Gempa dengan kekuatan 5,9 Skala Richter, menurut Lembaga Kegempaan Amerika, mengguncang sebuah provinsi di China, sementara Pemerintah China melaporkan bahwa magnitudo gempa mencapai 6,2 SR. Daerah yang paling terdampak adalah Jishishan, provinsi Gansu, China, dengan korban tewas setidaknya mencapai 130 orang. Saat ini, tim penyelamat sedang berupaya keras melakukan evakuasi di tengah suhu ekstrim yang mencapai -16 derajat Celsius.
Menurut data terbaru yang dirilis oleh media resmi China CCTV, ada sekitar 15.000 rumah yang rusak, dan puluhan ribu orang harus dievakuasi ke tempat pengungsian. Sedangkan provinsi tetangga mereka, yaitu Qinghai melaporkan ada 18 orang tewas dan 198 orang terluka.
Pusat gempa terletak dekat perbatasan antara Gansu dan Qinghai, sebuah wilayah berbukit di tepi timur dataran tinggi Tibet. Gempa ini diikuti oleh sembilan gempa susulan dengan magnitudo 3 ke atas pada Selasa pagi.
Listrik telah pulih di provinsi Gansu dan Qinghai, seperti dilaporkan oleh CCTV pada hari Selasa. Ini sangat penting mengingat kebutuhan utama untuk pemanas di wilayah tersebut.
Perkiraan menunjukkan bahwa suhu dapat turun hingga -19 derajat Celsius (-2,2 derajat Fahrenheit) di beberapa bagian wilayah yang terkena gempa dalam tiga hari ke depan, demikian laporan Administrasi Meteorologi China.
Pemimpin Tiongkok, Xi Jinping, pada hari Selasa, mendorong pemerintah untuk "melakukan upaya maksimal" dalam mencari korban selamat dan memberikan perawatan kepada yang terluka,mengingat bahwa bencana tersebut terjadi di daerah dengan cuaca dingin. Selain itu Kementerian Keuangan dan Kementerian Manajemen Darurat Tiongkok menyatakan bahwa mereka telah mengalokasikan dana bantuan bencana alam sebesar 200 juta yuan (28 juta dolar) untuk dua provinsi yang terkena dampak gempa.
Mari kita berdoa bagi para korban gempa dan juga para petugas tanggap bencana yang melakukan upaya terbaik dalam menyelamatkan para korban.
Sumber : Berbagai Sumber / Puji AstutiBaca juga :
China Diserang Pneumonia, Apa Sih Gejala Pneumonia?
Ekspor Bukan Lagi Soal Barang, Kini Cina Ingin Lakukan Ekspor Agama Kristen Gaya Komunis!