaran firman Tuhan yang mereka taati.  

Memberi, atau dalam tradisi Yahudi dikenal sebagai Tzedakah, adalah salah satu aspek kunci dalam budaya dan ajaran agama mereka. Apa itu Tzedakah, apakah ini perintah Tuhan, dan bagaimana mereka menerapkannya dalam kehidupan? Mari kita bahas bersama.  

Tzedakah: Pengertian dan Bahasa Ibraninya 

Tzedakah, dalam konteks Yahudi, bukan sekadar "amal" atau “berderma” seperti yang sering kita artikan. Lebih dari itu, Tzedakah dilihat sebagai bentuk keadilan sosial yang diberikan oleh pemberi orang-orang yang paling membutuhka. Meskipun sering diterjemahkan sebagai "amal," kata ini memiliki akar kata yang berarti "keadilan" atau "keadilan sosial." 

Dalam bahasa Ibrani, "Tzedakah" berasal dari kata "Tzedek," yang artinya "keadilan" atau "kebenaran." Dengan demikian, memberi Tzedakah tidak hanya tentang memberikan secara finansial, tetapi juga tentang menciptakan keadilan sosial dalam masyarakat. 

Sebutan untuk Orang yang Suka Memberi atau ber-tzedakah 

Orang yang secara konsisten dan sukarela memberikan Tzedakah disebut "tzaddik" (maskulin) atau "tz'deket" (feminin), yang diterjemahkan sebagai "orang benar" atau "orang yang berprinsip." Mereka adalah individu yang menunjukkan keadilan dan kebaikan dalam tindakan mereka, memberikan tidak hanya sebagai kewajiban atau perintah agama,  tetapi sebagai ungkapan cinta dan kebaikan.Bahkan pada masa gereja mula-mula, para pengikut Kristus sering disebut sebagai tzaddikim karena mereka adalah orang-orang yang murah hati dan suka menolong  

Dalam ajaran Yahudi, penghargaan tertinggi diberikan kepada mereka yang tidak hanya memberi karena kewajiban, tetapi juga karena kasih dan belas kasihan. Dalam memberi Tzedakah, keyakinan ini menyatakan bahwa tindakan kebaikan yang dilakukan dengan sukacita dan tanpa pamrih memberikan kehidupan dan berkat. 

Dasar Ayat Alkitab untuk Memberi Tzedakah 

Landasan ajaran Tzedakah didasarkan pada ayat-ayat Alkitab, dengan perintah tegas untuk mengejar keadilan sosial. Sebagai contoh, dalam Kitab Ulangan 16:20, Taurat menyatakan, "Tzedek, tzedek tirdof" yang diterjemahkan sebagai, "Semata-mata keadilan, itulah yang harus kaukejar." Ayat ini menjadi dasar kuat untuk memberikan secara adil dan membantu mereka yang membutuhkan. 

Selain itu, dalam Amsal 12:28a, terdapat ayat yang menyatakan, "Di jalan kebenaran terdapat hidup," atau dalam bahasa Ibrani, "be'orach-tzedakah chayim." Ini menegaskan bahwa dalam jalan kebenaran atau memberi Tzedakah, terdapat kehidupan yang sesungguhnya. 

Perlu dicatat kata tzaddik juga diterjemahkan sebagai penuh anugerah (dari chanan, salah satu atribut kunci dari Nama Tuhan yang diberikan dalam Keluaran 34:6-7) dan pemberi (dari natan, akar kata dari bahasa Ibrani untuk "hadiah"). Sehingga Tzaddik atau orang yang suka memberi melampaui kewajiban untuk melakukan tzedakah sebagai tugas agamawi semata namun menjalankannya karena hati yang penuh belas kasihan kepada sesama 

7 Prinsip Memberi Tzedakah 

1. Memberi adalah sebuah gaya hidup  

Memberi Tzedakah dilihat sebagai jalan hidup, sebuah tindakan yang memberikan kehidupan yang sesungguhnya bagi yang melakukannya, bukan hanya kepada si penerima pemberian. Karena mereka yang memiliki gaya hidup suka memberi ini, mengerti kebenaran bahwa apa yang diberikan adalah milih Allah. 

2. Memberi Tanpa Ragu  

Tzedakah harus diberikan tanpa rasa takut kekurangan, tanpa keragu-raguan, dan tanpa pamrih. Mereka memberi dari berkat Tuhan, dengan sebuah kesadaran bahwa mereka telah diberkati oleh Tuhan.  

3. Memberi dengan Kasih dan Sukacita  

Tzedakah harus diberikan dengan wajah yang berseri-seri, tanpa bermuka masam, dan dengan sukacita. 

4. Memberi Tanpa Menahan-nahan  

Tzedakah diberikan tanpa batasan atau kekikiran, memberikan secara murah hati dan melimpah. 

5. Memberi Tanpa Diperintah atau Menunggu

Memberi harus dilakukan tanpa menunggu perintah atau permintaan, menunjukkan inisiatif untuk membantu. 

6. Memberi dengan Rahasia   

Memberi Tzedakah sebaiknya dilakukan secara rahasia, tanpa mengumumkan atau menyombongkan. 

7. Memberi dengan Empati   

Memberi Tzedakah dengan memahami kebutuhan dan penderitaan orang lain, menciptakan hubungan empati yang mendalam dengan orang yang dibantu. 

Relevansi Tzedakah bagi Orang Kristen 

Meskipun prinsip-prinsip Tzedakah secara khusus terkait dengan ajaran Yahudi, namun banyak prinsip tersebut bersumber dari firman Tuhan. Yesus Kristus sendiri mengajarkan tentang kepentingan memberi dengan sukacita, belas kasihan, dan tanpa pamrih. 

Penting bagi orang Kristen untuk menyadari bahwa memberi tidak hanya tentang memberikan materi, tetapi juga melibatkan hati  yang sukacita, belas kasihan dan sikap empati terhadap orang lain. Prinsip-prinsip seperti memberi tanpa ragu, dengan sukacita, dan tanpa  empati adalah nilai-nilai yang mendalam dalam ajaran Kristen.  

Sebagai contoh dalam Ibrani 13:16 berkata, “Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah.”   

Dan juga dalam 1 Yohanes 3:16-17, “Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya? Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.” 

Sebagai panggilan untuk bertindak, mari kita bersama-sama belajar menerapkan prinsip-prinsip Tzedakah. Anda dapat melihat sekeliling Anda untuk menjadi saluran berkat bagi keluarga, teman dan rekan kerja yang membutuhkan. Atau bahkan memberi untuk orang yang Anda tidak kenal sama sekali, karena pada akhirnya Tuhanlah yang akan memberkati apa yang telah Anda tabur.  

Yayasan Cahaya Bagi Negeri juga memberi kesempatan bagi Anda untuk menjadi berkat bagi anak-anak di berbagai pelosok daerah di Indonesia yang membutuhkan bantuan Anda. Dengan donasi Anda, anak-anak ini mendapatkan bimbingan akademis, pelatihan karakter, pengembangan bakat dan juga tambahan asupan gizi. 

Saat ini CBN sudah melayani 3.720 anak lewat Sanggar Belajar Anak School of Life (SoL) di daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal di Indonesia. Mari jadi berkat untuk anak Indonesia agar mereka dapat akses pendidikan yang baik, DONASI SEKARANG

BACA JUGA:

Cahaya Bagi Negeri Special Natal, Wonderful Christmas Tradition

Sedang Terlilit Hutang, Apakah Harus Memberi Persembahan?

 

Sumber : Berbagai Sumber | Puji Astuti
Halaman :
1

Ikuti Kami