Kunjungan Biden ke Vietnam: 'Peluang bagi Umat Kristiani'
Sumber: AP News

News / 11 September 2023

Kalangan Sendiri

Kunjungan Biden ke Vietnam: 'Peluang bagi Umat Kristiani'

Aprita L Ekanaru Official Writer
777

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, melakukan kunjungan penting selama 24 jam ke Vietnam pada 10 September 2023 atas undangan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam, Nguyen Phu Trong. Kunjungan ini merupakan bagian dari perjalanannya setelah pertemuan dengan para pemimpin ekonomi besar pada KTT G-20 di India.

Di tengah kesibukan jalanan Hanoi seperti biasanya, masyarakat Vietnam menyambut kedatangan Presiden Biden untuk pertama kalinya di negara ini. Kunjungan ini dianggap lebih sederhana dibandingkan kunjungan presiden-presiden sebelumnya yang penuh dengan kemeriahan.

Ada seseorang yang mengatakan umat Kristen masih menderita akibat penganiayaan berat di beberapa provinsi di Vietnam. Vietnam masih masuk dalam daftar Negara yang Menjadi Perhatian Amerika. Namun menurutnya, karena berasal dari negara yang mencintai kebebasan beragama, Presiden Biden dapat mempengaruhi pemerintah Vietnam untuk lebih toleran terhadap kebebasan beragama.

 

BACA JUGA: Dukung Aborsi, Paus Fransiskus Ucapkan Ini ke Presiden AS Joe Biden

 

“Saya pikir kunjungan Biden ini adalah kesempatan besar bagi gereja-gereja dan umat Kristiani untuk menyampaikan harapan mereka dan menunjukkan bahwa umat Kristiani dapat memberikan dampak yang lebih besar dengan berkontribusi pada negara mereka,” katanya. 

Banyak yang berharap kunjungan ini akan memperkuat kemitraan ekonomi, teknologi, dan stabilitas regional antara Amerika Serikat dan Vietnam, terutama di tengah meningkatnya agresi Tiongkok di wilayah sengketa dan terhadap hak beragama. Mereka percaya bahwa kunjungan ini akan membawa dampak positif terutama dalam hal kebebasan beragama di Vietnam.

Namun, meskipun ada upaya untuk perbaikan, Vietnam masih menjadi perhatian dunia terkait dengan hak asasi manusia. Ada laporan tentang penganiayaan berat terhadap umat Kristen di beberapa provinsi di Vietnam. Meski Vietnam telah membuat kemajuan dalam berbagai bidang, masalah hak asasi manusia tetap ada.

Sejumlah aktivis hak asasi manusia dan organisasi, termasuk Human Rights Watch, mendesak Presiden Biden untuk memperjuangkan kasus-kasus aktivis dan tahanan politik di Vietnam. Mereka menyerukan agar hukuman yang telah dijatuhkan pada mereka dibatalkan dan mereka segera dibebaskan tanpa syarat.

Biden juga diharapkan untuk mendesak pemerintah Vietnam untuk mereformasi undang-undang yang digunakan untuk mengadili aktivis, sehingga sesuai dengan standar hak asasi manusia internasional. Ini termasuk mengubah undang-undang yang berkaitan dengan "melakukan kegiatan yang bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan rakyat" dan "merusak kebijakan persatuan."

 

BACA JUGA: Sekolah Kristen, Atlet Wanita Lawan Mandat Transgender Biden untuk Mengembalikan Keadilan

 

Selain itu, Presiden Biden diharapkan untuk meminta pemerintah Vietnam untuk mengizinkan semua organisasi keagamaan independen untuk secara bebas melakukan kegiatan keagamaan dan mengatur diri mereka sendiri. Gereja-gereja dan denominasi-denominasi yang tidak memilih untuk bergabung dengan salah satu organisasi keagamaan resmi yang memiliki badan yang disetujui pemerintah harus dapat beroperasi secara independen.

Kunjungan Presiden Biden ke Vietnam dianggap sebagai peluang besar untuk memperjuangkan hak asasi manusia dan demokrasi di negara ini. Masyarakat Vietnam dan dunia internasional menantikan langkah-langkah yang akan diambil oleh Presiden Biden dalam mendukung perbaikan dalam hal ini. Sebagai negara yang mencintai kebebasan beragama, harapannya adalah kunjungan ini akan membawa dampak positif bagi hak asasi manusia di Vietnam dan memperkuat hubungan antara kedua negara.

Sumber : www2.cbn.com
Halaman :
1

Ikuti Kami