Monkeypox di Indonesia Terus Meningkat! Yuk Kenali Gejala, Pencegahan dan Pengobatannya
Sumber: Primaya Hospital

Health / 29 October 2023

Kalangan Sendiri

Monkeypox di Indonesia Terus Meningkat! Yuk Kenali Gejala, Pencegahan dan Pengobatannya

Lori Official Writer
1308

Kasus cacar monyet atau Monkeypox di Indonesia terus meningkat. Data per tanggal 22 Oktober 2023 menunjukkan bahwa telah terjadi 7 kasus konfirmasi sejak pertama kali dilaporkan pada 13 Oktober 2023. Totalnya, sudah ada 8 kasus terkonfirmasi sejak pertengahan tahun 2022.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Maxi Rein Rondonuwu, mengungkapkan bahwa seluruh kasus Monkeypox ini ditemukan di wilayah DKI Jakarta. Rinciannya adalah 1 kasus dari Jatinegara, 1 kasus dari Mampang, 1 kasus dari Kebayoran Lama, 2 kasus dari Setiabudi, 1 kasus dari Grogol Petamburan, dan 1 kasus dari Kembangan.

Seluruh pasien Monkeypox ini adalah laki-laki berusia produktif. Mayoritas dari mereka, sekitar 71%, berusia 25-29 tahun, sementara 29% lainnya berusia 30-39 tahun. Dari hasil penelusuran, diketahui bahwa 6 pasien Monkeypox juga merupakan Orang Dengan HIV (ODHIV) dan memiliki orientasi biseksual. Saat ini mereka sedang menjalani perawatan intensif di ruang isolasi di berbagai rumah sakit di Jakarta. Mereka akan terus mendapatkan perawatan sampai luka-luka mereka mengering dengan sempurna. 

 

Apa Itu Cacar Monyet atau Monkeypox?

Cacar Monyet atau monkeypox adalah penyakit yang berasal dari keluarga yang sama dengan cacar, tetapi gejalanya biasanya tidak terlalu serius. Penyakit ini pertama kali ditemukan pada monyet laboratorium pada tahun 1958 dan umumnya terjadi di Afrika Tengah dan Barat. Namun, pada tahun 2022, kasus cacar monyet mulai dilaporkan di berbagai wilayah di luar Afrika.

Cacar monyet dapat menular dari manusia ke manusia melalui kontak dekat, terutama melalui cairan tubuh atau lesi kulit orang yang terinfeksi. Selain itu, penyakit ini juga bisa menular dari hewan ke manusia, dan orang dapat tertularnya melalui aktivitas seksual yang berisiko.

Cacar Monyet juga bisa menyebar melalui konsumsi daging mentah yang terkontaminasi. Virus cacar monyet dapat masuk ke tubuh manusia melalui luka di kulit, mulut, hidung, atau mata. Infeksi ini dapat terjadi melalui udara, tetapi memerlukan kontak dekat yang berlangsung cukup lama karena tetesan tidak menyebar terlalu jauh.

 

Baca Juga: Waspada, Kasus Cacar Monyet Bertambah

 

Bagaimana Cacar Monyet Bisa Menyebar?

Penyakit ini dapat menyebar dari orang ke orang melalui kontak dekat. Seseorang yang tertular penyakit ini dapat menularkannya kepada Anda melalui:

1. Kontak dengan cairan tubuh seperti darah atau air mani.

2. Kontak dengan lesi cacar monyet di kulitnya (termasuk di dalam hidung dan mulut)

3. Tetesan pernapasan yang Anda hirup

4. Benda-benda yang pernah menyentuh cairan tubuh yang terinfeksi, seperti tempat tidur atau pakaian (Hal ini lebih jarang terjadi.)

Cacar monyet juga dapat menular dari hewan ke manusia. Hewan yang terinfeksi dapat menularkan virus jika mereka menggigit atau mencakar Anda. Tidak jelas apakah anjing dan kucing dapat tertular, tetapi CDC mengatakan kita harus berasumsi bahwa mamalia mana pun dapat tertular cacar monyet.

CDC juga menyampaikan bahwa orang yang terinfeksi kemungkinan juga bisa menyebarkan cacar monyet ke hewan peliharaan mereka melalui hal-hal seperti:

- Hastakarya

- Bercengkerama

- Memeluk

- Berciuman

- Menjilati

- Berbagi area tidur

- Berbagi makanan

 

Gejala Cacar Monyet yang Perlu Diketahui

Merebaknya wabah cacar moyet baru-baru ini, dokter telah memperhatikan beberapa gejala baru yang tidak sesuai dengan gambaran umum cacar monyet.

Adapun tanda-tanda gejala baru cacar monyet, diantaranya:

Waktu Inkubasi: Biasanya dibutuhkan sekitar 1 hingga 2 minggu setelah terpapar virus cacar monyet untuk munculnya gejala. Namun, terkadang gejala baru muncul setelah 3 minggu.

Gejala Umum: Selain gejala yang umum terlihat pada cacar monyet, terdapat juga gejala baru yang mungkin termasuk:

- Ruam yang menyakitkan, mungkin dimulai di area kemaluan, alat kelamin, atau sekitar anus.

