Berantas KDRT dalam Keluarga Demi Anak Tidak Dihantui Seumur Hidup
Sumber: kehamilansehat.com

Relationship / 30 August 2023

Kalangan Sendiri

Berantas KDRT dalam Keluarga Demi Anak Tidak Dihantui Seumur Hidup

Bella Tiurma Official Writer
1242

Keluarga seharusnya menjadi sumber kebahagiaan dan dukungan bagi anak-anak. Namun tidak semua anak-anak dapat merasakannya, karena ada ancaman yang menghantui rumah tangga tersebut, salah satunya adalah KDRT atau Kekerasan Dalam Rumah Tangga. 

Berdasarkan laporan yang diterbitkan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, telah terjadi sekitar 27.589 kasus kekerasan di tanah air. Dimana 20% yang menjadi korban adalah laki-laki dan 80 % yang menjadi korban adalah perempuan. 

Sedangkan jika dilihat presentasi pelaku, tercatat pelaku KDRT sebanyak 89,7% adalah laki-laki dan korban dari KDRT 57% adalah anak usia 0 – 18 tahun. 

Terjadinya KDRT di dalam keluarga sangatlah merusak, bukan hanya mengancam nyawa tapi meninggalkan trauma bagi korban maupun saksinya. 

 

Baca Juga : Apa Kata Alkitab Tentang Pasangan Yang Kasar dan Melecehkan?

 

Bentuk Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) 

Pada kenyataannya terdapat 4 bentuk KDRT yang dapat kita temui dan kenali, yaitu 

1. Kekerasan fisik 

2. Kekerasan psikis (cacian ataupun makian) 

3. Kekerasan seksual (pemaksaan untuk berhubungan seksual, mengekspos anak pada situasi atau materi seksual, dan pelecehan seksual) 

4. Kekerasan penelantaran rumah tangga dengan menahan atau tidak memberikan nafkah 

Dampak KDRT bagi Anak-anak Umur Remaja dan Dewasa 

Berdasarkan riset The Welsh ACE and Resilince Study pada tahun 2017 menyatakan bahwa anak yang menjadi korban KDRT ketika memasuki usia remaja dan dewasa. Di sekitar umur tersebut, anak akan mengalami beberapa masalah, seperti 

1. Masalah Kognisi dan Daya Tangkap yang Rendah, hal ini menimbulkan prestasi akademis setiap anak akan menjadi rendah. Bahkan ada yang harus merasakan putus sekolah. 

2. Masalah Mental, anak yang menjadi korban KDRT tak jarang mereka akan mengalami gangguan keemasan seumur hidup hingga depresi. 

3. Kecanduan dan penyalahgunaan zat terlarang, termasuk alkohol dan rokok.

 

Baca Juga : Apa yang Harus Orang Kristen Lakukan Saat Mengalami KDRT?

 

4. Kehidupan Seksual yang Tidak Sehat, seperti ganti-ganti pasangan, kehamilan usia muda, keguguran, hingga tidak bisa memiliki keturunan. 

5. Penurunan Kesehatan, salah satunya kesehatan fisik dan memicu mengalami gejala asma, obesitas, kualita stidur yang buruk, dan lainnya. 

Meskipun di Indonesia memiliki Undang-undang Nomor 23 tahun 2004 yang mengatur tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga. Tetapi bukan berarti kita lepas tangan, terutama bagi gereja. 

Peran gereja sangatlah penting untuk mengambil bagian dalam pencegahan KDRT, seperti penyediaan ruang aman, konseling keluarga, dan bantuan praktis yang memfasilitasi pemulihan serta keamanan bagi korban kekerasan KDRT. 

Apakah Anda diberkati dengan artikel ini dan rindu agar orang lain ikut diberkati? Mari bersama-sama dengan kami terus menghasilkan konten-konten inspiratif dengan terus mendukung pelayanan kami dengan klik link di bawah. 

 

DONASI

Sumber : Youtube Channel Jawaban
Halaman :
1

Ikuti Kami