Pasangan yang komunikatif bukanlah pasangan yang banyak bicara. Meningkatkan komunikasi dengan pasangan tidak berarti harus lebih banyak bicara. Seringkali masalah terletak pada salah satu pihak yang terlalu banyak bicara. Jika kita mengatasi terlalu banyak bicara dengan 'lebih banyak bicara', pasangan akan merasa semakin terdesak dan akhirnya menghindar.
Menghindar di sini bisa berarti menghindari pembicaraan atau diam saja ketika diajak bicara, daripada membuat keadaan semakin 'ribut'. Akibatnya, kita mungkin merasa bahwa upaya berkomunikasi tidak berhasil. Padahal yang perlu kita lakukan adalah meningkatkan kualitas komunikasi terlebih dahulu, sehingga kedua belah pihak merasa nyaman. Dengan kondisi tersebut, secara otomatis kuantitas komunikasi juga akan meningkat karena saling membutuhkan.
BACA JUGA: Komunikasi Keluarga yang Baik Bantu Anak Tak Ikut-ikutan Trend Dunia
Berikut adalah hal yang perlu Anda sadari dalam membangun komunikasi yang baik antara pasangan suami istri:
1. Menyadari bahwa komunikasi yang baik tidak hanya tentang banyak bicara
Pasangan perlu menyadari bahwa komunikasi yang baik tidak hanya berkaitan dengan seberapa banyak kita bicara, tetapi juga tentang kualitas komunikasi yang terjalin. Lebih penting untuk saling mendengarkan, memahami, dan menghargai satu sama lain.
2. Berfokus pada peningkatan kualitas komunikasi
Daripada sekadar meningkatkan jumlah percakapan, pasangan perlu berfokus pada peningkatan kualitas komunikasi. Hal ini melibatkan saling empati, menghargai, dan mencoba untuk memahami perspektif pasangan. Dengan demikian, interaksi akan menjadi lebih bermakna dan memperkuat ikatan emosional.
3. Menjaga komunikasi non-verbal
Selain komunikasi verbal, pasangan juga perlu memperhatikan komunikasi non-verbal, seperti bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan isyarat. Menjadi sensitif terhadap bahasa tubuh pasangan dapat membantu dalam memahami perasaan dan pikiran yang tidak terucapkan secara verbal.
4. Melakukan latihan saling berkomunikasi
Pasangan dapat melakukan latihan komunikasi seperti berusaha menempatkan diri dalam posisi pasangan, mengenali kapan pasangan membutuhkan waktu atau ruang untuk beristirahat, dan memperhatikan cara dan kata-kata yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan. Latihan semacam ini membantu dalam membangun keterbukaan, kepekaan, dan pemahaman antara pasangan.
BACA JUGA: Lontarkan 5 Kata Ajaib Ini, Agar Hubunganmu dengan Pasangan Langgeng Terus
Jika kita terbiasa berkomunikasi satu sama lain, hal ini akan sangat membantu dalam berkomunikasi dengan anak kelak. Kita tidak boleh terjebak dalam anggapan bahwa kita sudah komunikatif dengan anak, padahal sebenarnya kita hanya banyak bicara kepada mereka, bahkan mungkin pada waktu yang tidak tepat.
Dengan membangun komunikasi yang baik, pasangan suami istri dapat meningkatkan kedekatan emosional, kepercayaan, dan kerjasama dalam menghadapi berbagai situasi dan perubahan dalam kehidupan mereka.
Sumber : @rabbitholeid | Jawaban.com