Mengungkap Arti Maranatha Kata Sandi Rahasia Gereja Mula-Mula
Sumber: canva.com

Kata Alkitab / 26 April 2023

Kalangan Sendiri

Mengungkap Arti Maranatha Kata Sandi Rahasia Gereja Mula-Mula

Wisnu Prianggani Contributor
1957

Tahukah Anda bahwa “Maranatha” adalah satu kata dalam bahasa Aram yang hanya muncul satu kali di dalam Alkitab ketika Paulus menulis surat kepada orang Kristen di Korintus, yaitu dalam 1 Korintus 16:22, “Siapa yang tidak mengasihi Tuhan, terkutuklah ia. Maranatha!” Namun, jika Anda mencari ayat ini dalam Alkitab bahasa Inggris, Anda mungkin tidak akan menemukannya. Hal ini disebabkan kebanyakan versi terjemahan (NIV, RSV, NKJV) menerjemahkan kata tersebut ke dalam bahasa lokal dan tidak mempertahankan kata aslinya tanpa diterjemahkan.

Fakta bahwa kata Aram ini muncul dalam surat Paulus kepada orang Kristen di Korintus sebenarnya sedikit membingungkan, karena bahasa Aram adalah bahasa umum orang Yahudi pada abad pertama Masehi. Aram adalah bahasa asli Yesus dan murid-murid-Nya. Namun, orang-orang Korintus sebenarnya tidak berbahasa Aram melainkan berbicara bahasa Yunani. Paulus sebenarnya menulis surat kepada mereka dalam bahasa Yunani. Namun di akhir surat tersebut, Paulus menulis kata “Maranatha”.

 

Baca Juga: Kata Shalom atau Syalom Bukan Sekadar Sapaan Biasa, Ini Makna yang Sebenarnya

 

Mungkin akan muncul banyak pertanyaan dibenak Anda ketika mengetahui fakta bahwa sebuah kata dalam bahasa Aram dipakai dalam surat yang ditulis dalam bahasa Yunani untuk umat Kristen yang berbahasa Yunani. Apakah Paulus pada waktu itu mengira bahwa pembaca suratnya tahu arti dari kata maranata? Mengapa tidak menggunakan bahasa Yunani saja untuk menyampaikan maksudnya?

Jawaban dari penggunaan satu kata bahasa Aram tersebut adalah karena “Maranatha” sebenarnya sudah menjadi semacam kata sandi rahasia di kalangan umat Kristen pada awal abad pertama meskipun sebagian besar dari mereka berbicara dalam bahasa Yunani. Pada masa umat Kristen sering kali dianiaya baik oleh orang Yahudi maupun orang Romawi, sebuah kata sandi dalam bahasa Aram menjadi semacam kode yang dapat mereka gunakan untuk mengidentifikasi sesama umat Kristen, hal itu tentu tidak akan dimengerti oleh orang-orang Yunani dan Romawi.

 

Baca Juga: Makna Kata Shalom

 

Dan ketika kita mempelajari apa arti dari “Maranatha”, kita akan dapat melihat mengapa itu menjadi sebuah kata sandi yang ideal bagi para umat Kristen mula-mula tersebut. Sebagian besar versi Alkitab bahasa Inggris menerjemahkan "Maranata" seolah-olah harus dibagi menjadi dua kata "Marana-ta" yang berarti "Tuhan kami, datanglah!" Ini adalah sebuah permohonan atau doa agar Yesus menepati janjinya untuk datang lagi dan membawa orang-orang percaya-Nya ke rumah mereka di surga seperti tertulis dalam Yohanes 14:1-3, yaitu “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada.” Hal ini mengungkapkan kerinduan yang mendalam dari orang-orang Kristen mula-mula untuk melihat Tuhan mereka datang dalam awan-awan surga untuk mengakhiri dosa selamanya.

Beberapa versi Alkitab lainnya menerjemahkan kata "Maranatha" seolah-olah harus dibagi dua menjadi “Maran-atha” yang berarti "Tuhan kita telah datang!" Dalam terjemahan ini dilihat sebagai bagian dari pengakuan iman formal gereja Kristen mula-mula, yang mengafirmasi fakta historis bahwa Tuhan Yesus Kristus datang ke dunia sebagai Juruselamat umat manusia. Dalam suratnya kepada umat Kristen di Filipi, Paulus menekankan pengorbanan yang dilakukan Yesus ketika Ia datang ke dunia sebagai manusia untuk hidup dan mati bagi kita yang tertulis dalam Filipi 2:5-8, yaitu “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.”

 

Baca Juga: Pengakuan Iman Rasuli, Begini Sejarah dan Maknanya Bagi Orang Kristen

 

Bukti linguistik dari penggunaan kata ini sebenarnya tidak cukup jelas apakah "Maranatha" seharusnya dimengerti sebagai "Tuhan kami, datanglah!" atau "Tuhan kita telah datang!" Walaupun begitu kata tersebut dapat tetap dipahami sebagai keduanya dan keduanya sama-sama benar dan sama-sama penting. Lebih dari sekadar kajian dari sebuah kata yang menarik, orang-orang Kristen mula-mula menggunakan “Maranata” sebagai sebuah kata istimewa untuk mengekspresikan kerinduan mereka akan kembalinya Yesus. Titus 2:13 menyatakan bahwa “dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus”. Maranatha!

Halaman :
1

Ikuti Kami