Siapakah Oholah dan Oholibah yang disebutkan di dalam Kitab Yehezkiel?
Sumber: Pexels

Kata Alkitab / 20 February 2023

Kalangan Sendiri

Siapakah Oholah dan Oholibah yang disebutkan di dalam Kitab Yehezkiel?

Wisnu Prianggani Contributor
1410

Oholah dan Oholibah merupakan dua nama yang sering disebut dalam kitab suci Alkitab. Keduanya adalah perumpamaan dari dua kota yang berdosa dalam Kitab Yehezkiel. Oholah dan Oholibah diibaratkan sebagai dua saudara perempuan yang menjadi pelacur dan berbuat dosa di depan Tuhan.

Oholah dan Oholibah sendiri sebenarnya adalah dua nama yang memiliki arti yang berbeda. Oholah berarti "rumah yang terbuka", sementara Oholibah berarti "rumahku di dalamnya". Kedua nama ini merepresentasikan dua kerajaan Israel yang terkenal pada zaman itu, yaitu Kerajaan Israel Utara dan Kerajaan Israel Selatan.

Namun, meskipun kedua kerajaan ini seharusnya bersatu dan bersama-sama menyembah Allah, mereka justru menjadi terpecah-belah dan menyembah berhala-berhala lain. Hal ini membuat Allah sangat marah dan murka, sehingga Ia mengutus nabi Yehezkiel untuk menegur kedua kerajaan tersebut.

Kitab Yehezkiel pasal 23 ayat 1-49 menjelaskan secara rinci mengenai Oholah dan Oholibah. Ayat 1-4 menjelaskan bahwa Tuhan melihat kedua kota itu sebagai wanita pelacur yang telah berzinah dengan banyak pria. Ayat 5-10 menjelaskan kisah Oholah, yang digambarkan sebagai seorang wanita yang menarik hati banyak pria dan memilih berzinah dengan raja-raja Asyur.

Sementara itu, Oholibah diceritakan dalam ayat 11-35, yang menjelaskan bagaimana dia menarik hati banyak raja dan berbuat dosa dengan bersekutu dengan negara-negara tetangga yang berpikir untuk menaklukkan Yerusalem.

Tuhan menghukum kedua kota itu dengan menggunakan bangsa-bangsa asing sebagai alat-Nya untuk membinasakan mereka. Ayat 36-49 menjelaskan hukuman yang akan ditimpakan pada Oholah dan Oholibah. Mereka akan kehilangan kehormatan mereka, dikawal keliling kota, dihina dan dilempari dengan batu oleh orang banyak.

Dari kisah Oholah dan Oholibah, kita dapat mempelajari betapa pentingnya ketaatan kepada Tuhan. Kita tidak boleh mengikuti keinginan duniawi dan melakukan perbuatan dosa yang melanggar perintah-Nya. Sebaliknya, kita harus mematuhi firman Tuhan dan hidup dalam kebenaran-Nya agar tidak terjerumus dalam dosa yang dapat merusak kehidupan kita.

Dari sejarah Alkitab ini, kita belajar untuk memilih hidup dalam ketaatan kepada Tuhan dan jangan membiarkan keinginan duniawi membutakan kita dan membuat kita terjerumus dalam dosa. Ingatlah selalu bahwa kehidupan yang benar hanya dapat ditemukan di dalam Tuhan dan ketika kita selalu mengandalkan Tuhan.

Halaman :
1

Ikuti Kami