Meninggal Saat Khotbah di Mimbar, Pendeta Hans Palijama Dikenal Sangat Toleran
Sumber: sulsel.herald.id

News / 5 June 2023

Kalangan Sendiri

Meninggal Saat Khotbah di Mimbar, Pendeta Hans Palijama Dikenal Sangat Toleran

Claudia Jessica Official Writer
1895

Baru dua bulan lalu terpilih sebagai ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Sulawesi Selatan, pendeta Hans Palijama meninggal dunia saat khotbah di atas mimbar pada hari Minggu 4 Juni 2023 lalu.

Kematiannya ini meninggalkan duka bagi warga Maluku di Makassar. Pasalnya, Hans yang sedang berkhotbah di depan jemaat, tiba-tiba jatuh ambruk di atas mimbar. Beberapa jemaat yang hadir saat itu segera menghampiri Hans untuk memberikan pertolongan kepadanya namun nyawanya tidak tertolong.

Hans diduga dalam keadaan kurang sehat tetapi memaksakan diri untuk melayani jemaat gerejanya dalam pelayanan ibadah hari minggu. Siapa sangka jika khotbah tersebut menjadi khotbah terakhirnya sebelum akhirnya kembali kepada Bapa.

Kepergian Hans Palijama tentu membuat orang-orang yang mengenalnya terkejut. Kendati demikian, banyak orang yang mengingat kebaikan almarhum semasa hidupnya yang sangat peduli kepada sesama, termasuk sikap yang sangat menjunjung toleransi. Kesaksian ini datang dari lintas iman, terutama mereka yang sering berkumpul dan mengobrol bersama Hans.

Pada tanggal 5 Juni 2023, Husain Abdullah, seorang dosen dari Universitas Hasanuddin (Unhas) yang juga menjabat sebagai komisaris di PT Semen Tonasa mengenang sosok Hans Palijama, katanya, “Pak Hans meskipun pendeta, tapi ketika bersama kita semua, dia tidak biasa mengedepankan agamanya apa lagi menyinggung agama lain.”

Hal serupa juga disampaikan oleh juru bicara Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI, Jusuf Kalla, “Pak Hans pemuka agama yang toleran. Dia sangat menjaga persahabatan dan terbuka dengan semua orang.”

Rahman Pina, seorang anggota DPRD Sulsel yang berasal dari Fraksi Partai Golkar, juga mengingat banyak hal baik tentang Hans. Saat mereka berkumpul, Hans seringkali pamit untuk pergi sebentar tanpa memberi tahu tujuan yang dituju.

Beberapa jam kemudian, Hans kembali ke warkop dan bergabung kembali dengan teman-temannya yang masih duduk di tempat mereka. Ternyata, Hans Palijama telah pergi untuk memberikan khotbah di gereja, namun dia merahasiakannya karena menghargai perbedaan keyakinan mereka.

“Benar benar menghargai perbedaan dan keyakinan. Pak Hans selalu bangga dan bahagia bersama kita semua,” kenang Rahman Pina.

Sumber : sulsel.herald
Halaman :
1

Ikuti Kami