Dalam beberapa bulan terakhir ini, kita melihat banyak sekali berita yang menyebutkan perusahaan melakukan PHK, khususnya di bidang startup. Ribuan karyawan yang mengalami PHK diantaranya berasal dari Shopee, Ruangguru, Ajaib, GoTo, Grab, Zenius, dan masih banyak lagi. Bahkan perusahaan besar seperti Twitter, Meta, Microsoft, dan Amazon juga melakukan PHK hingga 11.000 orang karyawannya.
PHK massal yang terjadi di Indonesia terjadi di tengah kabar potensi resensi global yang akan terjadi di tahun 2023 mendatang.
Pertanyaannya adalah apa faktor yang menyebabkan PHK besar-besaran ini?
1. Terlalu percaya diri dengan proyeksi bisnis
Faktor pertama adalah banyak perusahaan yang terlena dengan proyeksi bisnis yang agresif yang terjadi di tahun 2022. Banyak perusahaan yang melakukan perekrutan pegawai secara agresif, dimana perusahaan berusaha untuk memenuhi peningkatan permintaan pelanggan.
BACA JUGA: 4 Pelajaran yang Bisa Dipetik Karyawan Dari PHK Besar-besaran Perusahaan Startup
Sayangnya, proyeksi bisnis tidak berjalan sesuai ekspektasi. Hal ini dikarenakan kondisi pasar dan screen time yang meningkat hingga 70% selama masa pandemi saat semua orang dipaksa untuk tetap berada di rumah. Kemudian saat ini kondisi pasar telah mulai kembali normal seperti sebelum pandemi.
2. Ekspektasi investor yang terlalu tinggi
Seperti yang telah disebutkan dalam poin pertama dimana screen time meningkat sebanyak 70% telah membuat sector teknologi berkembang dengan lebih cepat. Faktor utamanya adalah pandemi yang memaksa semua orang harus beralih dari offline ke online. Hal ini membuat perusahaan teknologi menjadi incaran banyak investor yang berekspektasi tinggi.
BACA JUGA: Jadi Korban PHK, Apa yang Harus Dilakukan?
3. Startup harus beradaptasi dengan kondisi ekonomi makro
Ada 3 faktor eksternal yang menjadi penyebab startup banyak memilih untuk melakukan PHK, diantaranya adalah:
Perang yang terjadi antara Rusia-Ukraina di awal tahun 2022 ini memicu kenaikan suku bunga acuan bank sentral untuk penanganan inflasi yang mempengaruhi cost of capital yang terjadi di pasar.
Sumber : finfolkmoney