Rahasia Bagi Setiap Orang yang Ingin Hidup Berbahagia
Kalangan Sendiri

Rahasia Bagi Setiap Orang yang Ingin Hidup Berbahagia

Claudia Jessica Official Writer
      2992

Matius 5:9, “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.”

 

Kedamaian adalah hal yang dirindukan oleh banyak orang sebab damai membawa kita kepada ketenangan, sukacita, kebahagiaan, tubuh yang sehat, dan masih banyak lagi. Kedamaian juga memberikan dampak baik pada keseharian kita.

Jika Anda ingin memiliki kedamaian, maka Anda perlu mencari Tuhan. Mengapa?

Roma 5:1 berkata, “Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus.”

Orang yang hidup dengan iman kepada Yesus Kristus, pasti memperoleh damai sejahtera karena Yesus adalah sumber damai sejahtera itu sendiri.

Untuk mencapai damai sejahtera, kita perlu berdamai dengan Allah melalui karya Yesus Kristus di kayu salib.

Tahukah Anda, Allah sangat mengasihi kita hingga Ia memberikan Putra-Nya yang tunggal untuk menjadi korban pendamai antara manusia dan Allah?

Sebelum Yesus menebus umat manusia, kita hidup dalam dosa yang memisahkan kita dari Allah. Maka dari itu, tidak heran jika orang-orang berdosa hidup dengan kemarahan, dendam, anxiety, dan tidak pernah merasa puas.

Namun jika kita mencari Allah, berdamai dengan Dia, dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat serta mengizinkan Tuhan memulihkan hati Anda dari segala dosa, sejak itulah Anda berdamai dengan Tuhan dan menerima damai sejahtera.

Dengan demikian, manusia hidup dalam kemerdekaan.

Anda tidak akan lagi merasakan dendam, dan tidak lagi mencintai dosa. Orang yang berdamai dengan Allah, mampu berdamai dengan dirinya sendiri dan orang lain. Maka dimanapun ia berada, ia menjadi pembawa damai.

 

Action: Mari berdamai dengan Tuhan dan mengizinkan-Nya mengendalikan perasaan kita dan bagikan damai sejahtera Allah kepada orang lain.

Ayat hafalan: Matius 5:9, “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.”

 

Hak Cipta oleh Maria Kaesmetan.

Ikuti Kami