Dari Gereja Mula-mula Hingga Lahirnya Gereja Ortodoks Timur dan Gereja Oriental
Sumber: Canva

Fakta Alkitab / 20 November 2023

Kalangan Sendiri

Dari Gereja Mula-mula Hingga Lahirnya Gereja Ortodoks Timur dan Gereja Oriental

Puji Astuti Official Writer
1102

Pada jaman Yesus, wilayah yang kita kenal sebagai Israel dan Palestina saat ini merupakan daerah jajahan Romawi. Wilayah tersebut mencakup Yudea, Samaria dan Idumea. Jadi daerah ini merupakan tempat lahir dan bertumbuhnya Kekristenan.  

Yesus sendiri merupakan orang Yahudi yang lahir dan besar di wilayah ini, yaitu Betlehem dan Nazaret. Jika kita mengunjungi Tanah Suci sekarang ini, maka kita akan menemukan bahwa Bethlehem berada di wilayah otoritas Palestina, sedangkan Nazaret masuk dalam kekuasaan Israel.  

Maka tidak heran, jika orang-orang Kristen Palestina saat ini bisa kita telusuri sejarahnya berakar dari gereja mula-mula, dimana para rasul memulai penyebaran berita Injil. Hal ini seperti yang diperintahkan Yesus, untuk memberitakan Injil mulai dari Yerusalem, Yudea, Samaria hingga ke ujung bumi. 

Lalu bagaimana dari penginjilan para rasul hingga terbentuknya gereja? Mari simak Fakta Alkitab kali ini.  

Gereja mula-mula  

Seperti yang kita tahu, berdasarkan catatan para rasul kita bisa melihat bahwa gereja mula-mula dimulai dari komunitas Yahudi yang percaya Yesus. Sehingga mereka masih menggunakan cara ibadah Yahudi dan dalam bentuk komunitas-komunitas gereja rumah.  

Selain itu, karena penganiayaan dari kelompok garis keras Yahudi, umat Kristen masa itu melarikan diri ke berbagai wilayah sekitarnya (Kisah Para Rasul 8:1), selanjutnya mereka terus menyebar hingga Suriah, Asia Kecil, dan Yunani.  

Selain itu perkembangan ke kristenan di Abad 1 Masehi juga karena peran para rasul yang dengan sengaja melakukan penginjilan ke berbagai wilayah, hal ini menjadi permulaan gerakan kekristenan menjangkau kalangan non-yahudi (Kisah Para Rasul 11:19-30).  

Rasul Paulus menjadi salah satu pionir dalam gerakan penjangkauan ini, dengan perjalanan misi ke wilayah Asia Kecil, ; perjalanan ke Makedonia dan bahkan hingga ke kota Roma. 

Lahirnya Gereja Ortodoks Timur 

Dari para rasul inilah setelah sekitar 200an tahun kemudian lahir Gereja Ortodoks Timur, yang dimulai dari wilayah Yerusalem, Antiokhia, Aleksandria, dan Efesus. Hingga pada tahun 312 Masehi, kekaisaran Romawi menyadari peran penting gereja dan kekaisaran Romawi memberikan dukungan dan kebebasan pada gereja. 

Setelah itu konsili-konsili gereja menjadi kunci perumusan dokrin dan dasar iman Kristen, salah satu yang terpenting adalah Konsili Nicaea pada tahun 325 Masehi.  

Pada abad ke 4 Masehi, Kaisar Konstantinus memindahkan ibu kota Romawi ke Konstantinopel yang sekarang kita kenal sebagai Istanbul. Hal ini diikuti dengan pindahnya pusat gereja orthodoks timur ke daerah tersebut.  

Pada abad ke-5 M, Gereja Ortodoks Timur mulai berkembang pesat di wilayah Timur Tengah, Asia Kecil, dan Eropa Timur. Hal ini menyebabkan Konstantinopel semakin menjadi pusat agama Kristen di wilayah tersebut. 

Pada abad ke-11 M, terjadi perpecahan antara Gereja Ortodoks Timur dan Gereja Katolik Roma. Perpecahan ini dikenal sebagai Skisma Besar. Sejak saat itu, Konstantinopel menjadi pusat Gereja Ortodoks Timur yang terpisah dari Gereja Katolik Roma. 

Pada abad ke-15 M, Konstantinopel jatuh ke tangan Kesultanan Utsmaniyah. Hal ini menyebabkan Gereja Ortodoks Timur mengalami kesulitan. Namun, Gereja Ortodoks Timur tetap bertahan dan terus berkembang di wilayah-wilayah yang berada di bawah kekuasaan Kesultanan Utsmaniyah. 

Munculnya Gereja Oriental 

Jadi, secara historis, perpecahan antara Gereja Ortodoks Timur dan gereja-gereja Oriental terjadi pada abad ke-5 Masehi, tepatnya setelah Konsili Kalsedon. Perbedaan teologis terkait dengan kodrat Kristus dan pandangan trinitarian menjadi pemicu utama perpecahan ini. 

"Gereja Oriental" adalah istilah yang mencakup sejumlah gereja Kristen yang memiliki akar sejarah dan teologi yang berbeda, terutama di wilayah Timur Tengah dan Asia. 

Gereja-gereja Oriental mencakup beberapa kelompok gereja yang memiliki otonomi dan tradisi liturgi mereka sendiri. Beberapa gereja Oriental yang terkenal antara lain: 

Gereja Ortodoks Koptik: Terletak di Mesir. 

Gereja Ortodoks Suriah: Juga dikenal sebagai Gereja Ortodoks Siria atau Gereja Ortodoks Yakubi. 

Gereja Ortodoks Armenia: Terletak di Armenia dan sekitarnya. 

Gereja Ortodoks Etiopia: Juga dikenal sebagai Tewahedo, Gereja Ortodoks Etiopia adalah salah satu gereja tertua di dunia. 

Gereja Ortodoks India: Dikenal sebagai Gereja Ortodoks Malankara. 

Meskipun Gereja Ortodoks Timur dan gereja-gereja Oriental memisahkan diri satu sama lain pada abad pertengahan, mereka masih membagi esensi dasar dari iman Kristen, meskipun dengan perbedaan teologis dan liturgis yang penting. 

Demikianlah sejarah gereja mula-mula hingga lahirnya Gereja Ortodoks Timur, dan Gereja Oriental. Perjalanan gereja yang telah hadir sekitar 2000 tahun, memiliki kisah panjang dan sejarah yang kaya. Kita bisa menemukan jejaknya di berbagai negara dan budaya, karena Tuhan ingin agar berita keselamatan di dalam Yesus Kristus sampai kepada semua orang hingga ke ujung bumi.  

Kita bisa belajar bahwa segala keadaan adalah waktu yang baik untuk memberitakan Injil. Sejarah mengungkap bahwa Kekristenan tidak bisa dihentikan oleh penganiayaan atau perang, namun seringkali gereja menjadi lengah dan kehilangan visi dalam kemakmuran. Mari sebagai gereja di akhir jaman, kita kembali kepada visi dan panggilan Tuhan untuk memberitakan kabar baik dan memuridkan.  

Tahukah Anda bahwa dengan berdonasi kepada CBN Anda telah mengambil bagian dalam pemberitaan kabar baik dan pemuridan generasi bersama ribuan gereja di berbagai pelosok Indonesia. Anda bisa berdonasi dengan KLIK DISINI.  

Sumber : Berbagai Sumber / Puji Astuti
Halaman :
1

Ikuti Kami