Israel Tegaskan Gencatan Senjata dengan Hamas Hanya Mungkin Jika Sandera Dibebaskan
Sumber: CBN

News / 8 November 2023

Kalangan Sendiri

Israel Tegaskan Gencatan Senjata dengan Hamas Hanya Mungkin Jika Sandera Dibebaskan

Puji Astuti Official Writer
1276

Perang antara Hamas dan Israel yang kini memasuki minggu kelima telah mencapai fase kritis. Para pemimpin Israel sejauh ini menolak seruan untuk gencatan senjata. Pasukan Israel saat ini telah mengepung Kota Gaza dengan menyerang Hamas dari udara, darat, dan laut. 

Di tengah seruan internasional untuk gencatan senjata, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan kepada sekelompok pilot Israel bahwa Bangsa Israel tidak akan melakukan gencatan senjata tanpa pembebasan para sandera. 

"Saya juga ingin Anda tahu bahwa ada satu hal yang tidak akan kami lakukan: tidak akan ada gencatan senjata tanpa pembebasan para sandera. Ini harus benar-benar dihapus dari kamus kami. Kami mengatakan ini kepada teman-teman dan musuh-musuh kami. Kami akan terus berjuang sampai kami mengalahkan mereka," kata Netanyahu. 

Presiden Israel : Hamas Sedang Mengulur Waktu

Presiden Israel Isaac Herzog mengatakan kepada CBS Face the Nation bahwa jeda kemanusiaan hanya akan dipertimbangkan dengan pembebasan para sandera. 

"Orang-orang berbicara tentang genjatan senjata. Kita semua mendukung jeda yang memungkinkan pembebasan para sandera.” 

Issac Herzog menyayangkan pihak Hamas yang tidak menunjukkan etikat baik untuk membebaskan sandera. Ia melihat bahwa Hamas hanya sedang mengulur waktu untuk mengurangi tekanan Israel dan mengumpulkan kekuatannya untuk melakukan perlawanan kembali.  

Bukti Hamas Bersembunyi Di Bawah Rumah Sakit

Di saat yang sama, Juru Bicara Kepala IDF memberikan bukti lebih lanjut bahwa Hamas menggunakan rumah sakit untuk menutupi mesin perang mereka. IDF menunjukkan video pintu masuk terowongan di bawah rumah sakit Shik Hammad atau Qari.  Hasil penyelidikan mereka mengungkap bahwa Hamas bersembunyi di balik rumah sakit dan menggunakan warga sipil sebagai tameng mereka.   

Israel juga menunjukkan upaya-upayanya untuk memperingatkan warga sipil di Gaza untuk mengungsi sebelum melakukan serangan mereka. Panggilan telepon dari minggu lalu mendesak warga Gaza di dekat kamp Jabalia untuk pergi ke selatan dan lebih dari 1 juta pamflet yang dirilis memperingatkan warga Palestina untuk melarikan diri ke tempat yang aman. 

BACA JUGA : 

Terlalu Banyak Korban, PGI Serukan Perdamaian Atas Perang Israel-Hamas

Waspada Berita Hoax Perang Israel – Hamas

The New York Times juga melaporkan bahwa upaya evakuasi keluar dari Gaza terhambat oleh Hamas yang menempatkan pejuang yang terluka dalam daftar keberangkatan. 

Sementara itu, aksi unjuk rasa pro-Hamas terus berlanjut di kota-kota besar di seluruh dunia, termasuk  kita bisa lihat di Indonesia saat ini. 

Israel Peringatkan Warganya Waspada Serangan Anti-Semit

Karena meningkatnya kekerasan anti-Semit, Israel mengeluarkan peringatan global yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dewan Keamanan Nasional mendesak semua orang Israel untuk mempertimbangkan untuk tidak melakukan perjalanan keluar negeri pada saat yang berbahaya ini. Bahkan mereka meminta untuk tidak menunjukkan identitas Israel atau Yahudi dimana saja mereka berada saat ini.  

Serangan di Utara Oleh Hezbollah

Di utara, IDF dan Hezbollah terlibat dalam pertempuran terberat sejak perang Lebanon kedua tahun 2006. Beberapa waktu lalu pemimpin Hezbollah Hassan Nasrallah  mengumumkan bahwa serangan yang konsisten akan terus berlanjut di sepanjang perbatasan utara Israel.

Menurut Analis Keamanan Regional dan pendiri Alama Educational Center, Shlomo Zahav, serangan tersebut membuat sekitat 60.000 warga israel yang bermukim di wilayah utara di evakuasi hingga waktu yang tidak ditentukan. Zahav memprediksi bahwa begitu Israel selesai berurusan dengan Hamas di selatan, mereka akan segera berhadapan dengan Hizbullah di utara.  

Perang antara Israel dan Hamas menjadi awal memanasnya kondisi di kawasan Timur Tengah. Jika tidak tercapai kesepakatan damai dan menemukan titik tengah untuk mengakhir konflik ini, maka bisa dilihat dengan jelas bahwa ke depan perang akan semakin meluas.  

Untuk itu mari berdoa bagi Israel dan Hamas, juga negara-negara yang berusaha untuk melakukan mediasi agar segera tercapainya kesepakatan damai. Karena jika perang semakin meluas, maka masyarakat sipil yang menjadi korban juga semakin besar. Sebab perang pasti menyisakan luka dan duka yang mendalam bagi siapapun yang terlibat di dalamnya.  

Sumber : CBN News
Halaman :
1

Ikuti Kami