8 Karakter yang Harus Dimiliki Ayah Sesuai dengan Alkitab agar Terhindar dari Fatherless
Sumber: canva.com

Kata Alkitab / 18 July 2023

Kalangan Sendiri

8 Karakter yang Harus Dimiliki Ayah Sesuai dengan Alkitab agar Terhindar dari Fatherless

Bella Tiurma Official Writer
2338

Fatherless atau kehilangan figur ayah merupakan salah satu kasus yang memerlukan perhatian khusus karena memiliki dampak yang sangat signifikan pada kehidupan anak-anak. Oleh karena itu, sebagai seorang ayah sangat penting untuk memiliki hubungan yang kuat dengan Allah, memahami dan menghidupi karakteristik yang terkandung di dalam Alkitab agar terhindar dari situasi fatherless. 

Ada banyak karakter ayah Kristen yang baik yang dapat kita temukan di dalam Alkitab. Sehingga dengan adanya prinsip dan teladan yang terkandung di dalamnya dapat membimbing seorang ayah dalam memimpin keluarga dengan bijaksana dan penuh kasih. 

Hilangnya figur ayah di dalam keluarga bukan berdampak drastis dalam hal keuangan saja, tetapi ketidakhadirannya bagi perkembangan anak pun turut berpengaruh. Sama seperti yang pernah dikatakan oleh salah satu penginjil dari Amerika, Billy Graham yang mengatakan “Ayah yang baik adalah salah satu yang paling tanpa tanda jasa, tidak dipuji, tidak diperhatikan. Namun merupakan salah satu aset paling berharga dalam masyarakat kita.” 

Oleh karena itu, sebagai bentuk mengatasi fatherless yang diterima oleh anak-anak. Bukan hanya sekedar tinggal di rumah yang sama saja, tetapi peran dan kehadirannya yang diperlukan. Berikut ini 8 karakteristik yang harus dimiliki setiap ayah sesuai dengan Alkitab untuk menaruh peran penting dalam tumbuh kembang anak. 

1. Mengasihi Tuhan 

Hal utama yang paling penting bagi seorang ayah untuk mendidik anak-anaknya berawal dari mengasihi Tuhan di atas segalanya. Sama seperti orang-orang Israel yang mendapatkan perintah untuk mengasihi Tuhan di atas segalanya. Lalu para orangtua diperintahkan untuk mengajarkan hukum Allah kepada anak-anaknya. 

Oleh karena itu, untuk menjadi seorang ayah yang baik, kita harus bisa belajar untuk mengasihi Tuhan di atas segalanya. Sama seperti hukum kasih yang diperintahkan Allah di Markus 12 : 29 – 30 “Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.”

2. Mengasihi Orang Lain 

Karakter kedua yang sangat penting setelah mengasihi Tuhan adalah mampu mengasihi orang lain sekalipun mereka merupakan musuh kita. Hal ini menjadi penting karena kehadiran seorang ayah di dalam hidup anak-anaknya tentu memperlihatkan apa yang menjadi sifat dan karakter kita. Sehingga ketika kita tidak mampu mengasihi orang lain, itu akan tercermin dalam hidup kita dan mampu memberikan dampak yang nyata pada anak-anak secara negatif. 

Oleh karena itu, sebagai seorang ayah diperintahkan untuk mampu mengasihi orang lain termasuk musuh kita sama seperti yang telah Yesus ajarkan dalam khitbahnya di bukit yang tertulis di dalam Matius 5 : 43 – 48.

BACA HALAMAN BERIKUTNYA->

3. Menjadi Pembimbing atau Mentor 

“Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.” - Amsal 22 : 6 

Melalui ayat di atas, mungkin banyak persepsi yang mengartikannya. Namun yang kita ketahui pada ayat tersebut ada sebuah perintah bagi para orangtua untuk melatih anak-anak. Sehingga sebagai seorang ayah dapat membuat sebuah keputusan untuk dilakukan. Tetapi yang menjadi bagian terpenting adalah sebagai ayah bukan hanya untuk melatih saja karena peran orangtua perlu memberikan contoh nyata pada anak-anaknya. 

