Tantangan Membesarkan Anak Autis – Solusi Talks bersama Sri Murniati
Sumber: Solusi TV

Milenial / 9 August 2023

Kalangan Sendiri

Tantangan Membesarkan Anak Autis – Solusi Talks bersama Sri Murniati

Claudia Jessica Official Writer
1117

Kezia, seorang anak yang dilahirkan dengan kebutuhan khusus sebagai anak autis, mengisahkan sebuah perjalanan hidup yang tak terlupakan. Ia diberkati oleh kehadiran ibu yang luar biasa penuh kasih.

Sri Murniati, sosok ibu yang dengan gigih memperjuangkan anaknya melewati pasang surut kehidupan, mengalami pengalaman yang luar biasa dalam membesarkan anaknya.

Saat Kezia lahir 27 tahun yang lalu, istilah “autisme” belum banyak dipahami seperti sekarang. Sebagai seorang ibu, Sri merasakan bahwa pertumbuhan Kezia berjalan dengan keunikan. Namun, saat mencari bantuan dari dokter, semua jawaban yang diterimanya seolah sama, Kezia dinyatakan tumbuh secara normal. Tetapi, Sri merasa tidak tenang.

Saat membaca buku tentang autisme, ia menemukan banyak ciri-ciri yang serupa dengan Kezia. Sayangnya, pendapat keluarga yang menyatakan bahwa Sri terlalu khawatir membuatnya ragu untuk mengambil langkah lebih lanjut.

 

BACA JUGA: Kenapa Tuhan Tega Mengambil Milikku – Edla Mogalana

 

Namun, waktu berlalu dan melihat perkembangan Kezia semakin menguatkan keyakinan Sri bahwa tindakan lebih lanjut diperlukan. Ia berkonsultasi dengan psikolog anak dan berusaha menciptakan lingkungan baru bagi Kezia untuk melihat perkembangannya dengan menitipkan Kezia di penitipan anak. Namun, 1,5 tahun berlalu dan Sri tidak merasakan perkembangan yang baik dari Kezia.

Akhirnya Sri memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan dan memilih menjadi guru privat, agar ia dapat lebih fokus mengurus Kezia. Meski kerusuhan tahun 1998 melanda dan ekonomi keluarganya terganggu, Sri tetap percaya bahwa Tuhan akan menyediakan.

Mengurus Kezia bukanlah tugas mudah. Dalam satu hari, ia hanya bisa tidur 4 jam agar yakin anaknya tumbuh dengan baik serta melakukan pekerjaannya sebagai guru privat.

Sri kembali membaca buku-buku tentang autisme dan ia menemukan kekuatan darinya melalui pesan-pesan yang disampaikan oleh penulis bahwa perjalanan ini akan sangat panjang dan penuh tantangan.

Nyatanya, kita memang tidak bisa mengandalkan manusia. Dalam komunitas pun Sri mengalami kekecewaan yang sama. Anggota jemaat dan pendeta juga menilai Sri memilik kekhawatiran yang berlebihan terhadap anaknya Kezia. Bahkan saat ia meminta anaknya untuk didoakan, tidak ada orang yang mendoakan Kezia.

 

BACA JUGA: “Bertobatlah, Bertobatlah..” Tuhan Bicara Kepada Saya Ketika Minum Racun - Serfi Panekenan

 

Hal ini membuat Sri semakin putus asa dan mulai marah kepada Tuhan.

“Jika Tuhan memang ada, mengapa tidak ada orang yang mengerti dan mengasihi saya?”

Ternyata proses ini membuat Sri melihat pekerjaan Tuhan, kebenaran Firman Tuhan melalui kehidupan Kezia.

Sejak umur 2,5 tahun setengah, Kezia seringkali kabur dari rumah. Hal ini sering terjadi dan durasi menghilangnya Kezia semakin lama. Bahkan berita ini tersebar dimana-mana, termasuk di koran.

Salah satu momen paling menghantam adalah saat Kezia hilang. Saat itu Kezia menghilang dari jam 4 pagi dan baru ditemukan jam 11 malam. Kala itu, rumahnya Kezia berada di daerah BSD, tetapi Kezia ditemukan di daerah Kebon Nanas yang sangat jauh dari rumahnya.

Nyatanya, kita memang tidak bisa mengandalkan manusia. Dalam komunitas pun Sri mengalami kekecewaan yang sama. Anggota jemaat dan pendeta juga menilai Sri memilik kekhawatiran yang berlebihan terhadap anaknya Kezia. Bahkan saat ia meminta anaknya untuk didoakan, tidak ada orang yang mendoakan Kezia.

 

BACA JUGA: Terpaksa Jadi Waria karena Putus Sekolah Demi Mengobati Bapak - Novian

 

Sri percaya bahwa Tuhan menjaga anaknya dengan luar biasa. Ini adalah bukti nyata bahwa Tuhan sungguh hadir dalam kehidupan mereka dan Tuhan ingin menggunakan hidup Kezia untuk memuliakan-Nya.

“Kalau Tuhan ga ada ada, anak saya ini sudah berkali-kali hilang (dan masih selamat). Siapa yang menjaga anak saya, Kalau bukan Tuhan?” tuturnya.

Inilah titik balik dalam hidup Sri dan ia percaya bahwa Tuhan benar-benar menjaga Kezia anaknya dan ketakutan yang ia alami selama ini lenyap saat itu juga.

“Saya selalu mengalami ketakutan. Kalau saya meninggal, siapa yang menjaga dia? Inilah titik balik saya, bagaimana Tuhan menyentuh hati saya, bahwa Tuhan sanggup memelihara dengan luar biasa.”

Dalam akhir kesaksiannya, Sri mengingatkan setiap orang bahwa setiap anak memiliki ketidaksempurnaan, jadi jika kita fokus pada kelebihan yang ada, maka kita akan melihat pekerjaan-pekerjaan yang luar biasa.

Kesaksian Sri Murniati dapat Anda saksikan selengkapnya melalui video di bawah ini:

Sumber : Solusi TV
Halaman :
1

Ikuti Kami