4 Hal yang Perlu dihindari Berdasarkan Kisah Alkitab untuk Memperkuat Ikatan Pernikahan
Sumber: Jawaban.com

Marriage / 21 June 2023

Kalangan Sendiri

4 Hal yang Perlu dihindari Berdasarkan Kisah Alkitab untuk Memperkuat Ikatan Pernikahan

Bella Tiurma Official Writer
2858

Setiap pasangan Kristen tentu memahami bahwa Alkitab merupakan sumber pengajaran yang kuat yang kaya tentang kisah-kisah pernikahan dan keluarga. Dalam hal ini setiap pasangan suami istri dapat melihat penggambaran tentang pernikahan yang menjelaskan hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Dimana Alkitab telah menegaskan betapa pentingnya kesetian dalam pernikahan dan pentingnya saling menghormati dan saling mengasihi antara suami dan istri. 

Namun, Alkitab juga mengingatkan kepada setiap pasangan suami istri untuk menjauhi hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai yang telah Allah tetapkan. Sehingga Alkitab menjadi cara pertama bagi setiap pasangan untuk mendapatkan pengajaran dalam menjalani kehidupan pernikahan di dalam Tuhan. 

Oleh karena itu, setiap pasangan perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini yang harus dihindari dan tidak dilakukan didalam hubungan pernikahan yang telah tercantum di Alkitab.

 

Baca Juga : 7 Pasangan Alkitab Ini Selalu Setia Kepada Pasangannya

 

1. Jangan Tergoda dari Godaan Ular Licik – Adam dan Hawa 

Setiap umat Kristiani tentu mengetahui bahwa di awal penciptaan, Allah memberikan seorang wanita sebagai penolong yang cocok untuk Adam. Dan hal ini menjadi pernikahan pertama yang diciptakan oleh Allah, seperti yang telah tertulis dalam Kejadian 2 : 24 “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.” 

Namun, dalam kehidupan Adam dan Hawa mengalami sebuah pencobaan yang dilakukan oleh ular licik. Hawa yang tergoda dengan apa yang diucapkan oleh ular tersebut menunjukkan kepada kita bahwa ketidaktaatan dan ketidakpatuhan atas perintah Tuhan membuat mereka menjadi diusir dari Taman Eden untuk selamanya. 

Melalui kisah Adam dan Hawa, setiap pasangan suami istri dapat mempelajari bahwa kita dan pasangan kita harus memiliki iman dan hati yang teguh. Hal ini telah tertulis dalam 1 Korintus 16 : 13 “Berjaga-jagalah! Berdirilah dengan teguh dalam iman! Bersikaplah sebagai laki-laki! Dan tetap kuat!” 

Oleh karena itu, setiap pasangan harus terus mewaspadai segala godaan yang menghampiri, karena godaan dan pencobaan akan terus mengikuti kita disepanjang kehidupan kita. Sehingga kita tidak boleh mengabaikan apapun perintah Tuhan, supaya kita tidak berakhir sama dengan Adam dan Hawa. 

Hal yang perlu dilakukan oleh setiap pasangan agar terhindar dan dijauhkan akan hal ini dengan melakukan yang terbaik untuk mematuhi setiap Firman Tuhan, menjaga hati, dan pikiran kita dan pasangan kita dengan kebenaran dari Alkitab. 

Ketika pencobaan datang menghampiri kehidupan pernikahan, kita dapat menggunakan kekuatan doa sebagai senjata pertahanan untuk melawan dosa tersebut. Meskipun kita sebagai manusia biasa tidak akan bisa memberikan kepatuhan yang sempurna atas kemauan sendiri, tetapi kita harus mengingat bahwa setiap kita diberkati dengan Roh Kudus yang akan selalu membantu kita. 

 

Baca Juga : 5 Prioritas Utama yang Dapat Anda Implementasikan Dalam Pernikahan

 

2. Jangan Membebaskan Pasangan Melakukan Perbuatan Dosa – Ahab dan Izebel 

Kisah Ahab dan Izebel merupakan kisah yang dapat menjadi contoh bagi setiap pasangan agar tidak melakukan sebuah kejahatan di mata Tuhan dalam kehidupan pernikahan. Hal ini tertulis dalam 1 Raja-raja 16 : 30 “Ahab bin Omri melakukan apa yang jahat di mata Tuhan lebih dari pada semua orang yang mendahuluinya.” 