- Lebih sedikit benjolan (biasanya satu hingga dua benjolan) yang tampak seperti lecet, berisi nanah, atau luka terbuka.

- Benjolan yang berada dalam tahapan yang berbeda, meskipun ditemukan di area yang sama.

Penting untuk diingat bahwa beberapa orang mungkin tidak mengalami demam atau gejala mirip flu sebelum timbul ruam. Beberapa orang bahkan tidak mengalami demam sama sekali.

Gejala Tambahan: Dalam beberapa kasus, seseorang juga dapat mengalami gejala lain seperti nyeri di sekitar anus, keinginan untuk buang air besar meskipun usus kosong (tenesmus), pendarahan di bagian bawah usus besar (rektum), dan peradangan yang menyakitkan pada lapisan anus dan rektum (proktitis). Gejala-gejala ini dapat terkait dengan benjolan yang menyakitkan di area tersebut.

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->

Tindakan yang Perlu Dilakukan

Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang cacar monyet atau mengalami gejala yang mencurigakan, sangat penting untuk menghubungi dokter Anda. Selain itu, Anda perlu menjalani langkah-langkah berikut:

Langkah 1: Periksa suhu tubuh Anda dua kali sehari.

Langkah 2: Jika Anda mengalami kedinginan dan pembengkakan kelenjar getah bening tanpa demam atau ruam, isolasikan diri di rumah selama 24 jam.

Langkah 3: Jika Anda mengalami demam dan/atau ruam, segera isolasikan diri dan hubungi departemen kesehatan setempat.

Langkah 4: Jika gejala kedinginan dan pembengkakan kelenjar getah bening tidak membaik, segera hubungi dokter Anda.

Langkah 5: Jika Anda tidak mengalami gejala, Anda dapat menjalani rutinitas harian seperti biasa, tetapi hindari mendonorkan darah, sel, jaringan, ASI, air mani, atau organ tubuh selama Anda dalam pengawasan gejala.

 

Baca Juga: Gempar Sampai Darurat Global, Seperti Apa sih Wabah Cacar Monyet?

 

Pengobatan Cacar Monyet

Saat ini, belum ada pengobatan khusus yang dapat menyembuhkan cacar monyet. Dokter Anda kemungkinan akan memberikan perawatan yang membantu Anda merasa lebih nyaman dan mencegah komplikasi serius. Ini termasuk istirahat, konsumsi banyak cairan, dan penggunaan obat-obatan bebas.

Untuk mengendalikan wabah cacar monyet, dokter dapat menggunakan obat antivirus dan vaksin gamma globulin (yang berasal dari darah individu yang baru saja divaksinasi cacar), serta vaksin cacar.

Jika Anda telah mendapatkan vaksin cacar dalam 3-5 tahun terakhir, Anda memiliki perlindungan terhadap cacar monyet. Vaksin cacar telah terbukti efektif sekitar 85% dalam mencegah cacar monyet.

Untuk mencegah tertular cacar monyet, Anda dapat mengambil langkah-langkah berikut:

1. Hindari kontak dengan hewan yang mungkin terinfeksi virus, terutama hewan mati di daerah yang sering terjadi cacar monyet.

2. Hindari barang-barang yang telah bersentuhan dengan seseorang yang terkena cacar monyet atau hewan yang sakit.

3. Pisahkan orang atau hewan yang terinfeksi dari orang atau hewan lain yang berisiko tertular.

3.Jika Anda harus dekat dengan hewan atau orang yang terinfeksi, selalu cuci tangan dengan sabun dan air.

4. Gunakan alat pelindung seperti masker, kacamata atau kaca mata pengaman, dan sarung tangan jika Anda tidak dapat menghindari kontak.

Untuk mengatasi penyebaran Monkeypox di Indonesia, Kementerian Kesehatan telah melakukan tiga upaya, yaitu surveilans, terapi simtomatis, dan vaksinasi. Upaya surveilans melibatkan penyelidikan epidemiologi dan pemeriksaan laboratorium. Terapi simtomatis akan diberikan kepada pasien, dan logistik antivirus khusus juga akan disediakan. Selanjutnya, vaksinasi Monkeypox akan dilakukan terutama pada populasi yang paling berisiko. Kriteria penerima vaksin adalah laki-laki yang dalam 2 minggu terakhir telah melakukan hubungan seksual berisiko dengan sesama jenis, dengan atau tanpa status ODHIV.

Vaksinasi Monkeypox direncanakan akan dimulai pada tanggal 24 Oktober 2023, dengan sasaran sekitar 447 orang. Vaksinasi ini akan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan yang ditunjuk oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta, seperti klinik Carlo dan Puskesmas di wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat. Vaksin ini akan diberikan dalam 2 dosis dengan interval 4 minggu. Vaksin Monkeypox yang akan digunakan adalah vaksin impor dari Denmark dengan merk dagang JYNNEOS®️ yang telah mendapatkan sertifikat pelulusan dari Badan POM pada 17 Maret 2023.

Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami