Ini Beda Antara Pendeta dan Pastor Berdasarkan Perannya di Gereja
Sumber: Mommies Daily

Kata Alkitab / 8 February 2023

Kalangan Sendiri

Ini Beda Antara Pendeta dan Pastor Berdasarkan Perannya di Gereja

Lori Official Writer
6064

Di Indonesia kita mengenal dua nama pemimpin gereja yang berbeda. Bagi gereja Protestan kita menyebutnya pendeta, sementara bagi gereja Katolik disebut dengan Pastor.

Di artikel ini, kita akan mengeksplorasi perbedaan antara keduanya dari peran yang dijalankan di gereja. 

 

Pendeta VS Pastor

Baik pendeta dan pastor memiliki kedudukan yang sama di gereja. Hanya saja keduanya memimpin denominasi yang berbeda. Bagi gereja Protestan, seorang pendeta berperan untuk menggembalakan atau membimbing dan memperlengkapi jemaat untuk mengalami pertumbuhan rohani. Kata ‘menggembalakan’ telah disematkan kepada seorang pendeta sejak akhir tahun 1800-an. 

Sementara pastor bagi gereja Katolik, adalah seorang pria Katolik yang dibaptis, dikukuhkan dan mengkhususkan hidup untuk melayani Tuhan dan gereja. Peran pastor hampir mirip dengan pendeta Protestan dimana keduanya menggembalakan kawanan, memberitakan firman dan mengajar.

Berikut 4 perbedaan yang bisa kita pahami antara pendeta dan pastor:

1. Pendeta dan Pastor berbeda dari segi aturan gereja

Bagi gereja Prostestan, pendeta bisa merupakan laki-laki dan perempuan. Mereka juga diberikan kebebasan untuk menikah dan memiliki keluarga. Sementara pastor Katolik harus seorang laki-laki dan diwajibkan untuk hidup selibat seumur hidup.

 

Baca Juga: Ternyata Ada Tingkatan Karir Juga Lho Untuk Pendeta

 

2. Busana yang dikenakan

Busana pendeta dan pastor sangat berbeda. Biasanya gaya busana pendeta gereja Protestan memiliki dua aliran yang berbeda. Bagi gereja lutheran, pendeta biasanya akan mengenakan jubah berwarna hitam. Sementara bagi gereja karismatik, pendeta memiliki kebebasan di dalam cara berbusana saat melayani, ada yang berpakaian formal lengkap dengan setelan jas dan dasi tapi ada juga pendeta yang hanya mengenakan busana casual, seperti kaos dan jeans. Setiap pendeta Protestan berpenampilan sesuai dengan situasi gereja yang dipimpinnya.

Sementara pastor Katolik biasanya akan mengenakan setelan jubah dengan berbagai simbol gereja. Ada beragam jenis jubah yang diwajibkan pastor Katolik untuk dikenakan dan disesuaikan dengan ritual gereja, seperti:

-  warna hijau yang mewakili kalender liturgi

- warna merah melambangkan Pentakosta, Roh Kudus dan hari raya para Rasul dan martir

- warna kuning digunakan saat perayaan pesta dan melambangkan kemuliaan

- warna merah muda digunakan di hari Minggu adven ketiga dan minggu Prapaskah keempat.

- warna untuk digunakan selama adven, prapaskah dan ungu melambangkan kerendahan hati dan penyesalan.

 

3. Tanggung jawab masing-masing pendeta dan pastor

Di gereja Protestan, seorang pendeta memiliki tanggung jawab untuk:

1. mempersiapkan dan menyampaikan khotbah 

2. memimpin kebaktian atau ibadah gereja

3. mengunjungi dan berdoa untuk jemaat

4. membaptis jiwa baru dan memimpin pemberkatan nikah dan pemakaman 

5. memberikan konseling kepada jemaat gereja sesuai dengan kebutuhannya seperti konseling pranikah hingga konseling jemaat yang mengalami persoalan

6. mengawasi administrasi dan keuangan gereja dan menjadi bagian dari dewan gereja dan komite gereja

 

Baca Juga: Selain Carl Lentz, 4 Pendeta Muda Ini Juga Terkenal di Kalangan Selebritis Loh!

 

Sementara pastor di gereja Katolik memiliki peran, diantaranya:

1. menjalankan ritual gereja setiap hari seperti doa liturgi

2. merayakan misa setidaknya sekali sehari. Seperti misa sakramen Ekaristi dan komuni

3. mendengarkan pengakuan dosa dan memberi masukan

 

4. Tingkat pendidikan pendeta dan pastor 

Untuk menjadi pendeta protestan, biasanya seseorang harus menjalani sekolah Alkitab di Sekolah Tinggi Teologi (STT). Beberapa gereja lain mewajibkan calon pendeta untuk mengikuti seminari dan juga magang sebagai vikaris dalam jangka waktu tertentu sebelum diangkat menjadi pendeta.

Sementara untuk menjadi pastor di gereja Katolik, seseorang harus menjalani pendidikan seminari tiga sampai lima tahun. Selama pendidikann ini mereka dilatih melayani serangkaian ritual seperti berkhotbah, memberikan sakramen dan melayani orang sakit. Untuk naik menjadi pastor, mereka harus mendapat rekomendasi dari keuskupan kemudian nantinya akan ditahbiskan. Namun di beberapa gereja, calon pastor ditahbiskan sebagai diaken lebih dulu dan nantinya posisi ini bisa naik menjadi pastor setelah melayani sekitar satu tahun.

Melalui informasi ini, kita bisa lebih paham perbedaan antara pendeta gereja Protestan dan pastor gereja Katolik.

Jika Anda punya pertanyaan lebih lanjut, silahkan tinggalkan komentar di bawah.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami