Fakta Alkitab: Sejarah Salib dan Alasan Kenapa Yesus Disalibkan
Sumber: jawaban.com

Fakta Alkitab / 5 April 2023

Kalangan Sendiri

Fakta Alkitab: Sejarah Salib dan Alasan Kenapa Yesus Disalibkan

Claudia Jessica Official Writer
21542

Tidak banyak yang tahu tentang salib dan bagaimana sejarah adanya salib. Apa yang Anda ketahui tentang salib dan sejarahnya? Mari kita bahas.

Salib dalam bahasa Yunani disebut Stauros atau Skalops, dalam bahasa Latin, salib disebut Crux Simplex, dan dalam bahasa Arab disebut Al-Salib, yang dipahami sebagai dua balok kayu yang bersilang membentuk sudut 90 derajat sehingga terbagi dalam 4 arah.

Salib Adalah Alat Hukuman Mati

Salib adalah alat hukuman mati yang mengerikan sekaligus memalukan. Salib adalah metode eksekusi hukuman mati yang mengakibatkan kematian dengan cara yang kejam dan sangat menyakitkan. Metode ini digunakan pada abad ke-6 sebelum masehi sampai abad ke-4 setelah masehi.

Penyaliban merupakan salah satu bentuk eksekusi yang terkejam yang pernah ada di dunia sejak dalam budaya pra Kristen dan non Kristen! Esensi dari penyaliban bukanlah kematian itu sendiri, melainkan penderitaan saat menjelang kematian. Dengan demikian, kematian merupakan suatu hal yang sangat diinginkan oleh orang yang disalib. Berbeda dengan cara eksekusi terpidana mati pada masa sekarang, proses penyaliban memerlukan waktu yang relatif lama sehingga saat-saat penderitaan menjadi panjang.

Dibandingkan hukuman gantung, kursi listrik, suntikan mati, kamar gas, tembak mati, pancung, dan sebagainya yang hanya membutuhkan waktu beberapa detik saja menjelang kematian, penyaliban membutuhkan waktu berjam-jam. Maka tidak mengherankan kalau Cicero, sastrawan Roma menyatakan bahwa kata salib sebaiknya dijauhkan dari tubuh, bahkan dari pikiran, mata, dan telinga warga Romawi.

Hukuman mati ini berasal dari negeri Babilonia melalui Persia yang kemudian diadopsi oleh bangsa Yunani/Yahudi, Fenesia, dan sejak perang dengan Kartago dan pemerintahan Romawi.

Penyaliban paling sering digunakan untuk menghukum agitator politik atau agama, bajak laut, budak, atau mereka yang tidak memiliki hak sipil.

Salib dijadikan alat hukuman yang paling kejam oleh bangsa Romawi terhadap para budak dan orang-orang asing terutama jajahan yang memberontak. Ada berbagai metode untuk melakukan eksekusi sebelum terhukum digantung di atas kayu salib sebagai hukuman permulaan, yaitu pakaian orang yang dihukum harus dilucuti terlebih dahulu, kemudian dicambuk berkali-kali dan setelah itu diharuskan menyeret balok kayu salibnya ke tempat hukuman di mana batang tegak sudah terpasang di tanah. Kemudian ia diikat dengan tangan terlentang ke balok silang atau langsung dipaku pada pergelangan tangan, kemudian diangkat tinggi-tinggi ke batang tegak setinggi 3 meter di atas permukaan tanah.

Selanjutnya kaki dipaku ke batang tegak dengan posisi kaki agak ditekuk sehingga terhukum sulit untuk bernafas karena harus menahan berat beban tubuh. Jika orang yang dihukum hendak bernafas, maka ia harus mengangkat tubuhnya ke atas dengan posisi kedua tangan terpaku. Di atas kepala orang yang dihukum juga ditempatkan sebuah pemberitahuan yang menyatakan namanya dan kejahatan yang dilakukannya. Kematian di atas kayu salib disebabkan oleh kelelahan atau gagal jantung atau dipercepat oleh eksekutor dengan menghancurkan kedua kaki dengan tongkat besi sehingga goncangan dan sesak napas segera mengakhiri hidup si terhukum.

