Sering Ditanya “Kapan Nikah” di Usia 30-an? Ini 4 Cara Pintar Meresponnya
Sumber: klikdokter.com

Single / 11 July 2023

Kalangan Sendiri

Sering Ditanya “Kapan Nikah” di Usia 30-an? Ini 4 Cara Pintar Meresponnya

Bella Tiurma Official Writer
1373

“Kamu kapan nikah?” 

“Kapan nyusul temanmu yang sudah menikah?” 

“Belum sebar undangan juga? Udah umur segini loh!” 

Sebuah pertanyaan yang pasti kita sering dengar ketika kita memasuki usia 30 tahun. Mungkin beberapa dari kita di usia 30 tahun masih ada yang mau mengejar tujuannya untuk karirnya. Namun, hal yang tidak bisa kita hindari adalah berbagai tuntutan yang diajukan oleh keluarga ataupun kerabat terdekat untuk segera menikah. Tuntutan ini akan menjadi semakin berat ketika keluarga melihat teman-teman kita telah menikah. 

Mengatasi tuntutan ini tentu setiap orang memiliki caranya tersendiri, tapi tak jarang beberapa orang akan menjadi khawatir dan cemas ketika mendapatkan tuntutan yang diajukan secara terus menerus. Oleh karena itu, Anda bisa melakukan beberapa cara berikut ini untuk merespon tuntutan yang diajukan. 

 

Baca Juga : Jawab Gini Aja Kalau Keluarga Tanya 'KAPAN KAMU NIKAH'…

 

1. Tanyakan pada diri sendiri agar tidak terpengaruh

Hal pertama yang bisa kita lakukan saat banyaknya tuntutan yang menghampirimu adalah dengan menanyakan kepada dirimu sendiri. Apakah saat ini dirimu siap untuk melangkah ke tahap pernikahan atau masih ingin mengejar karir, mencari kestabilan dalam keuangan, atau bahkan masih ingin mengejar pendidikan? 

Ketika diri sendiri mengetahui apa yang diinginkan, maka apa yang dipikirkan oleh keluarga atau kerabat terdekat tidak akan mempengaruhi kita. Sehingga kita bisa menjelaskan apa yang kita inginkan dan dijauhi dari perasaan tertekan akibat tuntutan yang diajukan. 

2. Jangan terburu-buru dalam mengambil keputusan 

Melangkah ke tahap pernikahan bukanlah sebuah keputusan yang mudah untuk diambil. Sehingga kita tidak disarankan untuk mengambil keputusan itu dengan terburu-buru, apalagi mengambil keputusan hanya untuk memenuhi tuntutan yang diajukan kepada kita. Hal ini dikarenakan pernikahan adalah menjalin sebuah hubungan dengan orang lain seumur hidup dengan komitmen. 

Oleh karena itu, apa yang telah kita putuskan dalam hidup kita, tetaplah tenang dan memegang komitmen pada keputusan yang telah diambil. Karena pribadi yang mengalami tekanan tidak akan membawamu pergi sekalipun kita mengubah pikiran untuk memenuhi tuntutan keluarga. Tetapi saat keputusan yang keluar dari diri sendiri dengan komitmen dan kemauan yang kuat kita akan mencapai tujuan yang kita inginkan. 

3. Komunikasikan perasaan yang dirasakan 

Setiap tuntutan yang diajukan kepada kita, janganlah kita terlalu menghalangi setiap prosesnya. Tetapi kita dapat membangun komunikasi yang baik kepada keluarga kita tentang perasaan kita. Selain itu, kita juga dapat belajar menghargai setiap perhatian yang diberikan keluarga kepada kita.

 

Baca Juga : 5 Cara Bijak Tangkis Pertanyaan ‘Kapan Nikah?’

 

4. Jangan menghindar 

Seberapa berat dan banyaknya tuntutan yang kita terima dari keluarga, ada baiknya kita tidak menghindarinya. Karena dengan menghindar tidak akan menyelesaikan tuntutan yang diberikan, tapi akan semakin berat tuntutan yang diberikan kepada kita. Sehingga dengan menghadapinya setiap tuntutan yang diberikan kita bisa mengkomunikasikan setiap perasaan dan pilihan yang sudah kita ambil.

Sumber : jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami