Percaya Diri dan Pantang Menyerah, Mengantar Deon ke Babak Final Olympiade Matematika
Sumber: Jawaban.com

Family / 19 June 2023

Kalangan Sendiri

Percaya Diri dan Pantang Menyerah, Mengantar Deon ke Babak Final Olympiade Matematika

Aprita L Ekanaru Official Writer
1474

Seringkali kita membatasi kemampuan diri kita sendiri, merasa tidak mampu, bahkan sebelum mencoba. Ternyata hal tersebut juga dialami juga oleh Gideon, salah satu murid di sanggar belajar anak School Of Life (SOL) di Semarang, Jawa Tengah. Anak yang akrab disapa dengan Deon ini berusia 11 tahun. Saat ini, ia masih duduk di bangku kelas V SD. Deon dan keluarganya tinggal di Medoho, Semarang.

Pada pertengahan bulan Februari lalu, guru wali kelas Deon di sekolah memberitahukan bahwa akan ada lomba olympiade Matematika, Sains, dan Bahasa Inggris. Kemudian, guru di sekolahnya mulai menyeleksi murid-murid di sekolah. Singkat cerita, di bulan Maret gurunya mengumumkan nama anak-anak yang terpilih dan akan didaftarkan ikut lomba Olympiade. Salah satu diantaranya, ada nama Deon yang lulus untuk mengikuti lomba Olympiade Matematika.

Waktu mendengar bahwa ia lulus mengikuti Olympiade Matematika, Deon sempat takut dan minder. Deon merasa tidak pandai dalam pelajaran Matematika, ia merasa lebih bisa di pelajaran Sains. Sepulang sekolah, Deon memberitahukan kepada ibunya. Setelah itu, ibunya berdiskusi kepada guru Deon di SOL dan guru-guru di SOL sangat mendukung Deon. Oleh guru SOL, Deon diberikan bimbingan materi Matematika secara khusus setiap ia pulang sekolah. Akhirnya, Ibunya mendaftarkan Deon mengikuti Olympiade Matematika ini.

Pada tanggal 17 Maret, Deon bersama teman-temannya yang lolos seleksi berangkat untuk mengikuti Olympiade Matematika di Binus Semarang. Meskipun Deon telah mempersiapkan diri, tetapi tetap saja ia merasa gugup. Sambil menunggu waktu lomba dimulai, Deon mendapatkan WA dari gurunya di SOL. Dion diminta untuk tidak takut dan melakukan bagiannya dengan baik, gury-gurunya akan berdoa untuknya, yakin dan percaya Tuhan akan menolong Deon. Membaca pesan tersebut Deon menjadi lebih tenang. Sampai akhirnya ada pengumuman bahwa ada empat orang anak yang lolos ke babak selanjutnya, salah satunya adalah Deon.

"Wah rasanya tidak percaya, berita itu langsung disampaikan ke SOL oleh ibu saya, kami semua senang, tapi saya juga harus tambah serius untuk mempersiapkan babak kedua pada tanggal 7 Mei 2023," tutur Deon.

Siapa sangka, Deon bersama satu orang temannya juga kembali lulus menuju babak final. Ia bersama Valen temannya akan mengikuti babak final yang dilaksanakan di Solo, Jawa Tengah.

"Saya bisa sampai di posisi ini tentunya tidak lepas dari pertolongan Tuhan Yesus, orangtua dan juga guru-guru SOL. Tuhan Yesus yang memberikan mujizat dan membuka jalan yang lebar buat saya sedangkan orang tua dan mentor mendukung dalam doa dan dukungan moral. Saya sungguh bersyukur mempunyai Allah Tuhan seperti Tuhan Yesus atas semua pertolongan-Nya." Ucap Deon dengan penuh sukacita.

Kisah Deon mengajarkan kita bahwa support system yang baik dapat membantu anak menjadi lebih percaya diri, sehingga anak terhindar dari mental block yang dapat menghalanginya untuk mendapatkan potensi terbaiknya. Bersama SOL, mari kita menjadi support system bagi banyak anak di Indonesia.

 

SAYA MAU MENDUKUNG SCHOOL OF LIFE

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami