Ekspor Bukan Lagi Soal Barang, Kini Cina Ingin Lakukan Ekspor Agama Kristen Gaya Komunis!
Sumber: risu.ua

News / 27 July 2023

Kalangan Sendiri

Ekspor Bukan Lagi Soal Barang, Kini Cina Ingin Lakukan Ekspor Agama Kristen Gaya Komunis!

Bella Tiurma Official Writer
1397

Release International, organisasi berbasis di Inggris yang membantu umat Kristiani yang menghadapi persekusi global, mengabarkan tentang rencana Cina yang mengekspor agama Kristen dengan gaya komunis ke seluruh dunia. 

Pemberitaan ini didasarkan pada laporan bahwa Chinese Communist Party (CCP) mendesak para pemimpin gereja untuk menolak pengaruh gereja asing dan agama ilegal dalam pertemuan pelatihan siaran yang diadakan untuk para pendeta kunci di provinsi Jilin, China. 

Dalam pertemuan tersebut, konsep "Kekristenan dengan inti Komunis" dipromosikan untuk diekspor ke seluruh dunia dengan maksud mengubah wajah Kekristenan secara global.

 

Baca Juga : Bangun Gedung Baru Primaya Hospital PGI Cikini, PGI: "Kami Mau Lanjutkan Pelayanan Yesus"

 

Di tengah kabar perencanaan yang tersebar, pemerintah Cina mengeluarkan kebijakan "Sinicization", dengan tujuan memaksa gereja untuk mengadopsi ideologi ateis Partai Komunis. Namun, badan amal kebebasan beragama memperingatkan umat Kristiani bahwa ateisme dan Kekristenan tidak akan pernah bisa bersatu. 

“Upaya untuk menghadirkan Kekristenan dengan inti Komunis ini sebenarnya adalah langkah untuk mengendalikan dan mendominasi Gereja serta memaksa penyesuaian diri. Dan kebijakan yang dikeluarkan tersebut sebenarnya hanyalah cara untuk menyembunyikan penganiayaan berkelanjutan terhadap iman Kristen yang sejati di China.” Ungkap Paul Robinson, CEO Release International. 

Di sisi lain, CCP menaruh curiga terhadap dukungan yang diberikan oleh misionaris Barat dan gerakan gereja bawah tanah dengan anggapan bahwa mereka adalah ‘anti-cina’. Hal ini menyebabkan larangan konten keagamaan online dan penghapusan lebih dari seribu salib dari gereja resmi di Tiongkok. 

Selain itu, adanya laporan yang diterima oleh Release International bahwa beberapa gereja dipaksa memajang foto Mao dan Presiden Xi Jinping. Namun, dengan adanya kebijakan yang ketat bagi umat Kristiani, Cina mengalami pertumbuhan umat Kristiani yang sangat signifikan.

 

Baca Juga : Warga Tutup Akses Jalan ke Gedung Gereja, Pergumulan dalam Proses Pembangunan Gereja

 

Saat ini, lebih banyak orang di Cina memilih untuk menjadi orang Kristen daripada menjadi anggota CCP. Bahkan ada banyak yang meninggalkan Three Self Church yang dikendalikan pemerintah setiap tahun dan memilih untuk bergabung dengan gereja rumahan yang tidak resmi meskipun menghadapi risiko tinggi. 

“Release International terus melakukan desakan kepada China untuk mengizinkan kebebasan beragama penuh dan membebaskan tahanan iman bagi umat Kristiani, termasuk pengacara yang telah mengajukan tantangan hukum terhadap penghancuran salib dari gereja.” tambah Robinson.

Sumber : releaseinternational.org | christiantoday.com
Halaman :
1

Ikuti Kami