Dengan demikian, kehadiran kita sebagai seorang ayah dapat diberikan dengan melatih anak-anak dengan cara yang benar dan mampu menjadi seorang pembimbing atau mentor bagi mereka untuk menghadapi kehidupan, tantangan, dan pergumulannya. 

4. Memiliki kesabaran 

Ketika kita sedang berperan sebagai pendamping anak-anak kita untuk belajar hal-hal baru, tentu diperlukan sebuah kesabaran yang ekstra di dalamnya. Hal ini sangat diperlukan bagi setiap ayah karena untuk melatih dan mengajar hal baru pada anak dengan cara yang benar bukanlah hal yang mudah. Dimana seorang ayah tidak diperbolehkan untuk menunjukkan sikap yang memprovokasi ataupun menggagalkan anak-anaknya dengan tuntutan yang tidak masuk akal. 

Sebagai seorang ayah sebaiknya untuk menjaga kesabarannya agar tidak hilang, karena hilangnya kesabaran akan membuat suasana menjadi tegang bagi anak dan orang di sekitar. Bagi kebanyakan anak-anak akan sangat sulit bagi mereka untuk bisa belajar di lingkungan dengan suasana yang tegang. Sehingga memiliki sikap sabar sangatlah penting sesuai dengan nasihat yang diberikan di dalam Efesus 6 : 4 “Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.” 

5. Pengendalian Diri 

“Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari satu isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang,” - 1 Timotius 3 : 2 

Melalui ayat tersebut mungkin banyak hal yang bisa kita ambil, tetapi satu hal yang terpenting dan diperlukan bagi para ayah adalah pengendalian diri. Dimana seorang ayah mampu mengontrol dirinya agar tidak lepas kendali kepada anak-anak maupun orang lain. 

Dalam mengendalikan diri mungkin beberapa orang akan terasa sulit, tapi jika dilatih dengan benar akan membuahkan sebuah hasil yang baik. Seperti halnya seorang ayah yang mampu mengendalikan dirinya agar tidak mudah marah dan tenang ketika menghadapi sebuah masalah, sehingga tidak ada nada suara yang tinggi dan menarik perhatian banyak orang. 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA->

6. Dihormati 

Di setiap keluarga tentu anak-anak harus menaati dan menghormati orangtua mereka, sama seperti yang tertulis di dalam Efesus 6 : 1 – 2 “Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. Hormatilah ayahmu dan ibumu — ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini:” 

Namun, di dalam 1 Timotius dijelaskan bagaimana menjadi seorang pria yang dapat dihormati oleh orang lain. Sehingga sebagai seorang ayah perlu menjadikan dirinya sebagai orang yang bisa dihormati oleh anak-anak maupun orang lain. 

7. Bukan Pecinta Uang 

Salah satu cara menjadi ayah yang baik dan menaruh peran di dalam keluarganya sebagai bentuk pencegahan agar tidak hilangnya peran ayah adalah dengan tidak menjadi seorang yang cinta uang. Karena kita sebagai anak Allah adalah seorang yang merasa puas dengan apa yang dimilikinya, seperti yang telah tertulis di dalam 1 Timotius. 

Sebagai manusia tentu membutuhkan uang untuk menjalani kehidupan dan memenuhi kebutuhan, tetapi hal ini bukanlah menjadi fokus kita di dunia ini. Yang menjadi fokus kita harusnya hidup dalam kesalehan dan mendidik anak-anak kita untuk bisa menghargai. 

8. Melaksanakan Buah Roh 

“Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.” - Galatia 5 : 22 - 23 

Sebagai seorang ayah tentu didukung oleh peran Roh Kudus di dalamnya, sehingga dalam kehidupan sehari-hari kita perlu mewujudkan setiap pekerjaanNya di dalam hidup kita dengan menanamkan buah-buah roh.

Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami