Peneguhan Janji Pernikahan: Komitmen Kudus dan Hubungan Ilahi
Sumber: freepik.com

Relationship / 22 August 2023

Kalangan Sendiri

Peneguhan Janji Pernikahan: Komitmen Kudus dan Hubungan Ilahi

Bella Tiurma Official Writer
2008

Pernikahan, sebuah komitmen kudus yang tercermin dalam ajaran Alkitab, menjadi lebih dari sekadar seremoni ritual. Sebuah momen yang merupakan sebuah perjanjian suci yang mengikat dua jiwa dalam hubungan yang diberkati oleh Tuhan. 

Alkitab, sebagai pilar utama dalam ajaran agama Kristen, mengajarkan bahwa pernikahan adalah komitmen suci antara seorang pria dan seorang wanita. 

Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.” - Kejadian 2 : 24 

Pernikahan dalam pandangan Kristen memiliki akar yang dalam pada penciptaan manusia. Berdasarkan kitab Kejadian yang menggambarkan bagaimana Tuhan sendiri menciptakan pria dan wanita untuk bersatu dalam kasih dan ikatan yang tak terpisahkan. Sehingga membuat hal Ini lebih dari sekadar penggabungan dua individu, melainkan penggabungan yang diakui oleh Ilahi. 

Ketika setiap pasangan suami istri berdiri di hadapan altar, mereka tidak hanya berhadapan dengan manusia, tetapi juga hadirat Tuhan. Janji yang diucapkan oleh kedua belah pihak adalah janji yang melekat pada jiwa mereka dan diawasi oleh Yang Maha Esa. 

Janji pernikahan yang diucapkan adalah komitmen untuk mencintai, menghormati, dan saling merawat satu sama lain sepanjang kehidupan. sehingga menjadikan janji pernikahan sebagai perjanjian suci yang diakui oleh Sang Pencipta. 

Selain itu, pernikahan juga mencerminkan hubungan antara Kristus dan Gereja. Sebagaimana yang diajarkan dalam ajaran Perjanjian Baru, kita dipandu oleh ajaran Rasul Paulus yang menghubungkan kasih suami istri dengan kasih Kristus terhadap Gereja. 

Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia." - Matius 19 : 6 

Sama halnya seperti Kristus yang memberikan diri-Nya demi Gereja. Demikian pula pasangan suami istri diharapkan untuk saling berkorban dan mencintai dengan tulus. 

Namun, sangat penting untuk diingat bahwa pandangan tentang pernikahan dapat berbeda di antara berbagai denominasi Kristen. Hal ini dapat terjadi karena setiap denominasi memiliki tradisi dan pandangan yang khas sesuai dengan ajaran mereka. 

Oleh karena itu, pernikahan dalam pandangan Alkitab adalah lebih dari sekadar sebuah peristiwa sosial atau seremoni. Tetapi perjanjian suci yang diakui oleh Tuhan dan mengandung nilai spiritual yang mendalam. 

Melalui kasih, pengorbanan, dan komitmen yang dinyatakan, pernikahan menjadi sebuah simbol hidup dari hubungan suci antara Kristus dan Gereja serta hubungan yang mendalam antara dua individu yang bersatu dalam cinta dan kasih sayang.

Sumber : kumparan.com | gotquestions.org
Halaman :
1

Ikuti Kami