Didiagnosa Kanker, Aku Sempat Kecewa dan Marah Sama Tuhan
Sumber: Jawaban.com

Milenial / 24 September 2023

Kalangan Sendiri

Didiagnosa Kanker, Aku Sempat Kecewa dan Marah Sama Tuhan

Lori Official Writer
1039

Masih memasuki usia 11 tahun, hidupku berubah seketika. Aku didiagnosa menderita leukemia, salah satu bentuk kanker darah yang sangat ganas. Mama bahkan sangat kaget dan tak percaya. Ada banyak sekali perasaan yang bercampur, mulai dari bingung, marah dan juga takut.

Perlahan-lahan kakinya berubah membiru dan rasa sakitnya menjalar ke seluruh tubuhku, membuatku kesulitan berjalan. Di masa-masa itu, sulit buat keluarga dan bahkan diriku sendiri untuk menerima kenyataan ini.

Mama berjuang mencari berbagai pengobatan medis demi kesembuhanku. Tapi aku tetap diharuskan menjalani menjalani kemoterapi yang sangat intensif selama dua tahun. Efek samping dari kemoterapi ini, seperti kehilangan rambut, mual, dan kelemahan yang luar biasa, membuat perjuangan melawan kanker ini semakin berat.

 

Baca Juga: Proses Perjalanan Lady Nayoan Temukan Solusi dari Tuhan Atas Pernikahannya

 

Di awal-awal, aku sangat kecewa sama Tuhan. Aku bertanya-tanya, "Kenapa Tuhan membiarkan aku mengalami penyakit ini?" Padahal selama ini aku selalu berusaha menjalani hidup yang baik dan taat, Tapi di masa-masa tersulit itu, mama selalu jadi sumber kekuatan dan harapanku.

Dia gak pernah lelah mendukungku, selalu rajin membacakan Firman Tuhan, dan menjaga imanku tetap kuat. Walaupun aku awalnya menolak dan sempat tak mau berdoa, mama selalu setia mendoakan aku dan dia selalu teguh dalam iman bahwa keadaanku hanya bisa dihadapi bersama Tuhan.

Proses ini gak pernah mudah. Aku sering bertanya-tanya kenapa ini harus terjadi? Kenapa aku harus menderita? Apakah Tuhan benar-benar adil? Tapi lewat doa, iman, dan dukungan keluarga, aku mulai menyadari kalau Tuhan punya rencana yang indah dalam hidupku meskipun itu gak selalu nyaman.

Sepanjang proses melawan kanker, sering kali aku merasa hampir menyerah. Tapi aku terus menerima kekuatan dari Tuhan dan dukungan yang luar biasa dari keluarga dan teman-temanku. Bahkan sepanjang menjalani kemoterapi, aku berusaha menjaga semangatku supaya tetap positif, gak tenggelam dalam rasa sakit, dan selalu berharap terjadi kesembuhan.

Dan di tahun 2015, Tuhan membuat semuanya terjadi. Aku sembuh! Ini adalah anugerah besar bisa aku terima, dan aku bersyukur setiap hari. Tapi aku juga merasa takut kalau aku sembuh, aku bisa saja lupa sama Tuhan. Tapi aku berkomitmen bahwa aku akan tetap menjaga hubunganku dengan Dia.

 

Baca Juga: Ternyata Selama Ini Aku Bukan Anak Kandung Orangtua yang Membesarkanku– Erna Liu

 

Tak ada kata yang lebih berharga yang bisa aku sampaikan selain "Mengucap syukur ke Tuhan" buat anugerah kesembuhan yang aku terima. Aku percaya ini adalah bukti kalau Tuhan selalu ada bersama kita, bahkan dalam saat-saat paling sulit. Dan di dalam prosesnya Tuhan sendiri bukan saja menjanjikan kesembuhan tapi aku belajar Dia juga sedang mendidik aku di dalam iman bahwa kita bukan saja butuh kesembuhan fisik tapi juga pertumbuhan secara rohani dan karakter. Semoga kisah perjalanan imanku bisa jadi sumber inspirasi dan harapan bagi siapapun kalian yang saat ini sedang berada di posisi tak terduga, saat dokter mendiagnosa kalau kalian mengalami kanker dan sedang berjuang untuk sembuh. Mari terus andalkan Tuhan di masa-masa ini. Tuhan Yesus Memberkati.

 

Saksikan tayangan selengkapnya di Youtube Solusi TV di bawah ini:

 

CBN melalui pelayanannya bertujuan untuk menyebarkan amanat yang Tuhan berikan kepada setiap kita. Dengan berjalan bersama kami, Anda juga bisa melakukan amanat yang Tuhan berikan. Apakah Anda mau menjalankan amanat ini? Marilah bergabung bersama kami dan bagikan injil dengan memberikan dukungan Anda kepada orang-orang yang membutuhkan diluar sana. Ambil tindakan dari komitmen Anda, klik tombol di bawah:

YA, SAYA BERSEDIA

Halaman :
1

Ikuti Kami