Untuk Pertama Kalinya, Robot Perankan Pemimpin Orkestra di Korea
Sumber: reuters

News / 2 July 2023

Kalangan Sendiri

Untuk Pertama Kalinya, Robot Perankan Pemimpin Orkestra di Korea

Lori Official Writer
910

Mungkin kita tak pernah berpikir jika profesi seperti konduktor atau pemimpin paduan suara hanya bisa dilakukan oleh manusia. Tapi tahukah Anda jika teknologi sudah mengambil peran yang terlalu jauh dari yang kita bayangkan. Seperti yang baru-baru ini terjadi di Korea, sebuah robot android, yang diberi nama Ever 6, berperan sebagai konduktor untuk sebuah orchestra nasional di kota Seoul pada Jumat, 30 Juni 2023 malam.

Ini menjadi pertunjukan pertama robot android Ever 6 tampil memimpin sebuah orkestra di negara itu. Robot ini sendiri dirancang oleh mahasiswa dari Institut Teknologi Industri Korea dan secara resmi di uji cobakan tampil memimpin para musisi orkestra nasional tersebut.

 

Baca Juga: Robot akan Dominasi Jepang Pada 2035

 

Seperti dijelaskan, saat menjalankan perannya sang robot tersebut bahkan memperagakan sikap hormat kepada penonton dengan membungkukkan badan dan mulai melambaikan tangannya memimpin para musisi.

“Robot ini melakukan gerakan seorang konduktor yang sangat detail. Dia mampu menyajikan gerakan yang begitu detail jauh lebih baik dari yang saya bayangkan,” ungkap Choi Soo-yeoul, penangggung jawab acara orkestra.

Meski begitu, Choi mengakui jika robot ini juga tetap memiliki kelemahan. “Kelemahan kritis Ever 6 adalah tidak bisa mendengarkan,” terangnya.

Sementara Lee Young-ju, salah satu penonton yang belajar tentang musik tradisional Korea, menyampaikan bahwa gerakan robot Ever 6 ini memang sempurna. Namun dia menilai sang robot tidak memiliki kemampuan membuat orkestra terlibat secara kolektif dan spontan.

“Tampaknya ada beberapa hal yang harus dibenahi dari robot ini untuk bisa melakukan pekerjaan ini,” ungkap Lee.

 

Baca Juga: Pada 2050 Diperkirakan Manusia Akan bercinta Dengan Robot

 

Namun melalui penampilan ini, Choi mengungkapkan bahwa robot dan manusia bisa saling bekerja sama. Sehingga robot tidak perlu dianggap sebagai ancaman karena bagaimanapun teknologi karya ciptaan manusia ini tetap memiliki kekurangan.

“Itu adalah resital yang menunjukkan bahwa robot dan manusia bisa hidup berdampingan dan saling melengkapi, bukan saling menggantikan,” pungkas Choi.

Apakah ini jadi berita baik atau buruk bagi umat manusia? Mari melihat dari dua sisi yang berbeda seperti yang disampaikan Choi. Namun sembari membenahi diri untuk tidak tergantikan dengan beragam teknologi canggih yang saat ini terus dikembangkan oleh para ahli.

Halaman :
1

Ikuti Kami