Tak hanya Ahab seorang yang telah melakukan kejahatan, tetapi saat ia menikah dengan Izebel, putri Etbaal, raja orang Sidon, ia membuat sebuah mezbah dan menyembah berhala. Tak ada pencegahan yang dilakukan Izebel sebagai isterinya, tetapi ia malah menambahkan perbuatan dosa dalam pernikahannya. 

Melalui kisah ini, setiap pasangan dapat mengambil pelajaran bahwa janganlah mendukung pasangan kita untuk melakukan perbuatan dosa. Tetapi berusahalah untuk mencegahnya dan bekerja sama untuk tidak melakukan perbuatan dosa di dalam hubungan pernikahan.

3. Menahan Hawa Nafsu Terhadap Milik Orang Lain – Daud dan Batsyeba 

“Tetapi sekarang kerajaanmu tidak akan tetap. Tuhan telah memilih seorang yang berkenan di hati-Nya dan Tuhan telah menunjuk dia menjadi raja atas umat-Nya, karena engkau tidak mengikuti apa yang diperintahkan Tuhan kepadamu." - 1 Samuel 13 : 14 

Berdasarkan ayat tersebut, kita memahami bahwa Daud merupakan seseorang yang dipilih dan berkenan di hati Tuhan. Tetapi dalam kehidupan Daud, ia telah melakukan sebuah kesalahan yang besar yaitu memiliki hawa nafsu kepada istri orang lain. 

Tak hanya itu, ia bahkan mengambil keputusan untuk menuruti apa yang diinginkan dirinya dan berujung memutuskan hal buruk lainnya. Bahkan dalam kisah Daud yang tercantum dalam 2 Samuel 11 : 9 – 13 Daud rela merencanakan hal-hal buruk untuk menutupi perbuatan dosanya. Bukan hanya kebohongan-kebohongan yang ia ciptakan tetapi sebuah kejahatan yang merenggut nyawa suami dari Batsyeba supaya ia bisa mengambil dan dijadikan sebagai istrinya. 

Apa yang dilakukan Daud tentu tidak berkenan di hadapan bahkan di hati Tuhan. Daud telah melakukan pelanggaran besar dan harus menjalani konsekuensi yang diberikan. Melalui kisah ini setiap umat Kristiani harus lebih berhati-hati dalam menjalani kehidupan untuk tidak terbawa oleh hawa nafsu. 

Meskipun Daud telah melakukan dosa dengan mengambil pasangan orang lain, tetapi ia bersedia untuk melakukan pertobatan yang digambarkan di dalam Mazmur 51 yang ia tuliskan. 

4. Janganlah Berbohong diatas Kemuliaan Tuhan – Ananias dan Safira 

Jika kamu mendengar seseorang memberikan sebagian harta yang dimiliki untuk persembahan digereja, pasti kita beranggapan bahwa itu adalah hal yang mulia dan tidak ada yang salah. Namun, bagaimana dengan kisah Ananias dan Safira yang telah melakukan kebohongan atas jumlah yang mereka berikan kepada gereja? Tentu saja hal ini tidak dapat dibenarkan oleh siapapun. 

Di dalam Kisah Para Rasul 5 telah dijelaskan bahwa Petrus yang berhadapan dengan Ananias dan Safira mempertanyakan mengapa mereka bisa melakukan tindakan yang telah mendustai Allah. Bahkan mereka harus menerima konsekuensi atas tindakannya yang menerima kematian. 

Melalui kisah Ananias dan Safira dapat menjadi sebuah pembelajaran bagi setiap pasangan bahwa setiap pasangan janganlah sekali-kali membohongi Roh Allah. Sekecil apapun tindakan yang kita pikirkan hanya untuk membohongi manusia, tetapi ketahuilah bahwa hal tersebut akan selalu diketahui oleh Tuhan. 

“Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.” - 1 Petrus 5 : 8 

Selain itu, ayat diatas telah memberikan pelajaran lain bagi setiap pasangan bahwa iblis dengan senang hati akan menghancurkan umat Tuhan dan membuat kita tunduk pada pencobaan. Sehingga setiap pasangan dalam menjalani kehidupan rumah tangga, hendaknya saling mengingatkan dan menguatkan untuk melawan setiap godaan iblis yang menghampiri kita. Seperti nasihat yang telah tertulis dalam 1 Petrus 5 : 9 “Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.”

Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami