Wabah Kolera Meningkat di Afrika Selatan, 10 orang meninggal! Kenali Penyebab dan Gejalany
Sumber: jambi.antaranews.com

Health / 24 May 2023

Kalangan Sendiri

Wabah Kolera Meningkat di Afrika Selatan, 10 orang meninggal! Kenali Penyebab dan Gejalany

Bella Tiurma Official Writer
1104

Kasus kematian akibat wabah kolera di Afrika Selatan semakin hari semakin bertambah. Berawal dari kasus pertama yang dilaporkan terjadi pada bulan Februari 2023. Meskipun wabah kolera belum dipastikan secara resmi melonjak tinggi secara nasional. Namun, dua daerah yang menjadi lokasi paling terdampak, yaitu Johannesburg dan Pretoria, Provinsi Gauteng. 

Kolera adalah penyakit yang diakibatkan karena terinfeksi bakteri yang menyebar melalui air yang telah terkontaminasi. Penyakit ini biasanya akan memberikan dampak bagi penderitanya mengalami diare parah hingga dehidrasi. Oleh karena itu, jika penderita tidak ditangani dengan baik maka akan berakibat fatal dalam beberapa jam saja, tak terkecuali pada orang yang awalnya sehat. 

Penyakit ini pada umumnya sering kali ditemui di negara Afrika, Asia Tenggara, dan Haiti. Dimana risiko dari wabah kolera ini paling tinggi disaat sebuah negara memiliki tingkat kemiskinan yang tinggi, peperangan, dan atau bencana alam yang menyebabkan masyarakat harus tinggal dan hidup pada satu lokasi yang padat tanpa sanitasi yang baik. 

Penyebab Wabah Kolera 

Wabah kolera disebabkan oleh terinfeksinya bakteri Vibrio Cholerae yang menyerang bagian usus manusia. Dimana efek mematikan dari penyakit ini terjadi karena bakteri yang memicu sebuah racun dihasilkan oleh usus kecil. Toksin atau zat beracun yang dihasilkan akan menyebabkan tubuh mengeluarkan air dengan jumlah yang besar, diare, hingga dehidrasi yang cepat. 

Bakteri yang menginfeksi akan menyebar melalui tinja atau kotoran dari seseorang yang telah terpapar dan mencemari lingkungan, termasuk air dan makanan. Berikut beberapa tempat yang dapat ditemui sebagai wadah penyebaran bakteri wabah kolera. 

1. Menjaga Kebersihan Permukaan Air atau Air Sumur 

Tempat penampungan air umum atau sumur umum merupakan salah satu tempat yang sering terkontaminasi dengan skala besar wabah kolera. Seseorang yang tinggal dilingkungan yang tidak memiliki sanitasi yang baik dan memadai sangatlah beresiko terpapar bakteri kolera. 

2. Makanan Laut 

Seseorang yang sering mengonsumsi makanan laut mentah atau pun setengah matang terutama kerang yang berasal dari air yang telah tercemar. Karena makanan yang berasal dari perairan yang telah tercemar biasanya telah mengandung bakteri yang mampu menginfeksi orang yang memakannya 

3. Memakan Buah dan Sayur Mentah 

Mengonsumsi buah dan sayur yang berasal dari daerah yang memiliki risiko wabah kolera dengan tidak dikupas dan dicuci hingga bersih, memiliki kemungkinan menjadi sumber infeksi bakteri kolera. Selain itu di beberapa negara berkembang, pupuk kandang yang tidak dikomposkan atau aliran air irigasi yang telah tercemar dan mengandung limbah mentah dapat menjadi sumber pencemaran pada produksi makanannya. 

4. Biji-bijian 

Tanaman biji-bijian seperti beras pun dapat terkontaminasi dengan bakteri kolera, terutama di daerah-daerah yang memiliki risiko wabah kolera yang tinggi. Walaupun biji-bijian disimpan pada tempat dengan suhu kamar seharian pun bakteri akan masih tetap memiliki kemungkinan untuk berkembang. 

Gejala Seseorang Terpapar Bakteri Kolera 

Dari beberapa kasus wabah kolera, pada umumnya seseorang yang terpapar tidak menunjukan gejala apapun. Tetapi beberapa diantaranya ada yang menunjukan gejala ringan hingga sedang yang berupa: 

1. Diare mendadak, 

2. Mual dan muntah, 

3. Dehidrasi ringan hingga berat. 

Gejala seseorang yang terpapar hingga dehidrasi yang parah, akan menunjukan beberapa gejala berikut ini: 

1. Kelelahan 

2. Murung 

3. Mata cekung 

4. Mulut kering 

5. Kulit kering dan keriput 

6. Rasa haus yang berlebihan 

7. Turunnya jumlah urin 

8. Detak jantung yang tidak teratur 

9. Tekanan darah rendah 

Kondisi dehidrasi akan berakibat penderita kehilangan banyak mineral dalam darahnya yang mampu berdampak pada keseimbangan elektrolit. Hal ini dapat dilihat dari gejala pertama yang timbul berupa kram otot yang parah. 

Selain itu, ketika wabah kolera menyerang anak-anak, secara menyeluruh akan menunjukan gejala yang sama dengan orang dewasa. Namun, beberapa gejala lainnya anak-anak akan mengalami. Seperti 

1. Rasa kantuk yang parah 

2. Demam hingga kejang 

3. Koma

Sumber : halodoc.com | pusatkrisis.kemkes.go.id | detikhealth
Halaman :
1

Ikuti Kami