Dari Pencuri Kecil Menjadi Anak yang Mampu Menahan Godaan Dunia

Albert Gustriaman Nduru, teman-teman dan keluarganya sering memanggilnya dengan Albert, merupakan anak pertama dari lima bersaudara yang memiliki karakter yang cukup pendiam. Tetapi sikap berbeda yang ditunjukkan oleh Albert ketika ia bersama dengan teman-temannya. Karena Albert dikenal sebagai anak yang pemberani dan cepat bergaul dengan siapapun. 

Keceriaan dan kebahagiaan yang Albert dapatkan hanyalah dari lingkungan pertemanannya saja. Kedua orangtua yang sibuk dengan pekerjaannya, menyebabkan Albert kurang mendapatkan perhatian dari orangtuanya. Hal inilah yang menyebabkan Albert sangat mudah terpengaruh oleh lingkungannya, terutama sikap dan kebiasaan yang negatif. 

Kesibukkan yang dijalani oleh kedua orangtuanya membuat mereka harus berangkat bekerja dari pagi dan baru di rumah sore harinya. Sehingga setiap keperluan dan kebutuhan Albert dan adik-adiknya disediakan oleh kakek dan neneknya. 

Sampai suatu ketika, setelah Albert pulang sekolah ia diajak oleh teman-temannya untuk membeli jajanan dan bermain. Albert sering kali harus meminta uang terlebih dahulu kepada kakek dan neneknya. Tetapi terkadang kakek dan nenek Albert tidak memberikannya. 

Ajakan dan desakan teman-temannya untuk bermain dan jajan sangatlah sering, membuat Albert memiliki keberanian untuk mencuri uang dari saku kakeknya. Hal ini pun bukan hanya sekali dua kali Albert lakukan, tetapi sudah berulang kali. 

Hingga suatu saat, ketika Albert sedang mencuri uang dari saku kakeknya kembali ia ketahuan oleh ayahnya dan diberikan hukuman, ia tidak merasa jera sedikitpun. Ia tetap ingin memenuhi keinginan hatinya untuk ikut dengan teman-temannya bermain dan menghabiskan uang untuk jajan. 

Melewati hari dengan perbuatan dosa, akhirnya Albert tersadarkan setelah ia mendapatkan pembelajaran di sekolah minggunya di Gereja Baptis Indonesia cabang Klepu. Kala itu guru sekolah minggu Albert menjelaskan tentang sepuluh perintah Tuhan yang diberikan kepada bangsa Israel melalui Musa. 

Albert pun menyadari perbuatan yang selama ini ia lakukan sangatlah dilarang oleh Tuhan. Larangan untuk tidak mencuri dan konsekuensi yang akan diterimanya membuat Albert sadar bahwa selama ini ia mencuri uang kakeknya adalah perbuatan dosa.  

Berawal dari pembelajaran inilah Albert akhirnya berjanji pada dirinya untuk tidak melakukannya lagi. Ia ingin berubah menjadi anak yang tidak lagi mencuri dan ketika ia memiliki keinginan untuk membeli jajanan bersama temannya, ia akan meminta uang kepada kakek dan neneknya secara baik-baik. 

Hebatnya Albert mau untuk menahan keinginannya membeli jajanan ketika kakek dan neneknya tidak memberikan dirinya uang. Ia dengan semangat dan keinginan yang kuat mau untuk menahan diri dan tidak memaksakan kehendaknya. Bahkan ia mulai memahami nilai-nilai tentang kejujuran dan kesabaran. 

Melalui kisah Albert, kami sangat bersyukur karena Superbook dapat membantu perubahan baik dalam hidup Steven dan memperlengkapi pertumbuhan iman anak-anak. Kita pun dapat belajar bahwa pentingnya memberikan pembelajaran bagi anak-anak untuk selalu berlaku jujur dan kesabaran untuk menahan keinginan dalam diri. 

Mari dukung pelayanan Superbook dengan menjadi mitra CBN untuk memperlengkapi pemuridan anak. Yuk kita bersatu memberitakan Injil bersama Superbook ke seluruh Indonesia.   

 

DUKUNG SUPERBOOK UNTUK PEMURIDAN ANAK

Halaman :

1

1. Cahaya Bagi Negeri
2. Daily Devotional
3. Nabi Palsu
4. Khotbah Tentang Bersyukur
5. Punya Tujuan Hidup Umur Lebih Panjang

Related Articles