Berikut ini adalah catatan sejarah raja-raja yang pernah memberlakukan salib untuk hukuman mati, yaitu:

  • Darius I, raja Persia, menyalibkan 3.000 lawan politiknya di Babel pada tahun 519 SM.
  • Alexander Jannaeu, raja dan imam besar Yudea, menyalibkan 800 musuh Farisi pada 88 SM.
  • Sekitar tahun 32 M, Pontius Pilatus memerintahkan agar Yesus dari Nazaret dihukum mati dengan cara disalibkan.
  • Pada tahun 337 M, Constantine Agung menghapuskan hukuman salib dari Kekaisaran Romawi karena pemujaan untuk Yesus Kristus, korban penyaliban di pandang yang paling terkenal.

Jadi, salib adalah bentuk eksekusi bagi terpidana mati yang bermula pada abad ke-6 SM dan abad ke-4 M untuk menebus semua pelanggarannya. Namun makna Salib menjadi berbeda sejak Pontius Pilatus memerintahkan agar Yesus dari nazaret dihukum mati dengan cara disalibkan.

Ada tiga versi alasan penyaliban Yesus, diantaranya adalah:

1. Versi Romawi

Yesus dihukum mati melalui salib karena dianggap pemberontak dan pengacau masyarakat saat Yesus mengusir orang di bait Allah.

2. Versi Yahudi

Yesus dihukum mati melalui salib karena dianggap menghujat Allah. Lalu Ia dituduh sebagai nabi palsu dan melawan hukum sabat (Lukas 6:1-11).

3. Versi Kristen

Yesus dihukum mati melalui salib karena penebusan dosa dan menyelamatkan manusia dari kebinasaan kekal.

Ide penyaliban Yesus bukanlah ide manusia, melainkan kehendak Allah demi menebus dosa manusia, dan menyelamatkan manusia kepada kehidupan yang kekal. Allah tahu bahwa manusia tidak akan pernah bisa menembus dosanya sendiri. Itu sebabnya dalam Perjanjian Lama di Alkitab, ketika seseorang berdosa, maka dia harus mengambil seekor hewan yang tak bercacat untuk dijadikan kurban sebagai penebusan dosanya.

 

Baca Halaman Selanjutnya →

Namun, hal itu tidak efektif di mata Allah karena sejak Perjanjian Lama pengorbanan itu sudah dilakukan tetapi manusia masih tetap jatuh dalam dosa. Artinya, manusia tetap menjadi tawanan dosa dan hamba iblis. Itu sebabnya, Yesus sendiri turun dari surga menjelma menjadi manusia yang tak bercacat.

Namanya Yesus, Ia menjadikan diri-Nya sebagai korban untuk penebusan dosa manusia sekali untuk selama-lamanya, dan barangsiapa yang percaya kepadaNya akan memperoleh hidup yang kekal. (Yohanes 3:16)

Ada satu lagi keunikan penyaliban Yesus yang tidak dilakukan kepada terhukum yang lain, yaitu mahkota duri yang dipasang di kepalanya. Mahkota berduri itu dengan jelas melambangkan kutukan dosa yang diletakkan di atas kepala-Nya sebagai pengorbanan yang sempurna untuk menebus dosa-dosa manusia sehingga kutukan yang dijatuhkan karena dosa Adam dan Hawa yang diucapkan atas bumi ini dapat disingkirkan bagi siapa yang percaya kepada-Nya.

Dengan kematian Yesus di kayu salib dan kebangkitan-Nya, Yesus telah mengambil alih kembali kuasa atas maut yang sempat jatuh ke tangan setan karena dosa Adam dan Hawa.

Sekarang kita memiliki kuasa atas dosa dan setan. Dalam nama Yesus, semua telah ditaklukan dan dikalahkan. Ini adalah kabar baik bagi semua orang!

Demikian pula Paulus mengatakan bahwa “salib Kristus” adalah batu sandungan bagi orang Yahudi, dan kebodohan bagi orang bukan Yahudi. Demikian fakta Alkitab tentang Salib dan alasan mengapa Yesus dihukum salib.

Saksikan Fakta Alkitab, sejarah salib melalui video berikut ini:

 

Sumber : jawaban channel
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami